18

4.6K 372 28
                                    

Sunoo telan lagi suaranya, lupakan tujuan awalnya, Alpha itu sekarang perhatikan si maknae yang mengintip dari balik pintu kamarnya itu dengan mulut setengah terbuka—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunoo telan lagi suaranya, lupakan tujuan awalnya, Alpha itu sekarang perhatikan si maknae yang mengintip dari balik pintu kamarnya itu dengan mulut setengah terbuka—

"Mau kemana Kamu? " tanya Sunoo kemudian setelah sadari bahwa hari ini tengah istirahat dari latihan, pemuda Juni itu mengangkat kedua alisnya, perhatikan si Omega dari atas ke bawah, memindai.

"Mau keluar bentar—" Ni-Ki kikuk, ditatap menelisik oleh kedua manik cokelat Sunoo.

"Ke? "

"A— ma-mau itu—" Ni-Ki tergagap, tatapan Sunoo sungguh buat ia merinding.

"Yang jelas, " Sunoo tak mengalihkan tatapannya sekalipun barang sedetik.

"Mau ketemu Ta-ki, 'kan mumpung dia lagi ada di deket sini..., " Ni-Ki memainkan jemarinya gelisah, feromon Sunoo terasa berbeda kali ini.

"Harus pakai baju begitu? " suara Sunoo tenang padahal, tapi Ni-Ki merasa ingin cepat keluar dari situasi ini.

"Sini, " Sunoo mendudukkan dirinya pada sofa depan televisi, mengode Ni-Ki untuk mendekat padanya.

Dengan sedikit rasa berani— sebab selebihnya takut —Ni-Ki melangkah pelan dekati Sunoo yang berdecak tak sabar saat Ni-Ki tak kunjung cepat duduk di pangkuannya, si Juni itu langsung tarik lengan kurus Ni-Ki, kemudian tangannya dengan cepat raih pinggang ramping si Desember.

"Serius mau pakai baju ini? " tanya Sunoo, memindai lagi penampilan si Maknae dari atas hingga bawah, meremas pelan pinggang yang terekspos bebas.

"I-ini ada di tumpukan paling atas, " jawab Ni-Ki berusaha acuh, matanya melirik kemana saja asal bukan ke arah Sunoo.

Sunoo mendengus, tahu jika Ni-Ki lebih sering memakai hoodie atau kaos kebesaran yang sumpah, hanya itu-itu saja, ganti pun mungkin jika dia baru saja berhasil memalak pakaian Jake atau Sunghoon— padahal baju dia banyak di dalam lemari.

"Nggak boleh keluar sekalian kalau bajumu gini, " ucap Sunoo seraya merotasikan matanya, kesal.

Ni-Ki cemberut, "kok? Kan pakai jaket"

"Sama aja, pinggangmu kemana-mana, " Sunoo makin menarik pinggang Ni-Ki mendekat, tangannya yang bebas meraih ponsel Ni-Ki, mencari kontak seseorang dan mengetikkan beberapa kalimat sebelum mengembalikan ponsel pada si pemilik.

"Udah dibatalin, nggak usah pergi, " jawab Sunoo enteng, Ni-Ki kesal bukan main, padahal ini kesempatan ia bertemu dengan Ta-ki terlepas dari padatnya jadwal mereka.

"Kak Sunoooo, " Ni-Ki memukuli bahu si Alpha, lampiaskan rasa kesal.

"Sakit Ki, " Sunoo dengan mudah menangkap kedua pergelangan tangan si Desember, mengunci kemudian menariknya ke depan sedikit keras supaya tubuh si Desember itu semakin mendekat, dan ia dengan mudah daratkan ciuman pada bibir Ni-Ki.

Ni-Ki yang terkejut mencoba menarik diri, tapi Sunoo dengan cepat menjatuhkannya ke atas sofa, menahan kedua tangannya pada sisi kepala, dan tidak memberi celah sedikitpun untuk melawan.

"Kak— uhuk—" Ni-Ki tersedak ludahnya sendiri sebab Sunoo menciumnya lumayan brutal— oh, bibirnya berdarah, ada rasa besi didalam mulutnya.

"Perih duh, " Ni-Ki memukul dada Sunoo lumayan keras setelah tautan mereka terlepas, saliva bercampur darah tampak hiasi permukaan bibir Ni-Ki yang memerah.

"Maaf maaf, " Sunoo mengecup lagi bibir Ni-Ki sekilas sebelum mengusapnya lembut.

"Besok-besok, jangan ngide keluar pakai baju ginian. Pinggangnya gausah diumbar-umbar"

"Iya iya," Ni-Ki menjawab dengan nada terpaksa.

Dasar Alpha possessive.








Tbc.

Alpha?  [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang