13

4.2K 370 32
                                    

Konsernya lancar dan semuanya baik-baik saja.

Sampai Riki yang tiba-tiba hilang keseimbangan juga kesadaran tepat setelah masuk ke ruang tunggu, buat seisi ruangan panik bukan main.

Beruntung Sunghoon cepat tangkap tubuh si Omega sebelum berdebum sentuh lantai, menidurkan si Desember muda pada sofa di sana.

"Empat puluh derajat! " Sunoo tunjukkan termometer ditangannya, dan Sunghoon yang baru saja sentuh Riki saat menggendongnya tadi percaya lebih cepat. Kulit si Omega tadi jelas terasa panas lebihi suhu rata-rata biasanya.

Jay sibak rambut yang tutupi kening si maknae, terjengit sedikit sebab suhu tubuh yang benar-benar panas, kulitnya seolah terbakar.

"Panas banget, " Jay bergumam khawatir, sejak perform di atas panggung tadi, tak sekali dua kali ia lihat Riki memegang kepalanya, dan saat mereka tak sengaja bersentuhan pada beberapa koreografi tadi, Jay samar bisa rasakan suhu tak normal si Omega.

Jungwon menghela napas, yang ia takutkan benar-benar terjadi. Terlalu keras saat latihan, dan kini Riki benar-benar mencapai batasnya.

"Mobil udah siap, " Jake buka pintu ruangan, Heeseung bersamanya tadi, siapkan kendaraan untuk bawa Riki cepat ke rumah sakit supaya segera dapat perawatan. Demam empat puluh derajat jelas tak bisa disepelekan lagi.

Maka tanpa ulur waktu lagi, Sunghoon selipkan tangannya pada bawah leher juga lipatan lutut Riki, menggendongnya cepat menuju mobil.

Beberapa penjaga cepat halangi massa yang berkerumun penasaran, lihat Riki yang tak sadarkan diri jelas buat banyak fans bertanya-tanya, apa yang terjadi saat ini?

Bagusnya, banyak yang tanggap situasi, beri jalan untuk Sunghoon bawa Riki cepat menuju mobil yang sudah disiapkan, fans pilih telan pertanyaan untuk saat ini.

✥✥✥

Nyaris seharian Riki tak sadarkan diri, bangun bangun kepalanya berputar hebat disertai rasa mual pada perutnya.

"Pusing banget? " Sunoo bertanya khawatir, duduk di atas ranjang Riki yang kosong.

"Panas banget Kamu, " Sunoo usap dahi Riki yang dipenuhi keringat.

Jadwal yang sibuk buat Riki tak bisa lama-lama di rumah sakit, member lain sepakat rawat Riki bergantian di dorm yang tentunya tetap dipantau Dokter supaya si maknae cepat sembuh dari sakitnya.

Riki rasakan tubuhnya lemas bukan main, untuk sekedar bergerak saja rasanya tulang-tulangnya bisa langsung patah saat itu juga.

"Sakit, " si Desember muda terisak, rasanya benar-benar seperti sekarat.

Sunoo panik, cepat ambil selimut dari kamarnya untuk selimuti Riki yang tampak menggigil kedinginan, padahal sudah pakai selimut tebal.

"Jangan sakit lagi, " Sunoo bergumam lirih, elus sayang puncak kepala Riki sesekali beri kecupan-kecupan kecil pada keningnya yang masih panas.

"Pusing banget ya? "

Riki mengangguk kecil, sembunyikan wajah menangisnya pada dada bidang Sunoo yang dengan senang hati memeluknya erat, tak peduli ia kepanasan karena ikut berbaring dibawah dua lapis selimut tebal dan bersentuhan langsung dengan kulit demam Riki.

Beberapa jam sebelum konser mulai, Riki sudah pusing lebih dulu, tapi ia pikir itu hanya karena cuaca yang memang agak panas hari itu, tak sadar jika itu tanda demam datang.

✥✥✥

Heeseung kembali ke dorm malam harinya, langsung melesat menuju kamar Riki untuk mengecek keadaan Omega satu-satunya itu, membenarkan letak selimut juga handuk kompresan saat dilihatnya si Omega pulas dalam tidurnya.

"Sleep well, pretty. Get well soon, " bisiknya lembut, tinggalkan kecupan singkat pada kening sebelum benar-benar keluar dari kamar.












Tbc

Alpha?  [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang