15| Gramedia date?

11 3 0
                                    

Halo beraders,Lama up ya,aku sibuk sekali hehe.

HAPPY READING

Kamu harus janji ya, apapun keadaannya, dimanapun, ada aku atau ga senyum kamu harus tetap ada ya
-Langit untuk semestanya-

"Mau langsung ke Gramedia?" Tanya Langit yang diangguki oleh Syila.

Mereka menuju Gramedia terbesar di Jakarta.
Sepanjang perjalanan Syila hanya mengoceh dan Langit menanggapi dengan sebaik mungkin.

"Yang,ada gulali tuh,mau ga?" Tanya Langit sedikit grogi, Syila menoleh dan berkata, "Ga deh,aku lagi diet tau,kok ditawarin jajanan terus sih, kamu mau bikin aku gendut?"

"Ga kok, lagian kenapa sih diet, badan kamu tuh udah bagus tau,"

"Halah pret," jawab Syila.

"Loh beneran, emang mau body gimana lagi, ini udah ideal sayang," jawab Langit mengelus rambut Syila.

"Ih aku mau yg sebagus mungkin,kalo bisa yang kaya idol,atau ga ya gitar spanyol," ucap Syila.

Langit menoleh dan berkata, "Iya sayang iya,tapi kalo udah kayak gitu pake baju yang lebih tertutup ya."

"Sayang kok lama banget," rengek Syila.

"Ya kan ini pelan banget,masa bawa tuan putri ugal-ugalan sih," jawab Langit.

"Ga seru tau, ayo yang cepet, aku ga sabar nih," Ucap Syila.

"Iya iya, ini aku cepetin kok," ucap Langit, Syila menyenderkan kepalanya di bahu Langit.

"Humm sayang, udah sampe," Ucap Langit yang tidak menyadari bahwa Syila tertidur, em sekarang Langit bingung, ini harus dibangunkan atau dibawa pulang lagi, setelah dipikir-pikir lebih baik dibangunkan saja, lihat saja betapa excitednya Syila.

"Sayang... Sayang... Udah sampe," ucap Langit, membangunkan Syila.

Syila menguap dan sedikit menggeser tubuhnya, mencari tempat yang nyaman untuknya.

"Sayang... Ini ga jadi? Kita balik ya," ucap Langit, entah dengan kekuatan dari mana, Syila membuka pintu mobil dengan mata tertutup dan berkata, "ayo masuk, aku udah ga sabar, Langit segera keluar dari mobilnya dan Gisell menyentuh bahu Syila.

"Bangun dulu ya,"

"Hah, dimana aku? Aku diculik?" Ucap Syila gelagapan.

"Syila, ini udah di Gramedia, katanya mau Gramedia date," ucap Langit.

Syila mengusap matanya lalu melihat bangunan yang didepannya, "nahh udah sampai, ayo masuk," ucap Syila menggandeng lengan Langit. Dasar Syila moodnya memang tidak bisa diramal oleh otak manusia hehe.

Mereka memasuki Gramedia itu, sungguh indah tatanan berbagai macam buku disana, rasanya seperti surga dunia, Langit mengikuti Syila yang sangat bersemangat melihat buku-buku yang berjejer rapi, genre favorit Syila adalah romance dan misteri, sedangkan Langit hanya genre horor.

"Kamu sana aja cari novel kesukaan kamu,nanti aku cari novel kesukaanku," ucap Syila.

"Gak,nanti aja,aku harus ikut kamu soalnya sedetik aja jauh dari kamu itu rasanya ga enak," ucap Langit.

"Ih alay kamu tuh," ucap Syila merangkul tubuh tinggi Langit.

"Aku mau ini ya," ucap Syila menunjuk buku yang ia mau.

"Ambil sepuasnya, hari ini kita harus isi dengan senyuman, tapi aku harap bisa lihat senyum kamu lebih lama dan di setiap detikny," ucap Langit.

"Pasti dong, senyum aku selalu terbit tanpa kamu suruh," jawab Syila sembari mengambil novel-novel kesukaannya.

"Kamu harus janji ya, apapun keadaannya, dimanapun, ada aku atau ga senyum kamu harus tetap ada ya," Ucap Langit.

Syila melepas rangkulannya lalu berbalik menatap Langit dengan berkata, " kamu ga bakal ninggalin aku lagi kan?" Tanya Syila.

"Iya, udah ah ayo pilih buku lagi," ucap Langit, Syila menerbitkan senyumnya lalu dengan menarik tangan Langit menuju rak buku yang paling atas agar langit mengambilnya.

"Eh ada si bucin, kebetulan banget kita ketemu,"

Halo halo semuanya, sampe sini dulu ya.alurnya jelek ya?maaf soalnya ini imajinasi aku,buat kalian semangat terus ya, istirahatnya jangan sampai telat,maaf ya up nya lama.
Pantengin terus ya cerita ini.

Jangan lupa follow akun ini,Ara terima saran/kritik dari kalian, apabila ada ke-typoan bisa komen, banyakin votmen yaw, soalnya aku bakal semangat kalo kalian spam votmen.

Jangan lupa follow tiktok dan ig

@zfyr_azr
@wprychomilk

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang