chapter Fifty

665 41 15
                                    

Happy reading....


Saat ini Ella Sadang duduk termenung di sofa kamarnya yang kebetulan menghadap kearah jendela.

Entahlah, pikirannya saat ini sedang kosong. Ia pun malas untuk melakukan apapun saat ini.

"Nona!." Sapa labu, kucing imut itu dengan manja masuk kedalam pangkuan Ella.

Ella yang melihat itu tersenyum, dan mengelus bulu halus milik labu dengan lembut." Ada apa hmm?." Tanya Ella dengan pandangan mata masih menatap ke luar jendela.

"Nona, Bagaimana kalau aku akan menghilangkan suatu saat nanti?." Tanya labu dengan perasaan sedih.

Ella yang mendengar ucapan labu pun segara menoleh menatap labu dengan pandangan yang rumit." Apa maksudmu?." Tanya Ella dengan perasaan yang sulit dijelaskan.

"Tidak, hanya bertanya."

Setelah itu, tak ada lagi yang membuka suara. Sampai dimana labu mengatakan sesuatu yang membuat Ella terkejut.

"Nona, kau mendapatkan misi." Ucap labu tiba-tiba.

"Benarkah? Kalau begitu tampilkan misisnya!."

Ella begitu senang saat mendapatkan misi, setelah dua tahun ia tak mendapatnya lagi.

"Baiklah."

Ting.

Misi: " Menolong Mario."

Hadiah: "1 permintaan."

Hukuman: "memiliki ibu baru."

Yes or no

"Tentukan pilihanmu?."

"Tunggu! Kenapa hukumannya memiliki ibu baru? Bukankah itu hal yang bagus. Papa Mario pasti sudah lama kesepian." Terang Ella dengan bingung. Kenapa hukumannya tidak seperti hukuman sebelum-sebelumnya.

"Aish, kau ini, maksud dari ibu baru itu adalah kau akan mendapatkan ibu yang jahat." Jelasnya

"Kenapa jahat?." Tanya Ella dengan polosnya.

"Coba pikirkan, apakah kau ingin memiliki ibu?."

"Tentu aku ingin, selama papa bahagia."

"Bodoh, wanita ini yang akan menjebak ayahmu untuk menikahinya." Ucap labu dengan geram.

"Apa? bagaimana mungkin?." Sahut Ella dengan kedua matanya yang membulat sempurna kerena kaget.

"Kita tidak punya banyak waktu, ayahmu sedang dalam masalah." Sela labu saat Ella ingin bertanya lagi.

"Tapi..., dimana saat ini papa berada?." Sahut Ella dengan panik.

"Coba kau hubungi!."

"Ahh, baiklah."

Ella meraih ponselnya yang terletak tak jauh dari tempatnya duduk, ia mulai mencari nomor Mario. Setelah menemukannya segera ia menghubungi nomor tersebut dan menempelkan ponselnya ke telinga, hanya terdengar suara operator yang menyahut dari sebrang telpon. Ella menurunkan ponselnya dan mencoba menelpon sekali lagi. Karena tak mendapat jawaban Ella memutuskan sambungan telpon.

"Bagaimana mana ini labu?. Nomor nya tidak aktif." Tanya Ella dengan panik, ia hampir saja menangis karena khawatir punya ibu baru yang jahat.

"Lacak saja!." Putus labu memberikan saran kepada Ella.

"Gak bisa, gue gak bisa labu... otak gue lagi bego hari ini." Tukasnya.

"Cih, hari ini? Bukannya tiap hari." Gumam nya dengan lirih

novel transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang