10

4.8K 403 26
                                    




"Ah! Kak, jangan digigit! "

Riki pukul pelan kepala Jake, sedang yang dipukul kepalanya itu tampak tak peduli, tetap lanjutkan kesibukannya menyusu seperti bayi. Bayi besar cuih.

Rengkuhan di pinggang si Desember mengerat, Jake semakin merapatkan tubuh mereka.

"Udahan dong Kak, sakit ini, " Riki mengeluh, sejak sore tadi Jake memonopoli dadanya, yang kanan sudah bengkak dan sekarang si Aussie itu beralih ke sisi satunya lagi. Benar-benar.

Jake menggeleng, tidak mau lepas pokoknya! Besok seharian penuh dia ada jadwal bersama Sunghoon, jadi hari ini dia ingin bersama Riki semalaman.

"Yaudah jangan digigit! " sentak Riki kesal, mati-matian ia tahan bibirnya supaya tak keluarkan suara aneh saat Jake gigiti nipplenya gemas.

Matanya berat, tak peduli lagi dengan Jake dan tangan nakalnya yang merambat masuk kedalam piyama, Riki lebih memilih tidur, menyelami alam mimpi setelah seharian tadi berkutat dengan jadwal padat.

"Good night, " bisik Jake lirih, kecup singkat kening dan bibir Riki sebelum kembali dengan kegiatan menyusunya.

✥✥✥

"Kak Ikeu udah berangkat? " tanya Riki esok paginya, duduk di meja makan bersama keempat Hyungnya, si Desember itu mengucek matanya.

"Udah, barusan sama Sunghoon, " jawab Jay, si April itu membenarkan rambut berantakan Riki kemudian membenarkan kembali Piyama yang kancingnya lepas beberapa. Ia yakin itu ulah Jake semalam.

"Hari ini jadwal kita apa? " tanya Heeseung pada Jungwon yang memperhatikan Jay memperbaiki penampilan Riki, si Februari itu beralih menatap Hyung tertua.

"Cuman latihan biasa, syuting kontennya nunggu Bang Sunghoon sama bang Jake, " Jungwon membalas singkat.

"Bagus lah, gue lagi males ngapa-ngapain, " sahut Sunoo yang cukup mengagetkan. Tak biasanya orang satu ini malas-malasan.

"Tumben? " Heeseung wakilkan keheranan member lainnya.

Sunoo angkat bahunya sekilas, "gatau, lagi nggak mood aja. Kayaknya ruth gue udah makin deket. "

"Oalah, udah beli suppressant kan? "

"Ngapain masih pakek suppressant? " Sunoo melirik Riki sekilas, memberi kode pada ketiga Alpha disana.

"Dih, nggak usah ngawur anjir, " Jay lempari Sunoo dengan serbet meja bekas mengelap tumpahan sarapan.

"Bau cuk, " Sunoo misuh-misuh, melempar kembali serbet pada Jay yang segera menghindar.

Kata fans, Kim Sunoo itu paling kalem, anak baik lah, selalu lucu dan gemas setiap saat. Tapi yang tak mereka tahu, inilah sosok Sunoo dibalik kamera.

✥✥✥

"Kak Hee, ayo mabar," Riki hampiri Heeseung yang duduk di sofa, sibuk dengan ponselnya.

"Yang menang dapet apa? " tanya Heeseung tanpa menoleh pada Riki yang berdiri tepat didepannya.

"Dih ngapain? Biasanya juga nggak dapet apa-apa tuh, " Riki mencibir.

"Ya sekarang harus ada hadiahnya dong, " Heeseung mendongak, tangan kanannya meraih pinggang Riki untuk dibawa mendekat, mendudukkan si Desember si atas pangkuannya.

"Nggak jadi," Riki mendengus, tangannya ia kalungkan pada leher Heeseung, wajahnya ia sembunyikan pada pundak yang lebih tua.

"Mau tidur aja deh, ngantuk, " Riki menyamankan diri di atas pangkuan Heeseung, mencari posisi yang pas supaya ia bisa tidur nyenyak. Heeseung sendiri tak ambil pusing, ia biarkan Riki mendusel sesuka hatinya.

"Yaudah, " Heeseung kembali pada ponselnya.

"Mau dielus, " Riki letakkan telapak tangan Heeseung di atas kepalanya.

"Manja banget si? " Heeseung gemas, di ciumnya hidung dan pipi gembil si Desember, kemudian mengikuti permintaan Riki untuk mengelus rambutnya.

"Kangen Kak Hee, dari kemarin sibuk mulu, " cicit Riki hampir tak terdengar.

"Ututu, gemas sekali, " Heeseung tempelkan pipinya pada puncak kepala Riki, memeluk si Desember erat-erat guna salurkan gemasnya.

"Sesek!! " Riki memprotes tanpa melakukan gerakan memberontak.




Tbc

Alpha?  [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang