13 (Dan)

34 3 0
                                    

Akra setiap saat membantu Adit secara diam-diam, seperti contohnya pada saat berbagai momen yang terjadi.

Ibu Elira heran dengan sikap Adit barusan, ditambah Ibu Elira dibuat mengernyit bingung karena melihat pemuda asing yang melihatnya sedari tadi.

Sasha melirik ke sebuah gang sempit dan matanya secara tidak sengaja melihat seorang pemuda yang asing menurutnya.

Wisteria mendengus kesal dan sekali lagi matanya secara tidak sengaja menangkap seorang pemuda yang asing memasuki sebuah gang sempit.

Terlempar lah sebuah batu hingga membuat bunga anggrek Ibu Elira rusak, Ibu Elira segera melihat ke sekitar dan matanya secara tidak sengaja menangkap seorang pemuda asing yang membawa batu besar di kedua tangannya.

Akra juga terlibat di berbagai kasus, yakni pada saat Pembunuhan Empat Korban, Pembasmian Anak Kecil, Teror Rusun, Tragedi Penghabisan Nyawa Klub Malam, dan lain sebagainya.

Akra sering melakukan aksinya secara diam-diam, karena tidak ingin begitu menonjol dan mengusik kehidupan Adit secara terang-terangan.

Jika Arka adalah versi santai dan kejam, maka Akra adalah versi sadis dan suram.

Akra terus memantau seluruh aktivitas Adit, mulai dari pergi dan pulang sekolah, bekerja dan berbelanja di Minimarket Inalfa, jalan-jalan di taman hiburan dan bertemu dengan Sasha, dan lain sebagainya.

. . . . .

Dalam kamar rusun.
Arka dan Akra memasak bersama untuk membuat Mie Nyemek.

Tentu saja Adit antusias dan tidak sabar mencoba makanan itu dari kedua orang yang telah Adit anggap sebagai kakaknya.

"Arka masih menyimpanku?" Tanya Adit yang membuat Arka menghentikan aksinya memotong daging.

Arka menatap Adit dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan, "Tentu saja, aku menyimpanmu dalam jiwa dan ragaku."

"Bohong~ buktinya, aku tidak dapat menemukan diriku."

"Aku tidak berbohong, setelah makan.... Akan kutunjukkan dimana lokasimu berada."

Adit berjingkrak kesenangan karena tidak sabar melihat dirinya sendiri.

"Ini dia~ Mie Nyemek Ala Kansa," Celetuk Akra sambil membawa nampan makanan.

Arka menatap Akra dengan heran, "Dagingnya belum dipotong dan dimasak."

"Makan secara mentah-mentah saja."

Arka mengangguk dan mengambil daging yang tidak terpotong secara sempurna tersebut.

Ketiganya memakan makanan itu dengan nikmat tanpa gangguan.

. . .

Setelah selesai makan bersama, ketiganya keluar untuk menuju ke sebuah bangunan kosong.

Alasannya? Karena disitulah letak Arka menyimpan tubuh Adit.

Ketiganya berjalan kaki dikarenakan lokasinya lumayan dekat dari tempat rusun.

Adit bersenandung di jalan dan diikuti oleh Akra yang ikut bersenandung, sedangkan Arka sibuk bermain dengan handphonenya yang menampilkan sebuah berita Kebakaran Perumahan Kildare.

Ketiganya terus berjalan hingga Arka berhenti karena dihentikan oleh salah satu petugas kepolisian.

"Maaf anak muda, bisakah kamu menunjukkan kartu Identitasmu?" Tanya polisi tersebut.

Arka melihat nametag polisi itu yang bernama Polymastia.

Polisi itu menatap Arka dengan selidik, "Dimana kartu Identitasmu?"

Arka N Adit: 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang