02

220 33 0
                                    

"Kurcaci sudah masuk." Nairobi

Nairobi menghisap rokok yang di pegang di tangan kanannya.

"Kurcaci?" Tokyo

Nairobi tersenyum

"Aku yakin dia tau maksudku" Nairobi

"Baik, lakukan sedikit pemanasan sambil menunggu" Berlin

Berlin memberikan instruksi kepada Victoria, Nairobi dan Tokyo lewat earpeace.

Nairobi menatap Tokyo dan Victoria. Victoria menatap balik Nairobi lalu mengangguk.

"Ayo" Victoria

Victoria, Nairobi dan Tokyo berjalan masuk ke dalam rumah pencetakan uang dengan menggunakan penyamaran berupa rambut palsu dan mini dress.

Victoria menggunakan rambut palsu berwarna merah muda, Nairobi menggunakan rambut palsu berwarna ungu muda, sedangkan Tokyo menggunakan rambut palsu berwarna blonde.

Entah apa tujuan dari mereka menggunakan rambut palsu yang mencolok seperti itu, dan menggunakan pakaian yang juga mencolok, yang jelas mereka semakin terlihat mencolok karena membawa 2 tas besar yang berisikan senjata api.

Victoria dan Tokyo berhasil melewati sistem keamanan, berbeda dengan Nairobi yang mengalami sedikit kendala. Tokyo sempat menatap ke arah Victoria, untuk memastikan apakah 2 tas besar itu akan di masukkan ke mesin scan sekarang atau tetap menunggu. Victoria mengangguk sebagai jawaban.

Tiba tiba sebuah alat deteksi berbunyi, menandakan ada barang berbahan logam yang menempel di badan Nairobi.

"Tolong lepas jaketnya."

Nairobi langsung melepaskan jaketnya lalu kembali di periksa. Alat deteksi kembali berbunyi, bersamaan dengan itu petugas sudah menemukan senjata api yang tertangkap kamera scan.

Dengan santai Victoria mengeluarkan pistol dari tas kecil yang ia gunakan dan menodongkan pistol itu ke arah tangan petugas yang hampir menekan alarm manual. Victoria, Nairobi dan Tokyo sempat melakukan kontak mata dan di notice oleh salah satu petugas keamanan disana.

"Tunggu, kau tidak boleh ke situ."

Seorang petugas keamanan menotice keberadaan Victoria, dan hendak menghampiri Victoria. Victoria menatap ke arah Tokyo lalu dengan cepat Tokyo menendang tulang kering petugas keamanan tersebut. Lalu memukul petugas keamanan itu menggunakan salah satu tas yang berisikan senjata api.

Victoria tersenyum tipis melihat itu, lalu ia meloloskan 1 tembakan ke arah tembok di belakang petugas wanita yang ia ancam. Bersamaan dengan itu, Tokyo melemparkan shot gun kearah Nairobi dan tanpa basa basi, Nairobi langsung menembak ke arah udara sebagai bentuk ancaman terhadap para petugas disana.

Keributan pun tak bisa di hindari. Ingin menjauhkan petugas dari alarm manual, Victoria membawa petugas wanita itu menjauh dari alarm Manual. Tetapi tak di sangka ada seorang petugas keamanan yang berlari dan hendak menekan alarm manual. Tapi dengan sigap, Nairobi meloncat dan duduk di meja staf lalu menodong petugas itu menggunakan shot gun miliknya.

"Sayang, kepalamu akan berlubang jika melakukan hal bodoh" Nairobi

Setelah di ancam, petugas itu mengangkat kedua tangannya lalu mundur menjauh dari alarm manual. Victoria yang melihat itu langsung menarik petugas itu menjauh karena pergerakannya yang lambat.

Suara teriakan kini mulai terdengar dari berbagai arah. Dapat di tebak, Berlin dan yang lain sudah sampai di lokasi.

Nairobi berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju salah satu jalan masuk ke area dalam rumah pencetakan. Rombongan siswa datang sambil berlari, tapi mereka langsung berputar arah setelah melihat Nairobi yang menodongkan shot gun ke arah mereka.

CLOWN | MONEY HEIST [KOREA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang