POV PIHAK KETIGA
Spirit Lord Umbra, Radiance, Balrog, dan Oceanid, sedang ada dalam suasana hati yang sangat bahagia. Faktanya mereka telah berhasil mendapatkan panggilan dari orang yang sangat ingin mereka layani.
Tapi seseorang mencoba mengganggu momen, indah mereka.
" Hei.......... Serahkan kadal itu!!!!"
Keempat Spirit Lord secara, kolektif melihat ke arah yang sama. Dan terlihatlah sumber suara, tersebut yang berasal dari seorang gadis muda dengan rambut perak dan mata heterochromia, yang menggunakan gaun gothic gelap.
Tidak perlu orang jenius, untuk menebak jalan pikirannya saat ini. Tatapan kebencian, dan raut wajahnya, seakan-akan ingin membunuh seseorang.
" Maaf. Siapa yang anda sebut kadal? Aku hanya berharap dugaanku, adalah salah jadi saya meminta dengan rendah hati untuk anda mendeskripsikan siapa yang dimaksud."
Umbra maju, dengan senyum di wajahnya dan dengan ramah menyambut tamu, yang menurutnya datang untuk melihat keagungan tuannya.
" Arles bodoh itu!!!!! Serahkan dia!!!!!! Aku akan membuatnya menyesal karena menyebabkan kehancuran negaraku!!!!"
Mendengar, jawaban itu Umbra hanya melambaikan tangannya dan dengan sopan berkata " Tolong jangan ganggu makhluk agung, dengan hal sepele."
Umbra mengambil jeda sejenak, sebelum menatapnya dengan tajam " Karena, jika kau berbaik hati untuk pergi, aku hanya akan mengambil kedua tanganmu sebagai penebusan karena menghina makhluk agung sepertinya."
Umbra, Radiance, Balrog dan Oceanid sedang bergulat didalam hatinya. Keempat Spirit Lord, sedang berpikir bagaimana membunuh makhluk di depannya. Tapi Umbra dan Radiance, memiliki perasaan berbeda saat melihat gadis didepan mereka.
Bagi Umbra dan Radiance, kehadiran sosok didepan mereka mirip dengan leluhur yang membawa rekan-rekan mereka. Keduanya masih teringat jauh di zaman kuno, dimana Twilight Valentine mendatangi dunia roh atas izin Raja Naga Bintang sang pencipta Veldanava untuk membawa 4 spirit lord permulaan api, air, tanah dan angin untuk dijadikan dasar ras lain.
" Yang kau keluhkan hanyalah kehancuran sepele, negaramu bukan? Mengapa kau harus menjadikannya masalah besar, jika kau bisa membangunnya kembali?"
Umbra dengan santainya, memberikan pendapat paling logis yang dia pikirkan. Diikuti oleh Balrog, dan Oceanid yang mengangguk setuju atas pernyataannya.
Disisi lain, setelah mendengar komentar tersebut gadis tersebut mulai tersenyum ramah. Sebelum memanggil pedang, hitam bercorak kemerahan, ditangannya dan berniat memotong Umbra.
Tetapi sebelum dia berhasil mencapai Umbra, aura mencekam mulai menyelimuti seluruh langit Ruberios. Satu-satunya, yang berhasil menyadarinya tepat waktu adalah Radiance.
Sinar cahaya merah raksasa, turun dari langit menuju ibukota dan mendarat di tanah dengan keras, menciptakan ledakan supranatural, yang menghancurkan sebagian kota yang tersisa.
Keempat Spirit Lord dan Luminous terkejut, dibalik asap tebal tersebut muncul makhluk raksasa, yang berdiri di atas api.
Langit menjadi gelap, karena aura yang dikeluarkannya dan kemudian sosok makhluk tersebut terlihat jelas.
Raksasa, setinggi 200 meter, dengan sisik hitam dan sirip tajam yang bersinar layaknya pedang sihir muncul, di sekujur punggungnya. Dia memiliki cakar dan taring, berwarna ungu yang jika dilihat siapapun dapat mengetahui seberapa berbahayanya hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dragon and Slime A chaotic adventure
NezařaditelnéDi waktu yang sama dan di tempat yang sama seorang remaja yang menikmati liburan musim panas mati oleh orang yang sama yang membunuh Mikami Satoru. Apa jadinya jika setelah kematian dia terlahir sebagai seorang naga? naga yang menginginkan kehidupan...