6 (Musuh)

30 3 0
                                    

Keesokan harinya.
Arka berangkat ke sekolah seperti biasa, seolah-olah saat subuh dirinya tidak melakukan tindakan berbahaya apapun.

Ia menggunakan bis umum untuk menuju ke sekolah.

Dalam bis, ia melirik Vana yang sedang mengucek matanya karena merasa masih mengantuk.

Kebetulan juga, di dalam sana terdapat Naoki di samping Vana.

Ia menggunakan kesempatan ini untuk mengelus punggung belakang dari Vana yang membuat Vana tersadar dan tidak sengaja menampar Naoki.

Para penumpang bis mengalihkan atensinya kepada kedua siswa dan siswi tersebut.

Naoki geram dan menampar kembali Vana dengan keras.

Alhasil, para penumpang pun berusaha melerai perkelahian tersebut.

"K- kau kurang ajar! Beraninya mengelus punggungku dengan sensual, dasar lelaki bejat dan mesum!" Hina Vana karena merasa dilecehkan.

Tidak diterima dihina oleh seorang siswi, Naoki mulai memaki-maki siswi tersebut dengan kasar, "lo jalang dan pelacur! Bukan gue yang elus punggung lo, kurasa itu karna lo gitu sensitif karna baru aja lakuin skidipapap dengan pria belang saat malam hari, dasar wanita penghibur!"

Sontak Vana terkejut dengan ejekan Naoki, Vana pun membalasnya dengan sindiran keras, "Oh iya? Memangnya disitu tidak ngaca, kah? Kalau pernah menghamili seorang siswi dan memaksakannya untuk menggugurkannya?"

Dari pernyataan Vana itulah yang membuat para penumpang terkaget sejadi-jadinya, karena keributan di dalam bis, alhasil si supir memaksa semua orang yang berpakaian seragam sekolah untuk turun sekarang juga.

Termasuk Arka dan seorang siswa yang bernama Lopho.

Ia mendengus kesal, namun dalam hatinya merasa lega karena melihat reaksi Naoki barusan.

Ia pun berjalan kaki bersama dengan Lopho, di belakangnya terdapat Vana dan Naoki yang masih saja cekcok.

. . .

Tringgg!
Sesampainya di kelas dan tepat pada waktunya.

Arka mendudukkan dirinya dan menatap malas kepada si guru yang akan menerangkan materi pelajaran biologi tentang reproduksi amoeba.

Selama sesi pembelajaran itulah, Arka terus saja menatap jam dinding kelas, "Sebentar lagi kembang api akan meledak dengan indahnya."

08.29..........08.30
Bruumm!
Terdengar suara gemuruh dari luar kelas.

Disusul dengan alarm kebakaran dan sebuah pengumuman dari kepala sekolah, "Perhatian! Perhatian! Terjadi sebuah ledakan yang berasal dari ruang laboratorium, diharapkan semua murid untuk tidak segera panik dan harap mengikuti instruksi wali kelasnya, saya ulangi sekali lagi...."

Sontak semua murid panik dan berhamburan kesana kemari.

Si guru mencoba menertibkan para murid di kelas 2A, namun karena terjadi kepanikan dan histeria massa yang membuat semua murid langsung keluar kelas sambil mendorong satu sama lain demi menyelamatkan nyawa sendiri.

Di antara rombongan murid itu, terdapat Arka dan beberapa murid yang dikenalinya.

Arka berusaha menyeimbangkan tubuhnya agar tidak terjatuh.

Arka melihat Nanda dan Nando yang berusaha menerobos keluar, kemudian turun dari tangga.

Tidak ingin rencananya gagal, Arka mendorong beberapa murid di depannya, alhasil Nanda dan Nando pun ikut terjatuh di tangga.

Rombongan di depan tidak bisa turun tangga karena terhalangi oleh murid yang jatuh tadi, tapi karena ada rombongan lain yang datang dari belakang dan mendorong rombongan depan untuk tetap maju.

Arka N Adit: 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang