1 (Awalnya)

99 9 0
                                    

Dalam sebuah rumah rusun.
Setahun kemudian setelah menghilangnya Adit.

Arka terbangun dari tidurnya dan langsung bersiap-siap berangkat ke sekolah barunya, Sekolah Tameden.

Ia memakan roti bakar berselai vanilla dengan lahap dan memakai kacamata bulat.

Tok! Tok! Tok! Tok!
Suara ketokan pintu terdengar dan Arka bergegas membuka pintu tersebut.

Alangkah buruknya melihat ibu pemilik rumah rusun, Ibu Elira. Yang datang menagih uang sewa.

Setiap kali Ibu Elira menagih uang sewa kepada Arka, entah mengapa perasaannya tidak enak, apalagi saling bertatapan dengan Arka.

Arka memberikan uang sewanya dan bergegas pergi meninggalkan Ibu Elira yang menahan nafas sedari tadi.

. . .

Arka terus berjalan dan melewati Minimarket Inalfa, ini mengingatkannya tentang keberadaan pemuda yang telah ia temani selama beberapa tahun.

Ia melanjutkan jalannya lagi dan matanya melihat pengemis tua yang bernama Runi lagi-lagi mabuk.

Ia jalan dan matanya melihat Sandika yang berlari menuju ke Minimarket Inalfa.

Ia berjalan hingga tiba di depan pagar sekolah Tameden.

Keberadaannya membuat para siswi meleleh karena melihat ketampanan Arka, sesekali beberapa siswa yang menyapa Arka, namun tidak digubris oleh Arka.

Ah, hari ini adalah hari pertama kali Arka bersekolah, Arka datang ke sekolah sebagai murid baru dan langsung mendapatkan berbagai pujian dari para siswi.

Arka berjalan masuk kedalam sekolah yang kini telah berubah banyak, terdapat banyak cctv, ruang loker, renovasi di beberapa bagian sekolah, adanya aula sekolah, fasilitas layanan murid ditingkatkan, berbeda sekali dengan tahun sebelumnya.

Arka berharap ini adalah tahun yang bagus untuk meneror kembali sekolah ini.

Tringgg!
Bel upacara dimulai dan mengharuskan semua murid untuk berkumpul di aula sekolah.

Arka berdiri di barisan belakang karena bertubuh tinggi, karena tubuhnya itulah terlihat menonjol dan para siswi mengagumi tubuh proporsionalnya.

Kepala sekolah menaiki podium dan memberikan ucapan selamat hari pertama bersekolah bagi para murid baru.

Kepala sekolah yang bernama Ayong menyampaikan pidato secara singkat tentang visi misi sekolah ini dan turun dari podium.

Semua murid langsung bubar dan menuju ke kelas masing-masing, termasuk Arka yang berjalan pelan menuju ke kelas yang diketahui, Kelas 2A.

Arka memasuki kelas itu dan melihat jika kelas ini banyak Arka kenali wajahnya semasa sahabatnya masih hidup.

Darimana Arka tau? Rahasia.

Semua orang yang berada di dalam kelas terdiam seketika melihat keberadaan Arka di kelas mereka.

"Gila! Murba tampan nan slebew di kelas kita cuyy!"

"Wahh, gantengnya suami idaman gue."

"Suami elo? Suami gue kali, maksudnya."

"Eh, lu diem deh, dia tuh sugar daddy kita."

"Aelah ribut bet para cewek, milik kita semua itu."

"Anjir, anak pekai disini, komunis anjing."

Salah satu siswa mendekati Arka dan merangkulnya dengan sok akrab, "Widih~ udah punya pacar gak, bro?"

Arka menatap lamat siswa itu dan melepas rangkulan itu secara paksa.

"Apa hobinya cihuyy."

"Calon bebebku~ apasih tipe wanita idamanmu?"

Arka N Adit: 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang