chapter twenty-seven

1.6K 103 11
                                    

Jangan lupa tandai typo ya guys!!

Happy reading All 💙

__________________________________________________

Terlihat sebuah mobil berhenti di depan sebuah bangunan mewah atau bisa di sebut mansion

Ella keluar dari kursi kemudi, setelah itu dia berlari memutari mobil untuk ke pintu penumpang

Ceklek

Suara pintu yang di buka oleh Ella, dan terlihat lah Cakra dengan wajah pucatnya, sambil memegang lengan kanan nya yang terluka.

Tadi saat di perjalanan, Ella menyuruh Cakra menghentikan mobilnya dan dia memaksa ingin menyetir. Awalnya Cakra menolak namun Ella yang keras kepala itu berhasil memenangkan perdebatan singkat antara Mereka.

Dia membantu Cakra turun dari dalam mobil dan memapahnya menuju ke dalam mansion, tak lupa menyuruh salah satu pelayan yang ada di sana untuk memanggil kan dokter pribadi Cakra

Ella membawa Cakra untuk ke lantai dua, kerena kamarnya berada di sana. Dan mereka memilih menaiki lift saja

Setelah tiba di dalam kamar yang bernuansa hitam abu-abu itu, Ella dapat mencium wangi maskulin memasuki Indra penciuman nya

Ella membantu Cakra untuk berbaring dia atas kasur dengan hati-hati

"Abang yakin gak mau ke rumah sakit?." Tanya ella khawatir melihat wajah pucat Cakra

"Iya, baby!" Ucap Cakra lembut sambil tersenyum tipis

"Hm, baiklah" pasrah Ella sambil duduk di sisi kasur sebelah Cakra

Tak lama datang seorang dokter pria, dan dia langsung menyapa Cakra, tak lupa dia juga menyapa Ella

"Permisi tuan, dan nona. Saya di sini ingin mengobati tuan!" Ucap dokter itu sopan

Cakra hanya mengangguk dan segera menyuruh dokter itu untuk segera mengeluarkan peluru yang masih bersarang pada tangannya

"Baby, apakah kau ingin tetap di sini?" Tanya Cakra kepada Ella yang masih setia duduk di pinggir kasur sambil memandang ke arah nya

"Iya, boleh kan?" Jawab dan Tanya Ella dengan mantap

"Hm. Baiklah" sahut Cakra

Dokter itu terlihat menyuruh Cakra untuk membuka bajunya supaya ia lebih leluasa mengeluarkan peluru itu, Cakra menurut dan segera melepaskan kemeja yang ia kenakan dan terlihat lah tubuh kekar nan berotot milik Cakra

Ella yang melihat itu meneguk ludahnya kasar."wow, kekar banget?" Batin Ella dengan mata yang berbinar

Dokter itu mulai mengeluarkan peluru tanpa menyuntikkan obat bius karena itu permintaan dari Cakra sendiri. Ella hanya diam sambil mengamati apa yang dokter itu lakukan.

Sesekali akan terdengar suara ringisan Cakra yang membuat Ella ikut merasakan ngilu

Setelah selesai dijahit dan di perban, dokter itu pamit undur diri

Ella melihat Cakra yang seperti nya akan bangun pun bertanya

"Mau ke mana bang?" Tanya Ella penasaran

"Mau ke kamar mandi. mau ikut, hm?" Tanya Cakra dengan suara berat nya, membuat pipi Ella manjadi merah, dan dia segera menggeleng kuat menjawab pertanyaan Cakra, setalah itu Cakra segera masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya. Kalau kebuka bisa diintip Ella nanti

Karena bosan menunggu Ella memutuskan untuk memanggil labu

"Labu" ucapnya sambil bersandar pada sandaran kasur

novel transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang