LILIANA POV
Aku merasakan, energi luar biasa di dalam kastil yang sama sekali tidak kukenal. Kekuatan sihir yang kurasakan terdiri dari kekejian dan kegelapan belaka.
Master Arles juga merasakan hal tersebut, dan ingin secara pribadi menumpasnya. Tapi aku menasehati Master untuk tetap bersabar, dikarenakan tidak diketahui keadaan pasukan kita diluar.
Kami menerima informasi beberapa pasukan kami, bentrok dengan pasukan manusia, dan beberapa korban jiwa bermunculan. Jumlah korban kami tidak banyak, tapi jika situasi terus semakin buruk, ada kemungkinan kerugian kami semakin meningkat.
Saat aku tiba di perpustakaan, terlihat Elaina, dan Elfrieda-san yang terluka parah, dan kehilangan kesadaran mereka. Para birokrat yang lain ada di belakang mereka, dan pria tidak kukenal sepertinya adalah orang yang menyebabkan hal ini.
Tapi pertanyaan di kepalaku bagaimana orang ini, bisa menyusup tanpa disadari? Tidak itu bisa dipikirkan nanti, karena saat aku berada dalam dilemaku, pria tidak dikenal itu mengayunkan pedangnya untuk membunuh temanku, aku bergerak secepat yang aku bisa, dan mendaratkan tendangan tepat di tulang rusuknya, dan membuatnya terjatuh ke belakang.
" Kalian baik-baik saja?"
Mendengar pertanyaanku Elfrieda-san hanya menghela nafas " Aku berharap kau datang lebih cepat."
" Maafkan aku, karena terlambat. Aku harus menghentikan Master untuk bergerak menghadapi serangga kecil ini, karena situasi perang sangat tidak pasti."
Sepertinya Elfrieda-san mengerti, dan memberikan senyum persetujuan " Kalau begitu cepatlah akhiri ini."
" Tentu."
POV PIHAK KETIGA
Liliana menciptakan cambuk kegelapan, yang dihiasi oleh api merah terang, dan berjalan menuju Gin dengan santai.
Gin yang melihat kedatangan, Liliana kebingungan dengan kekuatan tendangan yang dia terima. Menurutnya, peningkatan kekuatan dari Mariabell harusnya, cukup kuat bahkan melawan Raja iblis.
Tapi tidak hanya 3 tulang rusuknya patah, tendangan itu bahkan melukai tubuh spiritualnya. Yang menurutnya cukup tidak masuk akal.
" Jadi, apa kau siap?"
Mendengar pertanyaan santai Liliana, Gin yang mendengar itu sedikit kesal. Sebaliknya Elaina dan Elfrieda yang, menonton dari kejauhan cukup bersantai sehingga mereka membuat teh mereka sendiri, karena kedua bersaudari ini sangat yakin akan kemenangan Liliana.
Gin, mengeluarkan Tombak lipat, dan pedang panjangnya, dan berteleportasi tepat di depan Liliana, untuk berencana serangan mendadak. Sebaliknya Liliana yang melihat Gin yang tiba-tiba ada di depannya hanya menatap datar, dan membungkukkan badan seketika itu juga, lalu memberikan tendangan lutut tepat kepada perut Gin yang membuatnya muntah, sambil menghindari kedua serangannya.
Bagi Liliana yang terbiasa, bertarung dengan salah satu Dragon Lord yaitu Astrea. Hal seperti ini tidak lebih dari kejadian sehari-hari. Lagipula membaca pergeseran ruang, akan cukup mudah jika kau telah melihatnya berulang kali.
Gin yang terdiam di tempat, tidak bisa memahami bagaimana Liliana, bisa langsung bereaksi, dan tanpa disadari olehnya cambukan kejam, mulai mengenai bahunya dan menimbulkan luka yang cukup dalam.
Jika saja, Mariabell tidak menambah kekuatannya, lengannya sudah putus saat ini.
Gin segera melompat mundur, dan menyiapkan tombak miliknya. Siap untuk, bertahan dari serangan musuh didepannya. Tapi sebaliknya, Liliana masih berdiri santai ditempatnya, dimana hal itu mulai mengganggunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/351370983-288-k570954.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dragon and Slime A chaotic adventure
RandomDi waktu yang sama dan di tempat yang sama seorang remaja yang menikmati liburan musim panas mati oleh orang yang sama yang membunuh Mikami Satoru. Apa jadinya jika setelah kematian dia terlahir sebagai seorang naga? naga yang menginginkan kehidupan...