Kembali sekolah

2.4K 145 2
                                    

Vote sebelum baca

Setelah beberapa hari, gua pun mulai kembali lagi ke sekolah. Ya walaupun masih ada bekas dikit dari alergi gua, tapi engga papalah, penting aku bisa keluar dari rumah.

"LANGITT!!"

"Udah sembuh lu?" Ucap suci yang melihat gua datang ke sekolah

"Menurut Lo?"

"Ngit kemari sebentar, ada yang ingin gua katakan." Ucap suci yang menyuruh gua untuk mendekatk

"Apaan?"

"Bagaimana dengan kemarin, apa bara merawat lu dengan baik?" Tanya suci yang gua kira dia mau nanya apa, ternyata mau nanya soal bara.

"Suc, lama lama gua curiga sama lu."

"Curiga napa lu?"

"Jujur dengan gua, lu suka bara kan?" Ucap gua dengan melihat ke arah suci

"Ngaco lu!!" Ngit, Lebih baik lu ga perlu datang ke sekolah dah, dari pada bikin gua emosi." Cetus suci

"Dih siapa lu??" Apa hak Lo, yang ngelarang gua untuk datang??" emangnya ini sekolah punya bapak Lo?"

"Dahlah suc, ini masih pagi. Gua ga ingin mencari ribut dengan preman pasar." Gua yang berjalan dan meninggalkan suci

Sesampainya di pintu kelas, gua yang melihat 2 orang yang sama sekali gua tidak kenal, 1 orang yang ada di samping bara, dan satu lagi berada di pojokan bersama dengan teman gua yang laki laki.

Melihat gua yang bengong, suci pun menepuk pundak gua" itu yang gua bicarakan dengan lu kemarin, murid pindahan." Ucap suci," ooh, dia toh" lanjut gua

Dan herannya ni murid pindahan duduk di kursi gua, melihat gua yang datang bukannya langsung pergi, malahan ni murid pindahan tetap duduk dan melihat ke arah bara.

"Permisi, gua mau duduk"

Melihat murid pindahan baru itu yang terus melihat ke arah bara, gua pun mendecih. Bukannya apa....., gua yang mau duduk di kursi gua pun terhalang karena ni anak, dan kursi gua malah di duduki ni murid pindahan, kek apa gitu. Gua udah bilang permisi, namun ni murid pindahan sama sekali tidak mendengarkan perkataan gua .

dan sedangkan bara yang gua lihat, ni anak selalu sibuk dengan bukunya. Mungkin, Kalau ada lomba baca buku terlama di dunia. Ni anak pasti bisa memenangkan lomba itu dengan mudahnya, bara si anak kutu buku.

Gua yang memerhatikan murid pindahan itu, dengan perasaan yang mulai kesal. Perkataan gua selalu di acuhkan sama ni anak, boro boro untuk di jawab, di dengarpun mungkin engga sama ni anak.

"Dengar ya, gua ga tahu nama lu siapa. Tapi lu menduduki kursi gua."

Murid pindahan itu yang sontak langsung menoleh ke arah gua,"kursi lain kan ada? Kamu bisa pakai itu."

"Secara engga langsung, Lu nyuruh gua untuk pindah kan?" Tanya gua dengan melihat ni anak murid baru songong ya minta ampun.

Bara yang langsung menutup bukunya dengan melihat ke arah gua" "ada apa? Kenapa lu melihat ke arah Gua. Harusnya lu lihat dia yang mengambil kursi gua." Ucap gua yang kesal dengan murid pindahan, sampai sampai emosi gua, gua luapkan ke bara.

"Langit, kamu bisa menempati kursi saya" Ucap bara yang ingin berdiri namun gua halang

"Engga perlu bar, gua cuman ingin kursi gua kembali. "

"Lu usir kek ni anak, ini kursi milik gua barr!!"

"Seenaknya aja dia nyuruh gua untuk mencari kursi lain, emangnya dia siapa !!"

"Udahlah, kenapa harus ribut sih. Woi lu, cepat berdiri. Itu kursi milik teman gua yang lu duduki." Suci yang mencoba menyuruh gua untuk tidak kesal, namun gua yang sudah terpancing emosi sama ni anak pindahan.

Melihat itu murid pindahan yang tidak kunjung bangun, suci yang langsung menarik dan menyuruh gua untuk duduk. Ada kalanya ni preman pasar berguna untuk gua.

"Ngit, duduk gih. Biar gua yang tangani manusia aneh ini." Ucap suci yang membawa itu murid pindahan untuk berbicara berdua dengannya.

Dan sekarang hanya ada gua, bara, dan teman teman yang lain di dalam kelas. Bara yang melihat ke arah gua untuk memastikan gua yang baik baik saja.

"Ngapain lu menatap gua seperti itu?"

"Saya ingin memastikan kamu baik baik saja." Jawab tu anak dengan mengeluarkan susu dan roti yang ada di dalam tasnya, dan dia berikan ke gua.

"Nye nye nye, kenapa lu ga usir tu cewe??"

"Mana tu cewe natap lu terus, lu suka kan, kalau di tatap cewek kek gitu."

"Apa kamu cemburu langit?"

"Hahahaha.....,gua cemburu?"

"Ga ada kata cemburu di kamus gua, lagipun ya, gua ga tertarik dengan Lu. Jadi untuk apa aku cemburu."

"Benarkah itu?"

"Kalau saya tertarik dengan kamu, apa kamu akan percaya saya ?" Ucap bara yang ntah kenapa dari perkataan ini, gua seperti menganggap dia serius," ya enggaklah, ngapain juga lu tertarik dengan gua, gua cowo lu juga cowo, kita ga akan bisa bersatu." Lanjut gua dengan membuka roti yang di berikan bara.

"Membayangkannya saja mengerikan bar, udahlah ga perlu di bahas lagi. "

"Btw thx ya roti ya bar"

SXS ( Seme X Seme) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang