sifat aneh bara

3.2K 147 3
                                    


Vote sebelum baca!!

"Ni ambil."

Tidak ada angin dan hujan, suci yang memberikan gua coklat. Dengan tatapan heran dan bingung, gua sedikit tidak percaya dengan apa yang gua liat. Selama gua mengenal suci, ni anak paling pelit kalau soal tentang coklat. Dan sekarang?? Dia memberikan coklat itu secara cuma cuma ke gua?

Bumi ga akan hancur bukan??

"Kenapa Lo menatap gua begitu?"

"Mau kagak, kalau ga mau gua makan." Cetus suci

Dengan cepat gua pun mengambil coklat itu di tangan suci, kalau ga di ambil nanti pikiran ni anak, bisa berubah. Sangat jarang suci membagi soal makanan apalagi coklat.

"Suc, lu engga papa bukan?"

"Engga papa, apanya bangsat!!"

"Maksud lu gua sakit gitu?"

"Bukan gitu....., lu kan  sangat jarang memberikan coklat ke gua. Dan gua sedikit kaget aja sih."

"Ya udh, ga perlu lu makan."

"Ribet amat hidup lu, bye!!" Suci yang mengambil kembali itu coklat di tangan gua, dan pergi meninggalkan gua.

Baru juga gua puji, ni preman pasar udah kumat. Oh-iya Gua saat ini duduk di halaman sekolah, dekat dengan lapangan basket. Ya gua lebih sering duduk disini, sambil lihat orang mondar mandir, dari pada di kelas. Gua harus mendengar teman gua yang menggosip tentang kakel.

Dan untungnya sekolah gua para guru sedang rapat, jadi gua bisa santai duduk di halaman sekolah. Mana cuaca mendung lagi, ini kalau misalnya mau hujan.....hujan aja, jangan sampai pas gua udah pulang sekolah baru hujan. Apa ga kesal gua, Menunda gua untuk pulang.

Dan dari belakang...., jaket yang telah terpasang di tubuh gua, sontak gua pun noleh dong. Dan betul kata gua, bara yang saat ini berada di belakang gua. Ni anak kenapa dah, melepaskan jaketnya untuk gua. Mana banyak teman gua lagi yang duduk di luar, apa engga jadi bahan gibah nantinya.

"BARRR!!"

"LU NGAPAIN!??" Gua yang menoleh ke arah bara, dan ni anak hanya tersenyum, dan langsung  duduk di samping gua.

Kan kek asu ni anak, teman gua pada liatin gua lagi...

"Bar, ambil jaket lu kembali. Gua ga butuh." Bisik gua

"Saya rasa kamu membutuhkannya."

"Engga Bar, gua engga butuh sama sekali. Ambil jaket lu!!" Ucap gua sekai lagi.

Dan sekali lagi ni anak memegang dahi gua, dan melihat ke arah gua,"saya akan memasakkan sesuatu untuk kamu sepulang sekolah." Ucap bara dengan memberikan susu ke arah gua, "ambil ini, susu sangat bagus untuk kondisi kamu saat ini." Ucapnya.

"Bara, lu kenapa?"

"Gua engga butuh ini semua."

"Saya membawakan beberapa roti untuk kamu, nanti sebelum pulang saya akan memberikannya untuk kamu" ucap ni anak yang langsung pergi begitu saja.

Kan aneh, fuck kata Gua. Kek suka suka dia.

"....."

"BARAAA!!"

Suci yang mendekat ke arah gua, dan gua yang melihat dari wajah suci yang habis menangis.

"Hei, preman pasar. Lu kenapa?"

"Lu ga sedang menangis bukan?"

Bara.....

"Iya kenapa??"

"Kalau lu ga bicara, gua mana tahu suc. Buru cakap." Ucap gua sekali lagi.

"Kapal gua karam bar, kapal yang selama ini gua ikuti seketika karam."

"Kapal? "Karam?"

"Kapal drama gua Barr!!"

"Lu jangan mancing emosi gua bar, kapal gua sedang karam juga."

"Dih asu, lu malah marah-marah ke gua. Gua ga tahu apa apa juga."

"Dahlah suc, gua mau pulang. Dan sedikit saran dari gua, kurangi nonton drama aneh lu itu, nanti lu belok." Ucap gua yang sebelum pergi meninggalkan suci.

Sesampainya di parkiran, gua yang mendapati bara yang tengah berdiri di mobil miliknya, ia yang menghampiri ke arah gua dengan membawakan tas gua

"Bar, lu mau ngapain?"

"Membawakan tas kamu."

"Tapi gua bisa sendiri bar."

"...."

"Kemarikan tas gua bar, dan untuk apa lu membawa gua ke mobil lu?"

"Apa kamu melupakannya?"

"Emang apa??" Gua lupa."ucap gua

Bara pun membuka pintu mobilnya, dan memberikan sekantong roti, dan susu yang ada di dalamnya. Dan herannya ni anak selalu memberikan roti ke gua, apa jangan jangan ni anak mempunyai pabrik roti ya? Mana roti bukan sembarang roti lagi.

Tak mau ambil pusing, gua pun mengambil roti yang di berikan bara, sekuat apapun gua menolak, ni anak tetap memaksa gua untuk menerima roti ini.

"Udah kan?"

"Kalau udah, gua mau pulang."

Sebentar....

"Apa lagi bara!?"

Bara yang memegang dahi gua kembali, dan kali ini berbeda, bukan hanya dahi yang ia pegang, tangannya yang turun dan memegangi bibir gua, bara pun mengelus bibir gua, dan tak lama itu ia yang mencium bibir gua.

Di saat bibir bara yang menyentuh bibir gua, gua merasakan lidah yang perlahan masuk ke dalam mulut gua, sontak gua pun kaget dan mendorong tubuh bara yang berada di hadapan gua.

"Udah Gilaaa lu Barr!!"

"Benar benar gilaa!!"

Gua yang langsung pergi meninggalkan bara, roti yang tadi gua pegang, gua lempar di hadapan tu anak. Menurut tu anak gua apa, seenaknya memperlakukan gua begitu aja, mana itu ciuman pertama gua lagi. Dan itu sama cowo.

"......."

Di saat gua mandi, gua selalu memikirkan bagaimana bara mencium bibir gua, Dan mengelus bibir gua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di saat gua mandi, gua selalu memikirkan bagaimana bara mencium bibir gua, Dan mengelus bibir gua.

"Sial!!" Kenapa gua memikirkan hal yang menjijikan itu !!"

"Aghhh gua bisa gilaa!!" Gua yang teriak di kamar mandi.

"LANGITT!!"

"Bukannya emak sudah bilang, jangan bicara di kamar mandi. Cepat turun, dan makan malam!!"

"Iyaaa makk!!"

SXS ( Seme X Seme) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang