chapter forty-three

745 56 14
                                    

Tandai typo guys
Kalau banyak typo salahkan keyboard nya yang banyak typo.

Happy reading 💫

______________________________________________

Angkasa saat ini sedang ada di ruangan BEM untuk melakukan rapat dengan anggota BEM lainnya. Ia di sini manjabat sebagai ketua BEM, setelah rapat selesai ia akan mengikuti kelas karena kelas nya akan dimulai pada siang hari.

Setelah berapa saat diskusi yang mereka lakukan akhirnya selesai,

"Baiklah sampai disini dulu, terimakasih atas semuanya. Saya tutup rapat hari ini. Sampai berjumpa lagi dilain waktu." Ucap angkasa. Setelah itu para anggota meninggalkan ruangan. Dan hanya tersisa angkasa seorang dengan seorang gadis yang masih berada di ruangan itu.

Angkasa berdiri dari duduknya dan berniat untuk pergi.

"Tunggu kasa." Suara lemah lembut itu menghentikan gerakan angkasa.

"Apa?." Tanyanya dingin. Terlihat gadis itu mengepalkan tangannya dan menggigit bibirnya gugup.

"Um...a-apa kau akan pulang?." Tanya nya masih menggunakan nada lembut dan dengan senyum yang manis.

"Gue ada kelas." Jawabnya sambil melihat jam tangan yang melingkar di pergelangannya.

"Tapi apakah kamu ada waktu setelah pulang nanti?." Tanyanya penuh harap.

"Tidak." Tanpa ragu angkasa menjawab. Setelah itu pergi dari sana tanpa menunggu jawaban dari gadis itu yang sedari tadi terdiam sambil memandang punggung lebar angkasa yang berjalan menjauh dari pandangan nya.

****

"Ayo kenalkan dirimu!." Ucap seorang dosen perempuan  paruh baya kepada gadis cantik yang baru saja memasuki kelasnya.

Dengan masih mempertahankan wajah datarnya, gadis itu menatap tajam semua orang yang ada dikelas itu.

"Bella rechellia." Ucapnya datar dan dingin. Yang membuat sang dosen mati ketu.

"O-oh, hanya itu." Tanya sang dosen canggung.

"Iya." Jawabnya datar

"Sigh" terdengar helaan nafas dari sang dosen.

"Baiklah. Silahkan duduk di kursi yang masih kosong." Pasrah sang dosen.

Gadis itu hanya mengangguk tanpa mengatakan apapun dan segera mencari kursi yang masih kosong.

Sementara cowok yang membeku ditempatnya itu seketika sadar saat bella menyebutkan namanya.

"I-itu...t-tidak mungkin kan?." Tanyanya dengan tangan bergetar pada dirinya sendiri saking kagetnya ia.

"ELLA." Pekiknya dengan keras membuat atensi semua orang yang mulai fokus belajar menjadi teralihkan kepada Danu yang heboh sendiri.

Deg...

Jantung bara rasanya berdetak dengan kencang. pria dingin itu melotot saat melihat gadis yang sangat ia rindukan.

"Ada apa Danu?. Kenapa kau heboh sekali." Tanya dosen itu heran. Namun, saking schoknya Danu sampai tak bisa berkata-kata lagi.

Bella yang melihat kehebohan itu merasa bodo amat dan memilih untuk mendaratkan bokongnya pada kursi kosong.

Ting...

Ponsel milik sang dosen berbunyi menandakan ada pesan masuk dan segera ia periksa.

"Maaf semuanya. Sepertinya saya tidak bisa mengajar hari ini, saya keluar dulu. Kalian akan saya berikan tugas melalui email." Ucap dosen itu, dan dengan buru-buru segera keluar karena ada urusan penting.

novel transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang