Di waktu yang sama dan di tempat yang sama seorang remaja yang menikmati liburan musim panas mati oleh orang yang sama yang membunuh Mikami Satoru.
Apa jadinya jika setelah kematian dia terlahir sebagai seorang naga? naga yang menginginkan kehidupan...
Di dalam, sebuah taman yang dahulu cukup indah sehingga keluarga kerajaan sekalipun selalu menghabiskan waktu bersama. Sekarang hanya tersisa bayangan, dari keindahan itu di masa lalu.
Pertarungan antara, permaisuri melawan penyusup asing berlangsung dalam kecepatan yang membutakan mata, sehingga hanya sesama yang terbangkitkan yang bisa bersaing, dengan keduanya.
Elemesia melempar kedua chakramnya dan melesat maju, dengan membungkuk rendah dan memberikan tendangan berputar yang dilanjutkan dengan tendangan kapak, saat Azrael menghindar dan melucuti senjatanya.
Tendangan miliknya jelas mengenai kepalanya cukup keras, tetapi Azrael sama sekali tidak terpengaruh.
Azrael mengayunkan tangannya dan menciptakan tekanan angin, yang mendorong Elmesia mundur.
Elemesia mengambil kembali kedua, chakramnya dan mundur selangkah, saat Azrael tiba-tiba muncul di depannya.
Alarm bahaya, muncul di benaknya saat tendangan sederhana menghempaskannya, menabrak dinding berlian.
Elemesia berniat, mengatur kembali, nafasnya tetapi dia tidak diijinkan beristirahat saat sebuah tangan mencengkeram wajahnya dan membantingnya ke lantai, membuat seluruh pondasi ruangan roboh oleh dampaknya.
Wajah elf, yang indah telah babak belur hingga sulit dikenali. Tetapi, Azrael tidak berhenti di situ dan menendang wajahnya.
Elemesia hampir kehilangan kesadaran, sehingga chakram didepannya telah lepas dari genggaman. Azrael dengan kasar mencekiknya, dan mengangkatnya dengan satu tangan.
" Kau memang memiliki potensi, tetapi." Chakram, yang terbang berniat memotong lehernya ditahan di kedua jarinya. " Pengalaman bertarungmu biasa saja."
Elemesia hanya tersenyum kecut, mendengarnya sebelum menunjukkan tatapan geli " Begitu ya? Sebenarnya aku tidak ingin menggunakan ini, tetapi kau tidak memberikanku pilihan."
Azrael menambah kekuatan cengkeramannya untuk, menyelesaikan selamanya nasib permaisuri tetapi, tanah dibawahnya retak dan Azrael segera melepaskan Elemesia dan menjauh.
Bongkahan-bongkahan besi bermunculan satu demi satu, dan saling membentuk sesuatu saat Elemesia terserap ke dalamnya.
" Kau pasti bercanda denganku." Azrael, tidak bisa menahan keluhannya, karena apa yang dilihatnya mengingatkan akan sesuatu.
Elemesia terbang, dan melihat ke bawah seolah merendahkannya. Tetapi, Elemesia sadar, bahwa benda tersebut masih dalam tahap ujicoba, walaupun dia telah mengeluarkan banyak uang untuk membuatnya.
Beberapa juta koin emas adalah, hal murah untuk hobinya.
Disisi lain, Azrael melihat Elemesia yang memakai armor bajanya dengan kecewa. Pada, dasarnya dia berharap akan melihat Gundam, tetapi yang dia lihat hanyalah robot kurus, yang tidak menarik untuk dilihat.
"Jadi? Apa yang kau harapkan dari hal itu? Kau pikir memakai benda itu bisa, menyelamatkan hidupmu yang singkat?"
Elemesia tersenyum, dan dibalik robot tersebut menyeringai. " Memang benar, ini masih tahap percobaan. Tetapi tidak ada jaminan jika kau bisa menahannya bukan?"
Armor milik Elemesia, merentangkan punggung logamnya sehingga memunculkan enam sayap yang masing-masing diperkuat oleh roh ruang tingkat tinggi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.