14|TIPE SYILA

6 2 0
                                    


Halo para beraders
happy reading

yang ganteng aja belum pasti pinter tapi kalo yang pinter udah pasti ganteng

-Syila-

Tanpa basa-basi Langit segera menggendong Syila di punggungnya, Syila pun meringis melihat kelakuan saat ice prince mencair.

"Langit aku mau diet kenapa diajak kesini,nanti aku makan banyak lagi," protes Syila.

"Ga usah diet,badan kamu udah bagus, sering olahraga?," tanya Langit.

"Mana ada bagus,orang aku rebahan mulu," jawab Syila membuat Langit terkekeh.

"Kamu mau duduk dimana?" Tanya Langit.

"Pojok aja,situ," langkah Langit menuju tempat yang di inginkan Syila lumayan jauh dan itu membuat mereka menjadi pusat perhatian,yang pertama ya karena Langit yang dengan gagahnya menggendong Syila dipunggung yang kedua karena paras mereka yg tampan dan cantik membuat mereka serasi, Langit mendudukkan Syila tepat disofa cafe yang lembut.

Pelayan cafe datang dan memberikan menu kepada Syila dan Langit dengan sopan,mereka memesan makannya, pelayan itu mencatat lalu pergi.

Syila menyandarkan kepalanya di bahu Langit dan Langit mengusap kepala Syila dengan lembut.

"Lang, jangan pergi lagi ya," ucap Syila.

"Iya,aku ga kemana-mana," jawab Langit, sunyi Syila menikmati sandaran nyaman dari bahu Langit. Tak sadar Syila ketiduran dibahu Langit dengan muka lesu, Syila memang mudah tertidur di manapun itu.

Saat makanan datang Langit membangunkan Syila dengan berbagai cara dan hingga akhirnya Syila terbangun.

"Hm,LOH AKU KETIDURAN," ucap Syila sedikit berteriak dan menjadi objek utama untuk disorot.

"Sen jangan teriak sayang,ini ditempat rame," peringat Langit.

"Kamu sih ga bangunin aku,malu nih," jawab Syila.

"Udah gak papa ayo makan,udah dateng tuh," ucap Langit menunjukkan makanan yang berada di meja.

"Lang,kita pacaran tapi masih panggil nama aja," ucap Syila.

"Kan aku ada panggilan buat kamu,senja ga ada yg panggil kamu pake itu kan?" Tanya Langit.

"Ga gitu,ah udah deh ga peka,udah ayo makan," sahut Syila, dalam hati Langit bertanya-tanya apakah dia salah?atau bagaimana, ayolah langit baru pertama kali berpacaran mana dia tau apa yang Syila mau.

Langit merogoh saku lalu mengambil benda pipih yaitu handphone lalu memasuki room chat Diki.

Langit merogoh saku lalu mengambil benda pipih yaitu handphone lalu memasuki room chat Diki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit sedikit canggung untuk memanggil Syila dengan sebutan itu.

"Lang kamu kok main handphone mulu sih, selingkuh ya," ucap Syila.

"Lihat chat Diki sayang," jawab Langit.

Plak

"NGAPAIN PAKE MANGGIL SAYANG,modus," teriak Syila tak tau tempat.

"Sttt... dilihat orang tuh,ga malu?lagian modus sama pacar sendiri apa salahnya sih," ucap Langit.

"Lagian tiba-tiba banget manggil sayang," jawab Syila.

"Tipe kamu yang gimana?" Tanya Langit secara tiba-tiba, Syila yang sedang menghabiskan makanan yang sedari tadi ia makan dengan sangat lama itu segera ia telan.

"Tipe ya, kalo tipe sih yang good boy,pinter, tinggi, putih, Soft spoken, ganteng, cool, setia, bukan yang friendly sama semua cewek, selalu jujur sama ceweknya, suka gym, selalu ngejaga pola hidup, romantis tapi ga lebay, intinya harus pinter deh nomor satu, kenapa?ya karena yang ganteng aja belum pasti pinter tapi kalo yang pinter udah pasti ganteng," ucap Syila.

"Oh itu ya, oke," jawab Langit.

"Oke doang nih?" Tanya Syila.

"Iya oke, soalnya mau memaksakan diri jadi tipe kamu," ucap Langit membuat Syila merasa ada kupu-kupu didalam perutnya, ya itu butterfly era.

"Udah ah ayo, aku udah selesai nih, kamu masih mau nambah?" Tanya Syila.

"Gak, ayo, kamu masih capek gak?" Tanya Langit.

"Emang kenapa?" Syila membalik pertanyaan.

"Nanti digendong lagi," ucap Langit tersenyum.

"GAK," ucap Syila tegas.

"Masih mood Gramedia date tuan putri? " Tanya Langit.

"Heem," jawab Syila mengangguk.

"Jangan gendong,udah ga capek," ucap Syila, Langit mengangguk lalu pergi untuk membayar makanan itu, Syila melangkahkan kakinya keluar restoran, dia akan menunggu Langit diluar, huh udara luar memang segar ya.

"Sayang, kok gak bilang kalo mau ke depan, dicariin ternyata disini ," ucap Langit tiba-tiba merangkul bahu Syila dari belakang.

"Pengen kedepan aja,sejuk soalnya udah jam segini juga," ucap Syila.

"Mau langsung ke Gramedia?" Tanya Langit yang diangguki oleh Syila.

Halo halo semuanya, sampe sini dulu ya.alurnya jelek ya?maaf soalnya ini imajinasi aku,buat kalian semangat terus ya, istirahatnya jangan sampai telat,maaf ya up nya lama hehe.aku lagi otw ujian soalnya.
Pantengin terus ya cerita ini.

Jangan lupa follow akun ini,Ara terima saran/kritik dari kalian, apabila ada ke-typoan bisa komen, banyakin votmen yaw, soalnya aku bakal semangat kalo kalian spam votmen.

Jangan lupa follow tiktok dan ig

@zfyr_azr
@wprychomilk

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang