8 (Santai)

27 4 0
                                    

Gempa yang terjadi kemarin hari menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.

Terdapat 4 korban jiwa dan 12 lainnya terluka-luka.

Para ilmuwan memperkirakan jika gempa itu berkekuatan 6,7 skala richter.

Begitulah yang diberitakan di televisi, Arka sedang dalam suasana hati yang baik karena targetnya telah mati akibat tertimpa rak buku besar, ditambah lagi ada atap atau plafon yang menimpa rak tersebut sehingga targetnya mati akibat sesak nafas.

Ah, Naoki yang malang dan Arka yang beruntung.

Sepertinya keberuntungan telah berada di pihaknya untuk saat ini dan akan melakukan target selanjutnya, yakni si kembar identik, Nanda dan Nando.

Ia mengambil beberapa dart yang sudah dipersiapkannya dari jauh-jauh hari untuk membunuh Nanda dan Nando.

Dartnya sudah diberi racun yang akan membuat si korban akan mati dalam kurung waktu 2 jam.

Sebelum mati, si korban akan merasakan kejang-kejang, keringat dingin, mulut yang berbusa dan halusinasi.

Ia akan menjadikan Nanda dan Nando sebagai papan dartnya atau dart board.

Ia berjalan keluar dan melewati sekumpulan para penghuni rusun yang melakukan aktivitasnya seperti biasa.

Padahal gempa yang terjadi kemarin menimbulkan kerusakan juga kepada rusun.

Tapi, sepertinya baik penghuni rusun ataupun Elira tidak begitu peduli dengan kerusakan yang terjadi.

Hanya keretakan di dinding dan pada jalanan saja.

Walaupun itu harus mengakibatkan pemadaman listrik selama beberapa jam kemarin.

Lupakan, ia juga akan bersikap tidak peduli dengan lingkungannya sekitar.

Ia berjalan menuju ke tempat taman untuk bertemu dengan si kembar.

Ia juga sudah tau seluruh aktivitas dan kebiasaan para anggota Genggasta.

Dengan begini, rencananya akan berjalan dengan lancar tanpa hambatan.

Begitulah pemikirannya, rupanya di taman bermain terdapat Waode yang bermain dengan anak-anak kecil.

Lalu, Nanda dan Nando tidak ditemukan di sana, "Sepertinya gempa kemarin telah merusak rencanaku kedepannya."

Ia memilih untuk pergi dan beralih ke target lainnya, Vilia.

Ia yakin jika wanita itu akan berada di rumah bordil sebagai pelacur bayaran.

. . .

Arka pun telah tiba, tapi rupanya Vilia tidak berada di sana dan yang ada hanyalah Darso yang sedang menggoda para wanita-wanita lemah iman.

Sepertinya tidak buruk juga jika targetnya adalah Darso.

Dari kejauhan, ia telah mempersiapkan 5 dart yang akan menjadi penentuannya.

Untung saja tempat bordil itu berada di gang dan sepi pejalan kaki.

Ia akan memanfaatkan momentum ini untuk melemparkan dart ini kepada Darso.

Ia mengambil ancang-ancang dan melemparkannya ke arah Darso.

Tapi sayang sekali, lemparan pertama gagal dan malah mengenai tong sampah.

Lemparan kedua terlempar dan malah mengenai sampah plastik.

Lemparan ketiga malah mengenai wanita lain yang membuat wanita itu langsung terkapar jatuh.

Darso dan wanita lainnya pun panik serta mencoba menolong wanita tersebut.

Ia berdecak kesal karena rencananya gagal, sepertinya keberuntungan tidak lagi berpihak kepadanya.

Arka N Adit: 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang