Part 6

171 8 0
                                    

Assalamualaikum guyssss...
Sebelum membac,a jangan lupa VOTE, COMENT, DAN SHARE sebanyak banyak nya agar semuanya bisa baca ceritaku dan itu semua gratis gk dipungut biaya sedikit pun
Makasih yahhh

Happy Reading💙

******************************

Bersyukur bukan hanya berucap. Tapi, mengamalkan dan menjalankan dengan ikhlas tanpa kalimat mengeluh.
📌💙

***

Sepanjang perjalanan Salwa hanya mengumpat mengumpat dan mengumpat, entahlah ia kehilangan kesadarannya karena ia merasa kecewa pada Arka dan ia juga merasa tambah jengkel saat bertemu Ustadz Impostor yang sangat sangat menyebalkan tadi.

Sangat buruk untuk hari ini

Salwa juga menyumpahkan Ustadzah Impostor itu mendapatkan istri yang lebih menyebalkan darinya.

Brakk!!

Entahlah mungkin ini karma karena ia mengumpat dan berkata kata kasar sepanjang jalan tanpa berdoa saat di perjalan, Salwa mengalami kecelakaan yang cukup membuat semua orang jantungan.

Salwa hampir saja menabrak truk besar yang ada dihadapannya, namun Salwa langsung menyadarkan diri dan langsung membelokkan sepeda motor nya ke arah pohon besar, sehingga membuat badannya mental ke jalanan, dan syukurlah sepeda motor Salwa masih aman, barang barang yang ia beli juga masih aman dan tak ada minus sedikitpun

Emang dasar yahh, dalam keadaan kecelakaan masih mikirin sepeda motonya :")

Salwa terpental ke tengah jalanan, ia masih shock dengan semuanya, ia mencoba bangkit dan berjalan menuju sepeda motor nya, ia berjalan senormal mungkin. Bukan Salwa namanya jika mudah menyerah.

Sedangkan ada yang mengkhawatirkan nya dari jauh,karena mengetahui bahwa ia mental sejauh itu,pasti sangat sakit.

Salwa mengangkat sepeda motor nya agar berdiri kembali, ia juga memunguti belanjaannya. Salwa kembali dibuat kesal oleh Orang orang yang hanya menontoninya tanpa membantunya sedikitpun.

Salwa langsung menyalakan sepeda motornya dan langsung melaju menuju supermarket terdekat, ia langsung masuk menuju supermarket dan membeli air dingin untuk mengembalikan mood nya dan menenangkan dirinya sejenak.

Tak mungkin kan, jika Salwa harus menyetir lagi dalam keadaan pikiran kemana mana, itu malah justru membuat dia semakin kalut dan membuatnya tak fokus kejalanan, Salwa tak mau jika dirinya tambah parah.

Setelah membeli air dingin di supermarket, Salwa duduk di meja depan supermarket yang memang sudah disediakan, ia memakai masker dan kacamata agar tak terlihat jika dimuka dan di badannya banyak luka luka,bekas kecelakaan tadi.

Ia memejamkan matanya sambil bersandar di kursi untuk menenangkan badannya sejenak sembari menghilangkan rasa sakit sakit di badannya. Salwa tipikal orang yang tak mau berbicara ketika ada masalah karena Salwa tak ingin merepotkan orang terdekat nya terutama orang yang ia sayangi.

"Assalamualaikum, nih segera obatin nanti bisa infeksi" Ucapnya sambil memberikan kantong plastik berisikan tisu basah, minyak kayu putih, betadine, plester dan juga kapas.

Salwa kaget saat mendengar suara itu, Salwa langsung mengakkan tubuhnya untuk duduk sempurna dan membuka kacamatanya, ia tak percaya jika orang yang ia temui di Gramedia tadi datang lagi.

"Ustadz Faqqih?? "Ucap Salwa memastikan sambil melihat ke arah Ustadz Faqqih yang sedang duduk di depannya sembari minum kopi panas.

"Hm? "Dehem Ustadz Faqqih saat Salwa memanggil namanya

Menikah Rahasia dengan Ustadz Impostor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang