"Lo nyebelin ngen*tod!"
"Ingkar janji banget jadi orang!"
"Emang lo ngak pernah nepatin janji anjing!"
Dari tadi pemuda berambut pirang bergradasi biru itu mencak-mencak tidak jelas dibelakang sekolah.
Ia kembali menghisap rokok ditangannya, kemudian menghembuskan asapnya dengan angkuh
"Kon*tol!" Makinya frustasi
Sepertinya ia masih belum puas meluapkan kekesalannya dari tadi
"Mana yang katanya mau ngendaliin gue?" Monolog Kaiser menepuk jidatnya frustasi
"Kalo kaya gini jangan salahin gue kalo ambil tindakan" Gumamnya penuh penekanan
"Kaiser!" Teriak pemuda surai magenta dan coklat menghampirinya
"Udah dapat?" Tanya Kaiser tanpa berbasa-basi
"Udah. Nih" Angguk Ness menyerahkan sebungkus rokok
Pemuda berdarah Jerman itu kehabisan rokoknya sehingga menyuruh sang babu membelinya. Tentu saja butuh perjuangan bagi Ness untuk membelinya disaat ia tidak bisa sembarangan keluar saat masih jam sekolah
(Fyi skrg Ness ngak manggil Kaiser pake suffix -sama lagi krn menurut Bosu terlalu berlebihan)
"Gimana caranya lo dapetinnya?" Pemuda diktator itu sedikit penasaran dengan cara sang sahabat setianya sekaligus ia anggap bawahan ini mendapatkan benda laknat ini melewati pengawasan Satpam, Guru, dan Osis
"Aa.."
Flashback
"Gimana caranya sih dapetin tu barang?" Pemuda surai magenta itu bergumam gusar
Pagi ini Kaiser langsung merokok dan menyebabkan rokok yang sudah dibawanya hanya tersisa satu batang. Karena pemuda itu perokok aktif ia pun menyuruh Ness untuk segera membelikannya benda laknat itu sebelum benar-benar habis
Sang babu setia ini menelan ludahnya gugup melihat tingkat keamanan digerbang depan
Satpam sekolah sedang ngopi bersama dengan Ego sensei si guru BK dan juga ketua divisi keamanan osis. Jangan lupakan anggota osis bagian keamanan serta guru yang berlalu lalang dihalaman depan sekolah
Cara satu-satunya agar bisa keluar dari gerbang saat masih jam sekolah adalah harus adanya bukti yang jelas ketika seseorang diperintahkan oleh guru mereka.
Bahkan, sekalipun ada bukti catatan yang diperintahkan oleh guru, Satpam akan menelepon si guru untuk memastikan nya
Merasa mustahil untuk keluar dari gerbang depan ia pun berbalik arah mencoba mencari rute pelarian lainnya
*Gerbang belakang dikunci dan ngak pernah dibuka bertahun-tahun* Ia bingung harus bagaimana untuk keluar
Tatapannya ia fokuskan pada seorang gadis yang sedang berpatroli di samping sekolah saat ini
Kakinya hendak melangkah menghampiri gadis itu namun kembali terhenti. Ia ragu-ragu harus menghampiri gadis itu atau tidak
"(Name)" Panggil pemuda itu pelan menghampiri si gadis, orang yang dipanggil namanya membelak terkejut
*Kesambet apa ni babu si ikan cupang mendatangi ku?* Batinnya bingung
"Kalo mau keluar diam-diam dari sekolah ini gimana caranya?" Tanya Ness sedikit ragu untuk bertanya pada gadis ini
(Name) heran "Lo mau kemana?"
"Beli rokoknya Kaiser"
Gadis itu membulatkan matanya sebelum diam
KAMU SEDANG MEMBACA
NPC novel BL
Fanfiction"Terkutuk lah kepada penulis novel ini yang membuat anime Blue Lock ku menjadi novel Boys Love" Sudut pandang pembaca yang tidak menyukai BL / GL. Tidak ada maksud menyinggung siapapun yang menyukainya *Slow Update* Blue Lock milik Muneyuki Kaneshir...