chapter forty-five

731 51 14
                                    

Tandai typo guys

Happy reading 💫

______________________________________________

"Ella...!" Panggil naila lirih. Ia masih belum percaya saat ini yang ada di depanya adalah Ella, temana lamanya yang dulu hilang entah kemana.

Bella masih diam tak menanggapi panggilan Naila, ia justru memakan makanan yang sudah ada di depannya. Entahlah angkasa dengan bucinnya mengambilkan makanan untuknya.

"Ini benaran Ella, beb?" Tanya Naila dengan berbisik kepada Danu yang ada di sampingnya.

"Ya iya lah beb, masa arwah nya sih kan gak lucu." Sahut Danu yang membuat Naila mendelik kesal pada sang kekasih.

Bella makan dengan anggun sangat berbeda dengan Ella. Edgar, Darel dan daniel, menatap Bella dengan intens. Banyak perbedaan antara ella dan bella. Mulai dari cara berpakaian Bella yang kerkesan tomboy, nada bicara dan sikapanya pun tak seperti dulu.

Tapi walau ia sudah merubah penampilannya dari segi manapun, tak dapat menutupi bahwa ia memang benar adalah Ella.

Kerena fokus dengan isi pikiran masing-masing. Mereka sampai tak sadar bahwa Bella saat ini sudah selesai dengan makanannya dan ingin segera pergi dari tempat itu.

"Eh baby. Tunggu...!" Ucap bara sambil mengejar Bella diikuti oleh angksa di belakanya. Melihat angkasa lebih perhatian pada gadisyang baru saja ia temua membuat salah satu gadis yang ada di meja itu menjadi kesal dan menatap tak suka kepada Bella.

****

Bella bergegas masuk kedalam mobilnya, dan segera melajukannya pergi dari parkiran kampus untuk segera pulang. Bara yang melihat itu segera berlari pergi menuju dimana motornya ia parkirkan dan pergi mengikuti Bella dengan angkasa yang mengikutinya dari belakang.

"Ah...sial," umpat bara kesal karena tak sempat mengejar mobil milik Bella kerena lampu merah. Hal yang sama pun terjadi pada angkasa yang juga ikut kesal.

****

Saat kejadian yang kedua kalinya ia bertemu dengan Bella, Raqilla merasa bahwa ia memang benar adalah Ella. Merasakan perasaan cemas dan takut. Segera ia pergi ke rumah orang yang sering ia panggil dengan sebutan tante. Karena cuma orang itu saja yang bisa menolongnya.

"Tante." Sapa raqilla pada seorang wanita paruh baya dengan pakain seksi yang sedang bermesraan dengan seorang brondong.

Wanita itu mendengus kesal saat kegiatan tak senonohnya terhenti.

"Pergilah!." Ucalnya dengan ketus pada brondong itu. Ia sudah tak bernafsu lagi. Brondong ia pergi dengan perasaan kesal, tapi apalah daya, Ia harus menurut saja.

"Ada apa lagi kau kemari?" Tanya wanita o
Itu sambil menaikkan kedua belah kakinya keaata meja.

"Tante dia benar-benar kembali." Kata nya dengan cemas," tante tolonglah, aku tak ingin kehilangannya Edgar." Sambunya dengan memelas.

Wanita itu telihat tengah berpikir,

"Baiklah!, kau tenang saja. Aku akan mengirim seseorang untuk menangkap gadis itu. Dia tak akan bisa lepas dariku." Ucapnya sambil tersenyum Miring.

"Tapi tak gratis!."

"Baiklah, apa yang harus aku lakukan tente."

"Berikan tubuhmu pada anak buahku dan dijamin mereka akan melakukan sesuai keinginan mu, dan kau harus ingat! Kita ada syuting hari ini." Peringatnya pada gadis itu. Dan syuting yang maksud juga bukan syuting film biasa melainkan film dewasa yang di perankan oleh Raqilla. Dikira cupu ternyata suhu.

novel transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang