CHAPTER 2

1.9K 137 1
                                    

Haloo bagaimana kabarnyaa ??
Semoga sehat selalu yaa

Jangan lupa komen dan klik bintangnya

Happy reading !!

***

Zayn menangis dalam diam. Ia menggigit bibir bawahnya kuat untuk menahan isakan. Mencoba menahan sakit yang luar biasa dari pukulan benda lentur itu. Ditambah dadanya yang sesak semakin menambah penderitaannya.

Setelah terhitung sekitar 45 kali sabuk itu melukai tubuh Zayn, akhirnya Rani berhenti. Baju yang dikenakan Zayn sudah dipenuhi bercak merah.

"BANGUN !" Perintah Rani tak mau dibantah

Zayn menggeleng pelan "Hiks s-sakit i-ibu"

Zayn benar benar tidak kuat. Ia tidak memiliki tenaga lagi.

Sabuk itu kembali melayang pertanda itu tidak akan berhenti sebelum ia melaksanakan perintah Rani.

Zayn mencoba menopang tubuhnya dengan tangan mungilnya. Namun ia kembali terjatuh.

"Cih lemah ! Dasar anak pungut tidak berguna ! Ayah memang tidak seharusnya mengurus anak sepertimu ! Harusnya kau dibiarkan saja mati ! Lebih baik kamu pergi ! Tidak ada gunanya kamu tinggal di sini. Hanya menyusahkan saja ! Kemasi barang barang mu sekarang juga !"

Air matanya semakin deras, kepalanya terus menggeleng.

"M-maaf bu, j-jangan usir Zayn hh hh. Z-zayn harus hh ke mana kalau Zayn diusir ? Hiks"

Rani semakin murka. Ia bergegas pergi ke kamar Zayn. Memasukkan baju baju anak itu pada tas lalu kembali lagi dan menarik tangan Zayn secara kasar. Zayn berjalan tergopoh-gopoh mencoba mengimbangi langkah ibunya yang terburu buru sampai ke ujung jalan.

"I-ibu.."

"DIAM !!"

***

Zayn dihempaskan dengan kasar di atas aspal yang keras. Tak lupa tas ransel yang berisikan barang barang Zayn, Rani lemparkan ke tubuh yang sudah sangat lemas itu.

"Jangan pernah kau kembali ke rumahku lagi dasar anak tak tau diri !"

Setelah mengucapkan itu Rani segera pergi meninggalkan Zayn seorang diri yang masih mencoba menahan rasa sakitnya.

Zayn masih terisak dan diam di posisinya yang meringkuk diatas aspal. Badan Zayn sangat lemas. Rasa sakit terasa di sekujur tubuhnya. Ia hanya bisa menangis meratapi nasibnya yang malang ini.

Setelah beberapa saat ia mencoba menghalau rasa sakitnya. Ia berusaha untuk duduk dan menarik tas ranselnya untuk mencari sesuatu di sana. Ia sangat berharap kotak itu baik baik saja.

Zayn berhasil menemukan kotak kecil yang sangat berharga baginya. Ia membukanya secara perlahan.

Di dalam kotak itu, ada gelang nama yang indah yang terbuat dari emas putih. Disana terukir nama Zayn Geffrey D dan di belakangnya ada tanggal lahirnya.

 Disana terukir nama Zayn Geffrey D dan di belakangnya ada tanggal lahirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZAYN ; KELUARGA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang