Hari sudah menunjukkan pukul setengah 8 malam, saatnya semua anak anak yang menginap di hotel kembali ke rumahnya masing-masing. Karena acara juga sudah selesai dan semua anak anak juga sudah selesai mengistirahatkan badannya.
Salwa yang baru saja selesai sholat Isya bersama temannya pun langsung membereskan semua barang barang mereka yang masih berserakan dimana mana.
"Sal, kemarin itu kenapa sih?" Tanya Syafira sambil menatap Salwa penuh tanda tanya
"Yang mana apanya?" Salwa mencoba untuk setenang mungkin menjawab pertanyaan temannya itu
Semua teman kamarnya menatap Salwa menunggu jawaban darinya yang tak kunjung ia jawab.
"Kita gak bodoh dan gak buta ya" Ucap Zahra sarkas
"Huhh,iya iya" Salwa duduk kembali bersama temannya dan menceritakan semuanya,mulai dari bertemu Arka di parkiran sampai pagi tadi ia baru kembali ke kamar,tidak ada yang ia lebihkan dan tidak ada yang ia kurangi.
"Anjir??? Arka ngatain kamu kek gitu? Beneran?" Ucap Tasya tak percaya
Salwa hanya mengangguk sambil tersenyum kecut.
"Tapi perlakuan Ustadz Faqqih tuh kek suka gak sih sama kamu Sal?" Tanya Safira mendesak
"Gatau lah,tanya sendiri sana sama orangnya" Salwa menjawab dengan ketus
"Meskipun gak di tanyain juga udah jelas banget kali, kalo beliau tuh suka sama kamu" Ucap Zahra sambil mengunyah jajanan yang ia bawa
"Gatau deh,eh tapi waktu kemarin malem tuh aku sebelum tidur denger dia ngomong gini tau 'selamat malam ya zaujati' ,apaan dah itu? Aku tahu sih artinya cuma gak yakin aja"
"ANJIR!?" Teriak Safira
"Hus,gausah teriak gila" Ucap Salwa sambil tangannya yang hampir menampar Safira
"Ya maap maap,tapi reflek aja njir, Ustadz Faqqih ngomong gitu ke kamu Sal. Beneran suka dia sama kamu Sal" Ucap Safira yang excited
"Tau deh,males ngurusin masalah ini,aku mau lupain semuanya dulu. Mending kita buruan beres beres" Ucap Salwa yang udah mulai malas membahas nya lagi
15 menit berlalu, semuanya sudah beres, mereka keluar kamar dan langsung menuju lobby hotel. Saat di depan lift,mereka berpapasan dengan Ustadz Faqqih yang berpenampilan seperti bukan Ustadz Faqqih yang mereka kenal.
(Photo from Pinterest, just an example)
"Hah? Dia beneran Ustadz Faqqih Sal?" Zahra cengo melihat penampilan Ustadz Faqqih yang benar benar 180 derajat berbeda dari Ustadz Faqqih yang biasanya.
Salwa hanya mengedikkan bahunya,seakan ia tak peduli dengan itu. Padahal didalam hatinya ada yang berdetak lebih cepat dari biasanya. Salwa seperti merasa gugup sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Rahasia dengan Ustadz Impostor
RandomBawalah aku menuju syurganya dengan cara tuntunlah aku menuju jalan yang benar, tuntunlah aku menuju jalan yang lurus dan beritahu aku mana yang haram dan mana yang halal, ingatkan aku jika aku melakukan kesalahan, ajari aku tentang semua kebaikan...