14⚠️

7.2K 394 54
                                    

😔🙏

Esoknya, bukan tambah turun panas ditubuhnya, Riki malah rasakan perutnya melilit, kepalanya berputar dan napasnya putus-putus.

Feromonnya tak terkenadali, penuhi kamarnya sendiri.

Heatnya datang lagi.

Riki mengerang lirih, tubuhnya basah oleh keringat, buat seprai juga selimutnya ikut basah.

Dimana? Batinnya selagi membuka laci nakas dengan tangan bergetar hebat, meraba guna temukan botol kecil berisi suppressant yang pernah diberi Yoshi padanya saat mereka bertemu pada acara beberapa bulan lalu.

Sialnya, setelah berhasil genggam dua butir suppressant Riki dihadapkan pada kenyataan bahwa gelas di atas nakas kosong.

Maka dengan terpaksa ia telan mentah-mentah pil itu tanpa air, namun pada akhirnya Omega itu malah memuntahkannya kembali.

Sakit, sakit...

Riki terbatuk, tubuhnya merosot jatuh disisi ranjang bersama butiran-butiran suppressant yang tumpah dari wadahnya.

"Ki! "

Heeseung berlari panik dekati Riki yang sudah meringkuk di lantai sembari pegangi perutnya, baru saja ia buka pintu kamar si Desember muda itu dan disuguhi pemandangan semacam ini.

"Al- pha... "

Sialan, terlampau panik ia hingga tak sadar jika feromon manis memabukkan milik Riki sudah benar-benar penuhi seisi kamar.

"Minum, " Heeseung dengan tagan gemetar halus coba bantu Riki meneguk minumannya, coba lihat kedalam botol yang teronggok di atas lantai barangkali tersisa beberapa butir suppressant tapi sialnya bersih tak bersisa sebab isinya tumpah berserakan di atas lantai kamar.

Heeseung bingung, ini pertama kali ia bantu Omega Heat- dua kali sebenarnya -ia lebih sering bantu member lain yang tengah Ruth, jadi disuguhi dengan situasi seperti saat ini, Heeseung bingung akan lakukan apa lagi.

"K-ki, " Heeseung menegang saat hidung bangir Riki bersentuhan dengan lehernya.

Dan entah siapa yang memulai atau siapa yang akhirnya kalah oleh nafsu, dua-duanya berakhir di atas ranjang, memangut bibir satu sama lain dengan si Alpha yang mendominasi, si Omega sendiri membalas dengan sembarangan sebab memang belum terbiasa.

"Stop Ki, stop, " Heeseung benar-benar kewalahan hadapi siklus heat si Omega, dibuat kaget dengan tindakan tergesa si termuda yang tengah berusaha untuk masukkan kebanggaan si Alpha pada bagian selatannya sendiri. Tanpa persiapan apapun.

Rengekan si Omega terdengar, pecahkan segala ke frustasian yang menghantui si Alpha, raba saku celana yang sudah teronggok di sisi ranjang dengan tergesa, cari-cari benda yang dibutuhkan selagai sebagian fokusnya teralih untuk tahan sebentar si Omega yang benar-benar sudah di ambang sadar.

Si Alpha benapas berat, rasakan kedua tangan yang bertumpu di atas dada telanjangnya itu bergetar diikuti suara jeritan tertahan. Si Omega gigit keras-keras bibir bawahnya, gemetar, padahal ia sendiri juga yang melakukannya.

"H-hei, slow-"

Yang panik sendiri malah si Alpha.

"Ki- fuck," mengumpat, Si Alpha pejamkan matanya saat si Omega bergerak sendiri cari kepuasan.

"Ahh! "

Bodo amat, si Alpha balikkan posisi dengan cepat, mengukung si Omega dibawahnya, memangut lagi bibir tebal si Omega yang sudah setengah bengkak.

Kali ini feromon manis si Omega didominasi oleh feromon beraroma pinus milik si Alpha.

"Kak-h- Hee- Ah! "

Pusing, kepalanya.

✥✥✥

"Oh, bangsat sekali, " Jake bergumam didepan pintu, curi dengar suara desahan juga geraman dari dalam kamar, tatap melas nampan berisi makanan ditangannya kemudian berbalik kembali ke dapur.

"Kok balik? " Jay dari balik pantry dapur bertanya.

"Lagi bikin bayi, " Jake asal bunyi, buat Jungwon tersedak makan malamnya dan ia jadi perhatian Sunghoon, Sunoo dan Jay.

"Maksud lo!? " Sunghoon melotot horor.

"Feromonnya, kuat banget dari depan kamar, " Jake mengeluh, menangis dalam hati.

Padahal ia ingin tidur bersama si Cantik malam ini.















Tbc

Aku abis ngetik apaan anjir😔

Makasih🙏


Alpha?  [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang