chapter thirty-three

1.2K 91 15
                                    

Tandai typo and sorry klo banyak typo nya

Happy reading all💫

__________________________________________________________

Brakk

Terdengar suara pintu yang berbenturan dengan dinding menimbulkan suara yang cukup keras, membuat orang yang ada di balik meja kerjanya menatap tajam ke arah sang pelaku

Terlihat seorang pria datang dengan nafas yang memburu dan wajah yang terlihat penuh keringat

"Gawat...tuan!." Ucap orang itu kepada seseorang yang ia panggil tuan, setelah tadi selesai mengatur nafasnya. Pria yang ada di balik meja kerjanya itu menaikan salah satu alisnya tanda bertanya. Anak buahnya yang paham maksud tuannya itu pun tanpa bertanya lagi langsung menjawab.

"Nona diculik." Ucapnya cepat dengan wajah yang ketakutan, takut bahwa tuanya itu akan marah padanya karena tak becus menjaga gadis tuannya itu.

Benar saja, setelah mengatakan hal itu, tuanya menggebrak meja dengan sangat kencang yang mengakibatkan bawahannya itu terlonjak kaget

"Bagaimana bisa, bukankah sudah kukatakan padamu untuk selalu mengawasi gadisku dan menjaganya. Kenapa kalian sampai kecolongan, cepat cari gadisku sampai ketemu jika tidak nyawa kalian yang akan menjadi taruhannya!." Katanya dengan panjang lebar dengan mata yang memerah menahan amarah yang siap untuk meledak kapan saja

Tubuh bawahannya itu bergetar saat mendapati tuanya itu murka, jadi sebelum mendapat amukan lagi dari tuanya, ia segera keluar dari ruangan itu dan memberitahukan kepada yang lain untuk segera mencari gadis tuannya itu.

****

"Huh, enaknya hidup ini." Ucap Ella sambil rebahan di kasur empuk miliknya yang ada di kamar baru yang sudah di siapkan oleh papa Mario.

"Ck, sayang banget gue gak jadi dapat sugar Daddy. Andai aja bukan bapaknya Ella, udah gue gasss." Tak henti-hentinya Ella mengomel tak jelas dari satu jam yang lalu. Tadi saat berbicara dengan papanya itu, Ella mengetahui sebuah fakta mengejutkan yang membuat dia nangis sampai air mata titik penghabisan. Ia mengetahui bahwa dia sudah tak memiliki seorang ibu lagi, ibunya telah meninggal dua tahun yang lalu kerena sakit. Dan sekarang papanya menjadi duda anak satu yang hot, tapi sayangnya tak bisa Ella gapai. Jadi sampai akhir hayatnya Ella bersumpah tidak ingin punya ibu tiri.

Saat sedang asyik nya melamun dengan isi pikiran nya tiba tiba...

BRAK....

"Ehh, janda pirang!." Jeritnya sambil terlonjak kaget, Ella mengelus dadanya sambil natap sang pelaku yang membuka pintu kamar barunya dengan sangat keras

Saat menoleh ia tak menemukan apapun di pintu, Ella pun bergumam."masa sih gak ada yang buka pintu, perasaan gak ada angin deh." Kata Ella sambil berpikir

Tak lama Ella melihat seekor kucing masuk dengan menggunakan kacamata hitam dan tak lupa menyeret koper di belakangnya. Dengan langkah anggun dan slay.

"Merindukan ku, baby?." Tanya labu sambil menurunkan sedikit kaca mata yang bertengger indah di hidung pesek nya.

Ella yang melihat bahwa labu yang datang pun melongo dengan wajah bodohnya. Setelah sadar dia pun menatap tajam labu.

"Eh, Lo kalau mau masuk rumah orang itu ketuk pintu dulu, jangan asal dobrak. Lo tau gak tuh pintu info dari Tiongkok." Omel Ella

"Info apaan?, impor kali!." Timpal labu memperbaiki perkataan Ella

"Typo dikit gak ngaruh!. Terus Lo ngapain bawa koper segala, kaya pakai baju aja. Telanjang kaya gitu bawa apaan lo" tanya Ella saat menyadari bawah labu membawa koper mini

"Enak aja Lo bilang gue telanjang, gak liat Lo, gue itu tuh pakai baju." Sinis labu

"Oh terus burung kecil Lo yang menggantung itu kenapa gak Lo pakaian sempak."

"Jadi selama ini Lo liat punya gue, ini namanya pelecehan tau, dan lagi enak aja Lo bilang punya gue kecil. Kecil-kecil gini bisa bikin banyak keturunan tau." Ucap labu yang marah dibilang kecil

"Ck, iya,iya, terus lo ngapain disini?" Tanya Ella melihat labu sudah berbaring di sebelahnya

"Ya tinggal di sini lah, terus ngapain lagi."

"Ooo, santai dong. Ngegas Mulu dari tadi"

"Nyenyenye, Halah bacot." Sarkas labu yang membuat Ella terdiam dengan wajah betenya

****

Sementara Ella sedang enak-enak di atas kasur bersama labu, berbeda lagi dengan para calon menghuni neraka, eh maksudnya para calon penghuni Harem nya Ella. Saat ini mereka sedang panik dan bergegas mencari keberadaan Ella yang entah dimana letaknya

"Bang, Lo dah nemu dimana lokasi nya Ella?." Tanya Edgar kepada Cakra

"Sabar, gue lagi nyari ini." Jawab Cakra dengan mata yang masih fokus melihat layar laptop miliknya

"Buruan bang." Celetuk Daniel tak sabaran

"Ck, ini juga lagi usaha."

Sementara yang lain nya hanya bisa menunggu tanpa menggangu Cakra yang sedang mencoba mencari keberadaan Ella

Diruangan itu terdapat, Bara, Edgar, Darel, Daniel, dan Cakra. Mereka berkumpul hanya untuk mencari keberadaan Ella yang telah di culik.

****

Mario yang telah menemukan anaknya dan membawa nya kembali kerumah nya pun sangat bahagia. Saat ini dia tengah bersantai diruang keluarga sendirian sambil menyesap kopi tanpa gula yang rasanya pasti akan pahit, sepahit omong kosong mantan.

Tak lama ketenangan Mario pun tergantung akibat kedatangan tamu tak di undang yang tiba-tiba menerobos masuk ke dalam mansion nya.

"Tuan Wijaya. Dimana anda." Suara menggelegar itu membuat Mario yang sedang bersantai menoleh kesumber suara, tak lama terdengar suara langkah kaki mendekat kearah.

"Ada apa tuan muda dirgantara ini mencari saya?." Tanya Mario santai sambil menyesap kembali minumannya. Tak lupa menaikan salah satu kakinya ke atas kakinya yang lain.

"Dimana anda menyembunyikan kekasih ku?." Tanpa menjawab pertanyaan dari Mario, pria itu langsung bertanya tanpa basa basi terlebih dahulu.

"Kekasih?.untuk apa saya menyembunyikan kekasih mu? Heh." Ucap Mario dengan nada mengejek tak lupa dengan wajah datarnya. Pria itu yang mendengar nada mengejek dari orang yang ada di depannya itu pun mengeraskan rahangnya dengan tatapan tajam menghunus tajam kearah mario.

"Saya bertanya sekali lagi dengan anda, dimana anda menyembunyikan kekasih saya, sebelum saya memakai kekerasan untuk membuat anda membuka mulut dan mengatakan dimana anda menyembunyikan nya, jangan mengira bahwa saya tidak tau bahwa anda menculik kekasih saya." Ucap nya panjang lebar dengan mengepalkan erat tangannya.

"Ck, Ck, sudah saya katakan bahwa saya tidak menyembunyikan kekasihmu, mengenalnya saja tidak." Ucap Mario dengan tenang, dia merasa tidak memiliki urusan dengan orang yang ada didepannya ini. Ia juga merasa tak mengenal siapa kekasihnya itu dan ia tidak merasa menculik seseorang. Tetapi anak muda ini main menerobos masuk dan membuat kekacauan ditempatnya. Jika bukan anak dari sahabatnya, dia pasti sudah akan menendangnya dari dalam kediamannya ini tanpa hormat sama sekali.

Belum selesai dengan bocah tengik didepannya, Mario harus kedatangan segerombolan orang-orang yang tidak diundang berteriak tak jelas di kediamnya, pusing sudah kepala Mario

"Baby, Where are you?"

______________________________________________________________

Bersambung.....

See you in the next chapter all✨





novel transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang