11|bocil 145

11 2 0
                                    

Halo para beraders (beloved Ara readeders)lama ya?maaf banget soalnya lagi ada problem,votmen kalian itu sangat amat berharga buat penulis.
Gimana harinya?baik kan?jangan lupa bersyukur yaa.
Oke kita mulai tapi komen, vote sama follow akun ini ya.

Sesedih apapun kita, sesakit apapun kita,jangan pernah menambah sakit itu,hati Lo udah sakit tapi Lo malah nambah lagi rasa sakit itu.

-Galaksi-

Titik terlemah Syila adalah pisau yang terkena bagian perut yang kemarin sempat dijahit.

"Ampun," Jihan dan Calista semakin brutal hingga menendang tubuh Syila, kini darah sudah seperti lautan.

"Teriak lagi, gue suka teriakan penderitaan," ucap Calista.

Jihan menyentuh pundak Calista dan berkata, "Udah ta biar mereka aja yang lanjutin."

Calista dan Jihan pergi meninggalkan Syila.

"Hai cantik, main ya sama kita,"

"Lo ga boleh kabur,dan ga akan bisa kabur," ucap seorang lelaki yang bisa dibilang tampan.

"Lo mau ngapain, jangan aneh-aneh," ucap Syila ketakutan.

"Berisik."

Mereka berjalan mendekati Syila yang gemetaran, keringat dingin membasahi tubuh Syila.

"STOP, jangan apa-apain gue plis, kalian mau apa?bilang sama gue," ucap Syila.

"Gue pengen tubuh lo," jawabnya, pria itu menyentuh bahu Syila namun Syila memberontak dan pria itu tidak terima karena Syila memang tidak bisa diam,dia menarik rambut Syila lalu dia benturkan ke dinding sekeras mungkin. Darah mengalir dari kepala Syila,rasa perih akibat benturan yang cukup keras dan Syila masih bertahan, hanya rintihan kecil yang Syila keluarkan dari mulutnya.

"J-jangan."

"Ga,gue ga mau, sakit"

"Ambil," ucap pria lain yang bernama Rafi yang menyodorkan semata tajam untuk Syila, namun Syila hanya diam dan tak kunjung menerima sehingga dia memaksa untuk membuka mulut Syila.

"STOP"

^_^

Galaksi dan Zico bersiap untuk kembali ke rumah masing-masing karena langit pun sudah ada orang tua dan sebagian anggota trovoso.

Zico dan galaksi mengikuti mobil orang tua Syila karena khawatir jika terjadi sesuatu namun cukup jauh jarak mereka, mereka pun menunggu saat Syila berada di cafe dan mereka heran karena Syila dan kedua temannya cukup lama dan saat itu cafe disitu yang biasanya ramai dikunjungi menjadi sepi, mereka masih sabar untuk menunggu selama kurang lebih 4 jam dan akhirnya mereka memutuskan untuk memasuki cafe tersebut.

Zico menoleh kesana kemari dan berkata, "Cila dimana ya? Sepi banget."

"Ya gak tau lah kan dari tadi gue sama Lo bego," jawab Galaksi.

"Sepi banget, tapi kita harus cek di toilet deh soalnya biasanya cewek-cewek di toilet,bukan bermaksud mesum tapi kalo kita ke wastafel aja kan boleh," ucap Zico menyarankan.

Galaksi mengangguk lalu menjawab, "ayo."

Mereka berjalan menuju toilet wanita dan mendengar samar suara wanita menangis meminta ampun dan mereka yakin jika itu Syila.

"STOP."

Mereka melihat Syila yang sedang ketakutan karena mereka.

"Siapa Lo berdua, ngapain ikut campur? Mau gabung apa mau jadi pahlawan?" Ucap Rendy salah satu dari mereka.

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang