Singkat cerita.
Posisi juara lomba lari telah diisi oleh para pemenang, Mio, Arka, Devi, Zarkasyi, Waode.Para murid tidak menyangka jika Arka hampir menang menjuarai nomor satu jika saja Arka tidak memelankan kecepatannya.
Zarkasyi berdecak kesal, "Sialan, bisa-bisanya aku kalah dengan murid pendiam itu."
Waode mengelap keringatnya dengan baju olahraganya.
Sasha sontak berlari dan memberikan air minum kepada Devi, sepertinya keduanya telah berteman baik.
Mio menepuk beberapa kali pundak Arka dengan pelan, "Kerja bagus bro, aku tidak nyangka kalau kau bisa saingiku."
Arka mengedikkan bahunya dan berjalan pelan dibawah pohon.
Perlombaan diadakan lagi, kali ini pesertanya adalah Afgan, Chavez, Turkana, Darso, Vana.
Terdengar sorak-sorak dari bangku penonton dan Arka mengabaikan itu semua.
Ia lebih memilih menyendiri sendirian dan membuka botol air minum yang dibawanya sendiri.
Ia memejamkan matanya dan secara perlahan-lahan mengingat beberapa momen terpenting dalam hidupnya.
Flashback
Saat itu seorang anak kecil yang sedang bersembunyi dibawah kolong kasur bersama temannya yang sering tidak dapat dilihat oleh orang sekitarnya."Kak Arka tidak akan meninggalkanku, kan?" Tanya anak kecil tersebut.
Anak yang bernama Arka hanya menampilkan mimik wajah yang datar, "Tidak akan, kau hanyalah bagian dari hidupku, kapan pun dan di manapun."
Anak kecil itu memberikan jari kelingkingnya kepada Arka, "Berjanjilah, jangan pernah meninggalkanku disini."
Jari kelingking Arka menaut dengan jari kelingking temannya, "Tentu saja, Adit."
Keduanya sama-sama tersenyum kecil.
"Bahkan aku rela melakukan apapun untukmu asalkan kau bahagia bersamaku."
Flashback berakhir.
Tanpa sadar, air mata Arka mengalir yang membuat si empu cepat-cepat membersihkan air mata tersebut.Janji yang dibuatnya hanyalah palsu, kenyataannya Adit meninggalkannya duluan- tidak, Adit masih hidup sampai saat ini.
Ia menolak seluruh teori yang menyatakan jika Adit telah mati.
Ketika ia sedang sibuk dengan pikirannya, muncullah Nanda yang langsung merebut air minum Arka dan meneguknya tanpa izin.
Nando juga muncul dan mengambil paksa minuman itu serta meminumnya juga hingga tandas.
Arka menatap air minum itu yang telah habis.
Nanda dan Nando langsung pergi seolah-olah tidak melakukan apapun.
Arka mendengus kesal dan menatap ke arah lapangan sekolah yang masih mengadakan olahraga.
. . .
Tringgg!
Bel pulang sekolah berdering dan Arka bergegas pulang.Mio menghalangi pintu yang membuat Arka tidak bisa keluar, "Eits, mau kemana? Makan bareng yok, di warung siomay Pak Djarot, mau tidak-"
Arka mengabaikan ajakan Mio dan menggeser tubuh Mio agar bisa keluar.
Mendapatkan penolakan mentah-mentah, Mio tidak putus asa dan tetap akan mencoba berteman dengan pemuda pendiam tersebut.
Mio melirik Devi yang masih merapikan buku-bukunya.
Baru saja Mio ingin menghampiri Devi, kedua tangan Mio ditarik oleh Afgan dan Turkana karena tidak sabar untuk makan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka N Adit: 2 [End]
Teen FictionSequel dari cerita Arka N Adit. Setahun kemudian setelah menghilangnya Aditama Dhirendra, kini sekolah tameden mendapatkan murid baru yang bernama Arkatama Kansais yang memiliki segudang rahasia. Alasan mengapa Arka bersekolah di sana adalah mener...