05

5.8K 460 25
                                    

Dahinya berkerut, merasakan perutnya ditindih sesuatu, tak ketinggalan juga deru nafas hangat seseorang yang menyapu lehernya lembut.

Lagi?

Ni-Ki mendengus, siapa lagi kali ini?

Tak terkejut lagi, Ni-Ki hampir tiap hari bangun dengan satu atau dua Hyungnya yang ikut tidur disebelahnya. Jika dulu ia yang sering diam-diam tidur dikamar Hyungnya, sekarang malah berbalik.

"Kak, " Ni-Ki coba jauhkan lengan Jake yang lingkari pinggangnya, namun bukannya malah lepas, Jake makin mengeratkan lengannya.

"Hyung, pleasee, " Ni-Ki merengek kecil saat Sunoo menduselkan wajahnya pada ceruk leher Ni-Ki, masih dengan mata yang terpejam erat.

"Arghhhh, sesekkk, " Ni-Ki mengerang frustasi.

Suara pintu kamar yang terbuka membuat Ni-Ki reflek menoleh, dapati Jungwon yang mengangkat sebelah alisnya setelah lihat pemandangan didepannya.

"Hyung, help meee, " Ni-Ki pasang wajah memelas, mengharap bantuan dari si Februari.

Jungwon terkekeh, curi kecupan kecil di kening si Desember.

"Ah— HYUNGIE!!!! " Ni-Ki memekik saat Jungwon dengan tengilnya malah ikut menindih tubuh nya.

Dihinggapi tiga orang macam gini, siapa yang tidak gerah coba?

"Hyung, lepasin Iki plisss, " Ni-Ki terus merengek, tangganya memukul kecil bahu ketiga hyungnya secara bergantian.

"Bangun lo pada! Penyet itu adek lo!! " Sunghoon datang bak penyelamat, menyabet ketiga pelaku dengan handuknya.

"Udah pagi? " Jake terduduk mengucek mata.

"Mata lo pagi, udah jam sembilan noh, " cibir Sunghoon setelah beri kecupan selamat pagi pada satu-satunya Omega di sana.

✥✥✥


"Aku udah, " Ni-Ki jauhkan piring dari hadapannya, si Desember itu hendak beranjak tapi teguran dari Jay berhasil membuatnya kembali duduk dengan wajah cemberut.

"Habisin Ki. "

"Iyaa, " Ni-Ki dengan ogah-ogahan habiskan makanan di piringnya.

Jay menggeleng kecil, Ni-Ki susah sekali makan, bocah itu seringkali menyisakan makanannya dengan alasan kenyang. Padahal juga dia baru makan seperempat dari isi piringnya.

"Lo! Anjing lo udah dapet jatah makannya ya! Berhenti operin daging ke bawah meja! " Jay bergantian mengomeli Jake yang meringis karena tingkahnya ketahuan.

"Jay Hyung kayak emak-emak lagi marahin anaknya, " Jungwon berbisik pada Sunoo yang terkekeh kecil.

"Gue denger lo Jungwon, " Jay tatap tajam leader mereka.

✥✥✥


"Satu, dua— ulang-ulang, " Jungwon berdecak, kali ini jadwal mereka latihan dance, dan sedari tadi Jake tampak beberapa kali salah fokus hingga lakukan kesalahan.

Jake bernapas dengan berat, sedari tadi cowok itu tahan sakit di kepala makanya susah bagi dirinya untuk fokus latihan.

Ni-Ki melipat bibirnya, Satu-satunya Omega di sana itu tampak menjaga jarak dari Jake yang tampak tidak baik-baik saja.

"Lo ruth, hyung? "

Alis Jungwon nyaris bertaut, rasakan aroma pinus segar tampak lebih mendominasi— Jungwon hapal pinus ini milik siapa, kendati Heeseung juga punya aroma pinus yang sama, namun milik Jake rasanya lebih kuat.

"Sialan, " Jake mengumpat dengan kesadaran penuh. Sepertinya ruth datang lebih cepat bulan ini, makannya Jake bisa kecolongan.

Maka sebelum ruthnya benar-benar datang, cowok itu segera izin mengundurkan diri, mengurung diri di kamarnya untuk selesaikan periode ruthnya seorang diri.

"Mau gimana lagi? Kita tetep latihan tanpa Kak Jake, " ucap Jungwon setelah memastikan Jake benar-benar sudah meninggalkan ruang latihan.

"Ni-Ki mana? " lima orang yang tersisa serentak menolehkan kepalanya ke segala arah, cari eksistensi Ni-Ki yang tiba-tiba menghilang.

"Jangan bilang feromon Jake tadi bikin dia ikutan heat? " gumam Sunghoon nyaris tak terdengar.

Mengabaikan kelima Hyungnya yang mungkin sekarang sedang bingung cari keberadaannya, Ni-Ki pilih berdiam diri di salah satu bilik toilet, duduk di lantai dengan keadaan lemas lengkap dengan nafas putus-putus.

Feromon Jake tadi tentu saja beri dampak buat dirinya, sisi Omeganya dengan kurang ajar minta dipuaskan.

Ni-Ki terbatuk, nafasnya masih belum teratur, sepertinya butuh waktu lama untuk menenangkan diri.

"Ni-Ki ya? " suara Sunghoon menggema di toilet yang sepi itu, tanpa ragu si pangeran es itu mendekat ke satu-satunya bilik toilet yang tertutup, mengetuk pintunya dengan lembut.

"Ki? You okay?"

Ni-Ki mau tak mau segera berdiri, menyeka keringatnya dengan asal kemudian membuka pintu bilik.

"Maaf tiba-tiba pergi nggak bilang-bilang," Ni-Ki menampilkan cengiran seolah tidak terjadi apapun.

Sunghoon mengangguk, tangannya mengacak rambut yang termuda dengan gemas.

"Ngapain minta maaf? Tapi lain kali kalau ada apa-apa bilang. "

"Ayo balik ke dorm, " ajak Sunghoon yang kini mulai melangkah keluar toilet.

"Nggak lanjut latihan? " Ni-Ki mengejar langkah Sunghoon.

"Lanjut besok, sekarang baiknya istirahat aja kata Jungwon. "

Ni-Ki mengangguk paham.

Jungwon dan lainnya menghawatirkan kondisi Ni-Ki, sebenarnya.


Tbc

Part ini, sebenernya nggak kayak gini...

TAPI BANGSATNYA KURANG SEDIKIT MALAH ILANG😤 WETPET GWE KENAPA SIH ILAH :D

Effort nulis dibales chapternya nggak kesimpem :) kesal betul✊🏻

Alpha?  [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang