12 (Aku)

33 5 0
                                    

Arka tiba di rumah Waode, samping kanan dan kiri tampak sepi.

Bahkan jalanan pun tidak ada pengendara yang lewat, sungguh sebuah momen yang pas untuk ia beraksi.

Ia mulai menyirami semak-semak belukar depan rumah Waode, tidak lupa juga menyiraminya di kandang hewan peliharaannya, ia kesal karena sering diganggu oleh mereka.

Setelahnya, ia pun menyalakan korek api dan membakar semak itu dan perlahan menjalar ke rumah.

Mulai terdengar suara teriakan dari rumah Waode, sepertinya ibunya yang berteriak.

Perlahan-lahan kobaran api melebar dan membakar rumah sebelahnya.

Ia pun beranjak pergi sambil mendengarkan lantunan lagu- tidak, mendengar teriakan warga akibat melihat api ciptaannya.

. . .

Ia sampai di target selanjutnya, rumah Devi yang tampak bergaya rumah cina, "aneh sekali seleranya."

Ia pun menuangkan bensin diberbagai sudut rumah Devi.

Ia pun menyalakan koreknya dan membakar seisi rumah Devi, bahkan terdengar suara teriakan Devi yang meneriaki namanya, "KURANG AJAR KAU ARKA! AKU AKAN MEMBALASMU DI AKHIRAT KELAK NANTI!"

Oh, sepertinya Devi melihatnya dari luar jendela.

Ia pun menarik tudungnya untuk menyembunyikan identitas dan berjalan ke rumah selanjutnya.

. . .

Selama diperjalanan, Arka mendengar berbagai sirine mobil pemadam kebakaran yang berlalu-lalang.

Sepertinya api yang dibuat ia sangat besar sehingga melahap sekompleks perumahan.

Tapi, ia tidak peduli karena rasanya ada seseorang yang menggenggam tangan kanannya, "Darimana saja engkau, Aditama Dhirendra."

Arka menengok ke arah kanan, terdapat Adit yang tersenyum lebar.

Arka mengelus pipi Adit, "Engkau semakin imut saja."

Adit berjingkrak kesenangan "Hahahaha, tentu saja aku semakin lucu karena dapat bertemu dengan Akra lagi."

Arka tidak mengoreksi Adit, biarkan saja Adit berbahagia karena Arka sendiri memilih untuk diam saja.

. . .

Arka kembali menuangkan bensin di pot bunga milik Sasha, Arka terus menuangkan sambil bersenandung lagu Diriku Dengannya - Arliez Eliezer.

Adit bahkan bertepuk-tepuk tangan mendengar nada suara Arka yang berat dan cocok dengan lagunya.

Arka pun membakar rumah Sasha dan beralih pergi bersama Adit.

Bruum!
Baru saja Arka membalikkan badannya, tangan Arka ditarik oleh Adit sehingga Arka selamat dari tabrak lari.

Arka melihat siapa pelaku tersebut, rupanya Wisteria yang tampak marah besar karena Arka rela membakar teman

Arka merasa tidak peduli dan mengambil batu besar di pinggir jalan.

Wisteria langsung maju dan segera menghantam wajah Arka.

Baru saja tangannya hampir mengenai wajah Arka, tubuhnya ditarik dari belakang dan terlempar.

Wisteria melihat siapa pelaku barusan, rupanya si pemuda asing yang sering mengusik Wisteria.

"T- tunggu dulu, b- berarti kau!"
Kepala Wisteria langsung terpisah dari lehernya, si pemuda asing itu memotongnya dengan celurit.

"Kau terlambat, Akra," Ujar Arka yang jengkel dengan Akra.

Arka N Adit: 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang