CHAPTER 10

2.9K 146 1
                                        

Pintu kamar Kenzie terbuka oleh Luke sang kepala bodyguard. "Permisi tuan muda, dokter Faris sudah tiba."

"Cepat !" Sarkas Kenzie.

Dokter Faris masuk dengan tergesa, ia segera mengeluarkan peralatan yang ada di tasnya.

"Adikku histeris saat menceritakan masa lalunya. Dia sampai tidak mengenaliku dan berakhir pingsan."

Dokter Faris mengangguk dan segera memeriksa Zayn. Ia juga menyuntikkan beberapa obat pada Zayn agar anak itu bisa lebih baik.

Setelah dirasa cukup, Faris membereskan kembali peralatannya. Lalu menatap Kenzie sejenak.

"Mengapa kau menjadi begitu bodoh ?" Tanya Faris dengan kekehan.

Wajar saja Faris bertanya seperti itu karena Kenzie adalah teman dekatnya semasa kuliah. Mereka berdua lulus dengan nilai terbaik. Alih alih menjadi dokter, Kenzie lebih memilih untuk meneruskan perusahaan daddynya. Tapi Faris tidak menyangka ilmu kedokteran temannya bisa menguap secepat itu.

"Sialan. Aku tidak memiliki perlengkapan yang lengkap. Dan kau, kenapa datang sangat lambat seperti siput."

Tawanya terhenti kala mendengar ucapan Kenzie "kau kira aku supermen yang bisa terbang huh ? Aku membawa mobil seperti orang kesetanan karena telpon sialan itu."

"Apa kau bilang ?"

"Ahh tidak perlu diulang." Ujar Faris dengan nada malas. Membuat Kenzie menatapnya datar.

"Bagaimana keadaan adikku ?"

"Adik ? Adik dari mana ? Jangan jangan lo abis nyulik orang ya ?"

Faris mulai berbicara dengan bahasa gaulnya. Entah mengapa tiba-tiba ia menggunakan bahasa formal saat berbicara dengan teman datarnya itu.

"Omong kosong. Akan ku hancuran rumah sakit yang kau puja itu."

Faris seketika kicep mendengar ucapan Kenzie. Tamatlah riwayatnya jika itu benar benar terjadi. Rumah sakit yang ia bangun sendiri lenyap dengan sekejap hanya karena guyonannya. Malangnya nasib dokter muda ini.

"Ga seru mainnya ngancam."

Kenzie menghela nafas. "Dia adek gue yang hilang 10 tahun yang lalu. Dia kembali setelah selama ini. Kita semua senang, dan juga sedih."

"Sedih ? Ngapain lo harus sedih kan adek lo balik" Tanya faris aneh.

"Adek gue balik, tapi dia bawa banyak kenangan buruk. Kesehatannya juga jauh lebih rumit dibanding dulu." Ujar Kenzie dengan tatapan kosongnya.

Seketika faris bungkam dibuatnya. Memang betul jika pasien yang baru saja ia periksa seperti ada yang janggal. Ternyata karena itu.

"Adek lo gapapa. Dia punya trauma karna kejadian di masa lalu. Lo cuma harus pantau dia, jangan biarin dia sendiri dan mengingat lagi masa lalunya. Gue udah bikin resep, minum kalo lagi kambuh aja."

***

Sang surya sudah tak lagi menampakkan cahayanya. Kini, anak kecil yang tadi sempat membuat panik seantero mansion sedang menonton televisi dengan santai sambil sesekali mengambil cookies coklat yang ada di toples. Anak itu ditemani oleh Kenzie dan juga Revan yang sudah kembali dari Bogor sore tadi.

Zayn sudah lebih baik, anak itu sudah kembali ceria karena pengalihan kedua kakaknya.

Selepas makan malam tadi, Kenzie dan Revan mengajak adiknya ke ruang keluarga agar Zayn lebih rileks. Dan ternyata anak itu malah kelewat rileks.

Mereka hanya makan malam bertiga karena Alister yang belum pulang karena masih harus menyelesaikan pekerjaannya.

Zayn yang fokus dengan tontonan dan camilannya, sementara dua titannya saling diam termenung. Sudah lama sekali mereka tidak berinteraksi satu sama lain yang membuatnya terasa canggung.

ZAYN ; KELUARGA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang