24⚠️

6.3K 342 67
                                    

Trisome, trisome plis-plis, kinda frontal- atau malah udah frontal kali ya...





Jungwon rasa kewarasannya sudah menguap menyisakan lima persen akalnya, televisi kena abai teronggok tampilkan tontonan yang tak masuk sama sekali ke otaknya sejak suara-suara menyesatkan dari dua orang di sofa seberang mulai mendominasi ruang santai itu.

"Ahn- Kak Sunoo-"

Kelopaknya ia pejamkan, menarik napasnya dalam-dalam, Jungwon coba usir skenario kotor di otaknya dengan meminum teh yang setengah dingin di atas meja.

Di sisi lain, entah sejak kapan dimulainya,si Desember muda sudah sepenuhnya dalam kendali si Juni, terbaring lemas di atas sofa dengan rambut berantakan dan tatapan sayunya.

Si Alpha Februari kembali menelan ludah, sedari tadi matanya melirik kecil pada wajah ayu si Maknae yang tengah dimasuki oleh si Alpha Juni.

Keadaan dorm sepi, dan hanya mereka bertiga di sana.

Membuang napas kasar, didorong rasa sesak dibagian bawahnya, si Februari mendekati dua manusia yang tengah bercinta, menginterupsi desahan si Desember dengan ciuman kasar dan dalam.

Jungwon menatap Sunoo dalam diam, bertukar pandangan meminta persetujuan supaya dibolehkan bergabung, dan si Juni tak merasa keberatan dengan hal itu.

Si Omega tercekat, di posisikan duduk dengan kepunyaan si Alpha Juni yang masih berada di dalamnya dan dada berisinya yang di gigit gemas dari depan membuatnya nyaris gila.

Si Februari rasakan jambakan pada rambutnya saat giginya menggigit kecil puting si Omega yang terhentak kasar di pangkuan Hyungnya, tangannya yang lain meremas dada yang menganggur, biarkan cairan putih basahi tangannya.

"Kak Jung- ah- jang-ah! Janganh digigit-AAH! KAK SUNOO"

Kaki-kaki panjang si Omega bergetar halus, kepalanya mendongak hingga sentuh bahu telanjang si Alpha Juni yang baru saja menghentak keras-keras, sentuh titik manisnya dengan telak.

"Ahh ahh- hmh-"

Jungwon dengan tenangnya membuat jejak merah disepanjang kaki si Desember, tinggalkan bercak merah yang warnanya sangat kontras dengan kulit putih milik si Omega.

"Keluarin- hiks- kak- AH! "

Si Omega menggeleng ribut saat jemari si Alpha Februari ikut bergabung dengan kepunyaan si Alpha Juni yang masih mengisi lubangnya, memaksanya untuk meregang lebih-lebih lagi.

"Sakit- ah! Kak-udah-"

"AAAKHHH KELUARIN- SAKIT! "

"KAK JUNGWON!! "

Si Desember terisak, tubuhnya bergetar hebat menerima benda lain yang menerobos paksa lubangnya, benar-benar penuh.

Dua Alpha yang menghimpitnya menggeram bersamaan, rasakan sensasi sesak yang sama. Bertukar pandang sejenak sebelum sama-sama terkeh kecil.

Gila. Pikir si Omega.

"Ah! Ahh ahh"

"Kak- hmhh-"

Titik manisnya disentuh tanpa jeda, benar-benar buat si Omega frustasi, bibirnya dicium bergantian buat lehernya basah akibat saliva ketiganya yang bercampur, badannya benar-benar melemas dan kakinya mati rasa sebab dipaksa mengangkang lebar-lebar.

"Cantik."

Si Desember tak lagi bisa bedakan suara siapa yang di dengarnya, tak tahu siapa yang menciumi bahu telanjangnya dan siapa yang menghisap kuat-kuat putingnya yang sudah membengkak, kepalanya terus mendongak tampilkan leher mulusnya yang dihiasi bercak kemerahan.

Yang ia rasakan, kedua kakinya benar-benar mati rasa, tubuhnya diberi banyak rangsangan juga suaranya yang nyaris hilang sebab tak berhenti mendesah sejak tadi.

Sunoo selesai lebih dulu, memakai kembali pakaiannya dan biarkan Jungwon selesaikan bagiannya. Tak tega juga lama-lama dengan si Omega yang harus menerima keduanya secara bersamaan.

"Gue siapin air dulu, nanti kalau udah selesai langsung nyusul ke kamar mandi, " pesan Sunoo sebelum berjalan tinggalkan keduanya.

"Bentar lagi selesai, " bisik si Februari pada telinga Omega dalam kungkungannya, meletakkan kaki kanan si Omega pada bahunya sebelum kembali mengejar pelepasannya dengan cepat.

"Sakit banget, itu tadi! " suara serak si Omega terdengar saat si Februari akhirnya menyelesaikan bagiannya, menggendong tubuh lemas si Desember menuju kamar mandi seperti yang dipinta oleh Hyungnya tadi.

"Maaf, suaramu bikin gila soalnya, " celetuk Jungwon, menurunkan Ni-Ki kedalam bath up yang sudah terisi air hangat.

"Maaf ya..., " Sunoo menggeser pintu ruang shower lengkap dengan bathrobe yang membalut tubuhnya, menghampiri Ni-Ki untuk bubuhkan satu kecupan singkat pada kening dan bibir si Maknae.

"Bungeoppang, es krim, seafood, " absen Ni-Ki, melengoskan wajahnya enggan tatap dua Alpha yang kini saling bertukar pandang.

"Selesai mandi pesanannya udah datang, " ucap Jungwon sebelum masuk ke ruang Shower untuk membasuh tubuhnya.

"Bener ya? " tanya Ni-Ki pada Sunoo yang membantunya mandi.

"Iya cantik. "

✥✥✥

"Kak, tidur, " Jungwon berbisik, menyikut pelan lengan Sunoo yang duduk disebelahnya.

Sunoo menoleh, dapati wajah lelap Ni-Ki yang berada di pangkuan Jungwon, bersandar nyaman pada dada bidang si Februari.

Sisa-sisa makanan masih ada di atas meja, di depan televisi yang menyala tampilkan film yang Ni-Ki pilih tadi, Sunoo menata bantal di atas karpet berbulu tempat mereka duduk dan membawa selimutnya dari kamar.

"Udah, tidur disini aja bertiga, " ucap Sunoo, membantu Jungwon membaringkan tubuh Ni-Ki di antara mereka, menyelimutinya hingga sebatas dada sebelum meninggalkan kecupan singkat pada kening si Desember diikuti oleh Jungwon.

✥✥✥

"Ngapain mereka tidur di sini? "

Jam tiga dini hari, Empat yang rertua dapati tiga Maknae mereka tidur saling berdempetan didepan televisi yang masih menyala, menonton mereka bertiga tidur entah sejak kapan.

"Lucu.... Foto cepet, " celetuk Jake, menyenggol pelan lengan Sunghoon yang berdiri disebelahnya tanpa tahu adegan saat mereka belum pulang.












Tbc

Udah...

Gila si kataku...

Anw ada yg mau disampaikan? Tentang cerita ini atau pesan" buat cerita" yang lain atau yang selanjutnya, request atau tanya-tanya tentang Debu selaku Author disini....

Alpha?  [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang