18. Mencari gaun pesta.

15 10 20
                                    

"Berani berbuat, berani juga bertanggung jawab dan meminta maaf," -Author.

💐HAPPY READING💐

Keesokan paginya....

Di rumah Herlin.

Herlin terbangun dipagi hari, ia memutuskan untuk mandi dan menjalankan sholat subuh, yang sudah jadi kewajibannya sebagai Hamba Allah.

Selesai melakukan itu semua...

Herlin bersiap-siap untuk pergi ke kampus, ia memilih mengenakan pakaian formal berwarna pink dan rambutnya yang digerai.

Selesai Herlin bersiap-siap.

Tiba-tiba...

Dret.

Dret.

Ponsel Herlin berdering saat ia sedang memasukkan buku ke dalam tasnya.

Herlin menoleh kearah ponselnya dan ia melihat nama kontak yang tertera dilayar ponselnya "Pacar gue."

Setelah melihat itu, Herlin mengambil ponselnya dan mengangkat telpon dari sang pacarnya "Akael."

Didalam obrolan telpon.

"Halo?" Sapa Herlin ke sambungan telpon tersebut.

"Halo, selamat pagi sayangku."

"Pagi juga El, kenapa?" Tanya Herlin sambil terus memasuki buku-bukunya.

"Kamu udah selesai siap-siapnya, sayang?"

"Udah, kenapa?" Tanya Herlin yang malah bingung, ia bertanya namun ditanyakan balik.

"Mau di jem-"

"Ga usah El, aku udah dijemput sama Cella lebih dulu," potong Herlin yang membuat Akael mendengus kesal namun tidak diketahui oleh Herlin.

Mendengar jawaban itu, Akael pun terdiam, diamnya Akael diketahui oleh Herlin, gadis itu sangat tau kalau sekarang kekasihnya kecewa karena jawabannya namun dia bisa apa? Ia memang sudah dijemput oleh Cella dan Karla.

1 menit kemudian setelah saling diam.

"Oh yasudah kalo seperti itu, sampai bertemu dikampus, sayangku," balas Akael berusaha menyembunyikan kekecewaannya.

"Iya sudah aku mat-"

Tut...

Belum selesai Herlin membalas lagi, sambungan telepon antara merekapun terputus.

Herlin hanya bisa menggelengkan kepalanya saja, setelah itu ia keluar dari kamarnya.

Di luar.

Herlin berjalan kearah dapur, ia berniat untuk sarapan terlebih dahulu dengan roti isi selai kacang kesukaannya sebelum berangkat ke Kampus.

5 menit kemudian...

selesai sarapan.

Herlin berjalan membawa tasnya kearah pintu keluar rumahnya, ia sudah mendapati mobil merah milik Cella yang terbuka jendela kacanya.

"Woi Herlin cepat, nanti telat kita!!" teriak Cella dengan ke bar-barannya.

"Iya sabar!"

Herlin yang menoleh sekilas sembari mengunci pintu rumahnya, ia membalas teriakkan Cella sang sahabatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Only Have Your Photo But Not Your Heart.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang