Bawalah aku menuju syurganya dengan cara tuntunlah aku menuju jalan yang benar, tuntunlah aku menuju jalan yang lurus dan beritahu aku mana yang haram dan mana yang halal, ingatkan aku jika aku melakukan kesalahan, ajari aku tentang semua kebaikan...
Salwa beserta teman teman sekamarnya,sedang bersiap siap untuk kembali ke tempat acara, untuk tampil di puncak acaranya, karena hari sudah mulai malam.
Baru saja hendak masuk kedalam lift, untuk menuju tempat acara, Salwa lagi lagi dihantui oleh Ustadz Impostor yang mengiriminya pesan untuk menyuruh nya ke parkiran hotel.
Ting!
"Eh bentar deh, kalian duluan aja" Ucap Salwa sambil berhenti didepan lift yang terus memandangi ponsel nya
"Cepetan ya tapi sal, jangan lama lama!" Peringat Syafira pasa Salwa yang super duper ngaret
"iya, cerewet banget sih kamu" Ucap Salwa sedikit gemas pada temannya itu
Teman temannya sudah masuk kedalam lift,dan Salwa memilih untuk bergeser ke tempat lain untuk duduk sejenak dan membalas pesan dari musuh nya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Abaikan waktu 🙏🏻
"Ini orang kenapa dah??, ngerepotin banget" batin Salwa sambil menghentakkan kakinya dengan malas untuk masuk kedalam lift dan segera menuju parkiran.
Sesampainya di parkiran, Salwa mulai mengedarkan pandangannya untuk mencari mobil yang biasa dikendarai oleh Ustadz Impostor itu, kini ia mulai hafal dengan mobilnya.
Selama mengedarkan pandangannya, Salwa tidak sengaja menemukan mobil yang biasa nya dikendarai oleh Arka yang baru saja mendarat di parkiran.
Deg!
"Pliss jangan bilang itu adalah mobilnya?? Pliss semoga cuma kebetulan merk dan warnanya sama aja" Batin Salwa yang mulai panik dan mulai tidak tenang ditempatnya. Tangannya mulai gemetar dan badannya panas dingin mengeluarkan keringat.
Salwa adalah tipe orang yang ketika ia mempunyai masalah dengan orang lain, maupun itu masalah kecil atau besar, ia akan merasakan yang sangat sakit dihatinya, Salwa meski terlihat cuek dan tidak perduli,tapi sesungguhnya hatinya sangatlah kecil.
Ia tidak bisa jika mengenai hal hal seperti ini, apalagi baru saja ia memiliki masalah dengan Arka, ia tahu dan ia sadar bahwa masalah yang dihadapi nya itu sepele bahkan tidak ada apa apanya, tapi berbeda dengan yang ada di perasaan Salwa.
Ia yang jika mempunyai masalah dan belum ada kata "maaf". Sampai kapanpun Salwa akan merasa bahwa ini semua adalah salahnya,dan semua masalah berawal dari kesalahannya, jika saat ini memang Salwa takut jika bertemu dengan Arka, itu adalah memang karena hatinya masih belum menerima dari semua kenyataan yang baru saja ia terima. Lebih baik tidak pernah bertemu dan membuat semua masalah terlupakan dengan sendirinya, daripada diselesaikan tapi tidak akan ada ujungnya.
Salwa masih menatap mobil Arka yang berada tepat dihadapan nya, Salwa benar benar tidak bisa berkutik, Sampai sang pemilik mobil menyadari keberadaan Salwa.
