"Mulai sekarang, kita akan berbicara secara informal satu sama lain" Profesor
"Tanpa memandang usia" Profesor
"Kita akan menggunakan nama panggilan sebagai pengganti nama asli" Profesor
"Aku tidak keberatan dengan nama, tapi harus bicara informal? Kenapa?"
"Lebih aman untuk tidak mengetahui identitas satu sama lain dan berjaga-jaga" Profesor
"Bagaimana dengan nama kota?" Profesor
"Kota yang kalian suka, ingin tinggali, atau yang terdengar indah" Profesor
"Kalian bisa pilih" Profesor
Pemilihan nama baru. Ya, itulah yang sedang kami lakukan. Di mulai dari seorang laki laki yang terlihat masih cukup muda. Dia di kenal sebagai orang yang pintai meretas banyak hal, dan pernah belajar di kedokteran.
Agar tidak kebingungan, kami di beri globe oleh profesor untuk membantu pemilihan nama baru kami.
"Luar biasa! Aku selalu ingin pergi ke karnaval"
"Hal utama dalam sebuah karnaval adalah tari samba!"
"Panggil aku Rio!"
Rio de Janeiro adalah nama dari ibu kota salah satu negara bagian di Brazil. Rio tampaknya cukup tertarik dengan ibu kota negara bagian Brazil itu.
"Denver"
"Kupilih ini karena dekat pegunungan Rocky" Denver
"Kalian tahu film Rocky?" Denver
"Itu film favoritku" Denver
"Film itu berlatar di Philadelphia" Profesor
"Benarkah? Philadelphia" Denver
"Phil... itu terlalu panjang. Denver terdengar keren." Denver
Denver adalah nama ibu kota dari salah satu negara bagian di Amerika serikat. Nama yang keren dan tak terfikirkan. Itu nama yang cukup keren untuk petarung sepertinya.
"Ini adalah impian mendiang ibuku"
"Naik kereta dari Busan dan melewati Pyeongyang seperti ini"
"Hingga berakhir di Moscow"
"Aku, Moscow!!" Moscow
Moscow adalah nama ibu kota dari Rusia. Nama yang unik, sama seperti kisah kehidupannya. Dia adalah penambang yang berakhir di penjara karena kasus pencurian. Keunikannya itu berhasil ia turunkan kepada sang anak, Denver.
"Nairobi, Kenya"
"Ada yang pernah ke Afrika?" Nairobi
"Kekayaan alamnya... tak bisa diungkapkan." Nairobi
"Disana terkenal dengan berliannya." Nairobi
Nairobi adalah nama dari ibukota Kenya. Nairobi sepertinya bisa gila saat kami melangsungkan rencana kami nanti, untung saja kami akan pergi ke tempat pencetakan uang, bukan berlian.
Dua orang pria berbadan besar terlihat bertengkar kecil karena salah satu di antara mereka di anggap lama memilih nama.
Helsinki adalah ibu kota Finlandia, sedangkan Oslo merupakan ibu kota Norwegia. Dua pria itu terlihat selalu bersama, mereka adalah preman dari Yanbian, China.
Setelah Helsinki dan Oslo kembali duduk, seorang pria bersetelan tuxedo pun berjalan dan mengambil globe.
Berlin adalah ibu kota Jerman. Pria itu memiliki bakat untuk membuat orang lain gugup dengan tatapannya. Dia berasal dari Kamp Kaechon di Utara yang di kenal sangat kejam. Dia juga merupakan orang yang paling dicari dalam sejarah Korea Utara, mengesankan.
Setelah Berlin duduk, seorang wanita dengan rambut pendek yang setengah di ikat pun maju
"Tokyo"
"Mengapa Tokyo dari banyaknya tempat?" Denver
"Karena kita akan melakukan hal-hal buruk." Tokyo
Tokyo tersenyum
"Kau pintar juga" Denver
Moscow juga di buat tertawa mendengar jawaban Tokyo. Bahkan aku melihat Rio menatap Tokyo dengan intens.
Tokyo adalah ibu kota Jepang. Aku tidak mengetahui banyak mengenai negara itu. Apakah Tokyo adalah kota yang buruk seperti pekerjaan yang akan kita lakukan?
Setelah Tokyo kembali duduk, aku pun berdiri lalu berjalan mendekati globe itu. Setelah itu aku memutar globe itu dan menghentikannya menggunakan jari kelingkingku.
"Victoria"
Victoria adalah nama dari salah satu negara bagian di Australia, Victoria memang bukan kota. Tapi disana adalah tanah kelahiranku. Kalian tau Melbourne? Ya, aku lahir disana.
"Bukankah Victoria itu nama negara bagian? Itu bukan kota" Rio
Aku tersenyum lalu mengangguk
"Benar, Victoria adalah tanah kelahiranku" Victoria
"Hanya itu?" Denver
Aku kembali mengangguk
"Aku membutuhkan nama yang cantik untuk menutupi identitasku" Victoria
Semua orang langsung bersorak mendengar ucapanku. Sebenarnya alasan aku memilih nama Victoria hanya karena Victoria adalah tanah kelahiranku. Mungkin ada yang bertanya kenapa tidak memilih Melbourne? Entahlah, aku lahir sebagai Vicky Kim. Yang dimana nama asliku terdapat unsur dari nama negara bagian Victoria itu.
Profesor berjalan mendekatiku, melihat itu aku kembali duduk karena waktu untuk pemilihan nama sudah selesai.
"Kita akan melakukan pencurian uang terbesar dalam sejarah" Profesor
"Saat Utara membuka akses ekonominya, seluruh rakyat Korea diberi harapan" Profesor
"Kenyataannya? Itu hanya memperkaya orang kaya" Profesor
"Ini waktunya untuk mengambil hak milik kita" Profesor
"Itu sebabnya tim ini di bentuk." Profesor
"Kita akan mengambil empat triliun won, dan menghilang tanpa ada yang terluka atau mati." Profesor
"Publik akan menyaksikan pertunjukan terbesar di dunia ini secara langsung" Profesor
"Dan mereka semua akan mendukung kita" Profesor
"Ayolah, bagaimana mungkin?" Rio
"Tunggu, katakanlah itu mungkin." Nairobi
"Dimana kita menemukan uang sebanyak itu?" Nairobi
"Target kita..." Profesor
"Adalah...." Profesor
Profesor tidak langsung melanjutkan perkataannya, ia malah berjalan ke belakang lalu membuka sebuah kain merah yang menutupi sebuah meja dan miniatur.
"Tempat ini." Profesor
Itu adalah miniatur rumah yang menjadi tempat uang di cetak.
>>>>><<<<<
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOWN | MONEY HEIST [KOREA]
FanfictionLife as Victoria or Vicky Kim? >>>>>>>>>>>>>>>>><<<<< Menjadi anak terbuang dari keluarga yang merupakan tokoh politis di negara Korea merupakan awal dari kehidupan baru seorang perempuan berinisial V. Siapakah nama aslinya? Vicky atau... Victoria...