24

61 9 0
                                    

"Kau hanya akan diam saja?" Cairo

"Biasanya kita mengobrol saat kau sedang diam seperti ini" Cairo

Cairo sedang membersihkan luka tembak Victoria di ruangan Victoria. Berkali kali Cairo mengajak Victoria berbicara, tapi Victoria tak membuka mulutnya sama sekali.

"Kau marah padaku ha?" Cairo

"Apa salahku Vicky?" Cairo

"Kau seharusnya bertanya kepada dirimu sendiri Cairo" Victoria

Victoria menatap tajam Cairo yang berdiri kebingungan di depannya.

"Apa maksudmu?" Cairo

"Apa maksudku?" Victoria

Victoria tertawa pelan

"Kau melanggar janjimu, lagi." Victoria

Cairo menghela nafas, ia kini mengerti mengapa Victoria bersikap acuh kepadanya.

"Baiklah" Cairo

Cairo melempar kain kasa yang di pegangnya ke samping Victoria yang sedang duduk di atas meja.

"Aku memang melanggar janjiku" Cairo

"Tapi aku kesini karena khawatir padamu Vicky" Cairo

"Kau bi-" Victoria

"Kau sudah cukup menyiksaku dengan memperlihatkan dirimu yang sekarat" Cairo

"Kau hanya membiarkan dirimu masuk ke dalam lubang hitam dan membiarkan orang lain melihatnya begitu saja!" Cairo

Cairo memegang kedua bahu Victoria lalu mendekatkan wajahnya ke arah wajah Victoria

"Jika kau berfikir hidupmu sudah hancur, maka jangan hancurkan kehidupanku" Cairo

"Karena kau adalah kehidupanku Vicky" Cairo

Victoria terdiam lalu memalingkan wajahnya.

Melihat itu Cairo menghela nafas lalu menarik Victoria ke dalam pelukannya.

"Berlin dan Seoul akan menyiksaku kalau aku gagal menjagamu" Cairo

Victoria membalas pelukan Cairo

"Maafkan aku Cairo" Victoria

Victoria dan Cairo diam dengan posisi saling berpelukan selama beberapa saat. Sampai akhirnya Cairo melepas pelukannya

"Biar aku lanjutkan mengobati lukamu" Cairo

Victoria mengangguk

Cairo melanjutkan kegiatan mengobati luka tembak Victoria, Cairo membersihkan darah kering di sekitar luka dan mengganti perban Victoria

"Bagaimana kabar Seoul?" Victoria

"Dia baik baik saja, sepertinya Seoul merindukan Berlin" Cairo

Victoria tersenyum

"Obat yang kau bawa, pasti Seoul yang menyuruhnya" Victoria

"P3K yang sedang kau pakai juga Seoul yang menyuruhku membawanya" Cairo

"Seoul akan menjadi ibu yang sempurna jika ia sudah berkeluarga nanti" Victoria

Cairo terkekeh lalu mengangguk setuju.

Keheningan kini menyerang Victoria dan Cairo. Tak ada pembicaraan di antara mereka berdua. Sampai akhirnya Cairo selesai memasangkan perban baru di luka Victoria.

"Kau sudah boleh menggunakan acj mu dengan lengkap, jangan menggunakan bra sport saja, kau bisa masuk angin" Cairo

"Udara di sini tidak segar kau tau? Menggunakan acj dengan lengkap bisa menyiksaku" Victoria

CLOWN | MONEY HEIST [KOREA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang