chapter forty-nine

653 44 0
                                    

Happy reading....

Ella saat ini sedang bersiap-siap di dalam kamarnya, kamar yang ia tempati dulu masih sama seperti sebelumnya. Sepertinya Mario tak melupakan putri tercintanya ini.

"Hem, gue pakai apa yah?." Katanya sambil mengerutkan keningnya tampak berpikir.

"Halo tuan ku yang cantik." Ucap labu yang tiba-tiba muncul, dalam bentuk jelmaan kucingnya.

"Apaan?." Sahut Ella dengan wajah garangnya.

"Ish, jangan marah-marah dong, nanti cantiknya ilang loh!." Goda labu yang membuat Ella muak, sudah pasti labu sedang ada maunya.

"Cepatlah, katakan kau mau apa?. Jangan bertele-tele! Gue udah mau telat ini."

"Jadi gini__,gue tadi lagi jalan-jalan ya kan, terus gue ada liat orang jualan sate kambing. Terus g__."

"Ck, iya- iya. Nanti gue beliin, sana Lo pergi jauh-jauh." Usirnya sambil mengibaskan tangannya tanda menyuruh labu untuk pergi. Ia sudah hapal dengan sifat labu yang jika bicara begitu, pasti labu menginginkannya.

"Oke, gue tagih janji Lo!."

Setelah mengatakan kalimat tersebut, labu hilang bak setan.

"Huh, untung dah pergi tuh pengganggu." Leganya sambil kembali memilih pakaian. Setelah selesai dengan kegiatannya. Segera gadis itu keluar dari kamarnya dan turun kelantai bawah untuk menemui ayahnya.

Suara langkah kakinya menuruni tangga, mengalihkan atensi Mario yang sudah lebih dulu duduk manis di kursinya.

"Pagi pah," sapanya ceria.

"Pagi, sayang." Balas Mario sambil tersenyum lembut kearah putrinya.

Ella duduk di sebelah Mario dan segera pera maid menyajikan makanan kepada para majikannya itu.

Ella dan Mario sarapan dengan diam, tak ada suara hanya keheningan kerena itu memang adap saat makan.

Setelah selesai sarapan, Ella pamit kepada Mario, tak lupa mengecup pipi kanan dan kiri Mario, setelah itu ia pergi ke arah garasi untuk memilih salah satu koleksi mobil milik Mario.

Tak pakai banyak basa-basi, dia sudah menemukan mobil akan ia pakai ke kampus, dan segera melajukan mobil nya membelah jalan ibu kota yang padat,

Setelah menempuh perjalanan selama sekitar dua puluh menit lebih Ella sampai di parkiran dan segera keluar dari dalam mobil dengan menggunakan kacamata hitam andalannya yang bertengger manis di hidung mancungnya.

Ia berjalan dengan penuh percaya diri menuju kantin. Padahal ia memiliki kelas pagi hari ini. dasar yah.., kalau memang suka bolos Ella lah orangnya.

"Mau kemana hm?."

Langkah kaki Ella terhenti saat ada seseorang yang menarik kerah belakang bajunya. Ia diangkat bak seekor kucing.

"Ish, siapa sih? Ganggu aja." Gerutu Ella, dan seketika saat menoleh ke belakang. Ia menemukan angkasa yang sedang menatapnya dengan ekspresi datar.

"Hehe, kasa! Ngapain disini? Ini udah waktunya masuk kelas loh, kasa bolos yah?." Tanyanya beruntun, angkasa hanya bisa merotasi bola matanya malas melihat tingkah Ella.

"Balik ke kelas." Ucapnya tak terbantahkan. Sambil menyeret Ella lembut menuju kelas, mana berani dia kasar pada gadis nya itu.

"Kasaa, Ella mau ke kantin! Ella lapar." Rengek nya sambil mengikuti langkah kasa yang lebar.

"Nanti sayang!, belajar yang rajin dulu! Pas kelas selesai, baru aku ajak makan."

Ella yang mendengar kata sayang pun salting bak berondong yang baru saja jatuh cinta.

novel transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang