chapter firty-two

661 42 7
                                    

Happy reading....

"Dengan nona Ella?." Tanya seseorang sebelum Ella dapat mencapai meja resepsionis.

"Ah__,iya ada apa?." Tanyanya sambil menatap wajah seorang wanita yang telah memanggil namanya.

"Mari ikuti saya." Ucap wanita itu tiba-tiba yang membuat Ella bingung

"saya diperintahkan oleh tuan Wijaya. Nona" Ucap wanita itu segera menjelaskan, saat melihat keraguan di mata Ella.

"Begitu yah..., kalau begitu baiklah!."

"Silahkan nona!."

Wanita itu menggiring Ella menuju sebuah ruangan, ruangan itu terdapat beberapa orang yang sepertinya sedang menyiapkan sesuatu.

"Nona, duduklah!." pintanya sambil menunjuk ke arah kursi yang tersedia di depan meja rias. Wajah Ella terlihat bingung dan ia tak langsung menuruti kemauan wanita itu.

Wanita itu yang melihat Ella tak kunjung duduk di kursi yang disediakan pun menjelaskan."Ini perintah tuan Wijaya nona, jadi mohon kerjasamanya." Jelasnya sambil tersenyum ramah.

Ella menganggukkan kepalanya saja, ia duduk di depan meja rias. Setalah itu para penata rias, mendadani Ella dengan sedemikian rupa.

Riasan yang Ella gunakan terkesan simpel dan sederhana. Namun, tak dapat dipungkiri kecantikan yang Ella miliki semakin bertambah, dengan dipadukan dengan riasan pada rambutnya yang ditata dengan indah.

Pakaian yang Ella gunakan juga diganti dengan sebuah gaun yang mewah dan elegan. Ella dari awal hanya menuruti apa saja yang di beritahukan para penata rias. Ini juga atas keinginan ayahnya, mungkin saja nanti ayahnya itu malu dengan penampilan Ella yang biasa saja untuk datang ke acara makan malam keluarga mereka. Jadinya ayahnya itu meminta seseorang untuk meriasnya.

Para penata rias yang merias Ella berdecak kagum melihat keindahan dari diri Ella. Belum pernah mereka sebelumnya mendadani gadis secantik ini.

Setelah selesai dengan segalanya, wanita yang dari awal membawa Ella kesini menghampiri Ella.

"Mari nona, kita pergi!. Kerena tuan Wijaya sudah menunggu anda"

"Hm." Hanya anggukan yang dapat Ella berikan. Mereka melangkah menuju sebuah ruangan, wanita itu membuka sebuah pintu besar yang ada didepan mereka dan meminta Ella untuk masuk kedalam dan meninggalkan Ella begitu saja di dalam sana.

Ella terlihat tampak bingung saat ruangan yang ia masuki tampak gelap dan sepi.

"Kenapa begitu gelap? Dimana lampunya?."

"Apakah, wanita tadi sedang mengerjai ku?." Gumamnya dengan wajah yang terlihat bingung, dengan pikiran negatifnya Ella menahan geram saat berpikir jika dirinya sedang ditipu.

Dengan kesal dan geram, Ella berbalik dan hendak melangkah keluar dari ruangan besar itu. Namun, semua lampu tiba-tiba menyala.

"SURPRISE!!!."

Terdengar teriakan yang membuat Ella keget dan dengan cepat kembali berbalik untuk melihat apa yang terjadi. Matanya terbelalak melihat pemandangan yang ada di depannya saat ini.

"Bagaimana mungkin?." Gumamnya sambil melihat ballroom hotel yang dihias dengan indahnya.

Ella terlihat terpana dan merasa terharu dengan kejutan ini, di hidupnya ia belum pernah merasakan yang namannya ulang tahun yang dirayakan sebesar dan semegah saat ini. Ia mengedarkan pandangannya dan melihat orang-orang yang ia kenal berada di antara banyaknya orang-orang yang hadir. 

"Selamat ulang tahun, sayang." Ucap Mario melangkah untuk mendekati Ella.

Saat tiba di depan Ella, Mario mengulurkan tangannya untuk Ella genggam. Tanpa pikir panjang Ella menerima uluran tangan ayahnya itu, Mario menuntun Ella melangkah melewati para tamu yang memandang ke arah pasangan ayah dan anak itu yang sedang berjalan menuju ke atas panggung.

novel transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang