CHAPTER 4

237 10 0
                                    

Sinar matahari memasuki kamar lewat celah gorden jendela yang tidak tertutup sempurna.

Menyapa serta membangunkan dua orang yang berlainan jenis kelamin tersebut untuk segera beranjak dari tempat tidurnya.

Tampak Aldrich yang mulai mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan penglihatan serta mengumpulkan nyawanya untuk segera bangun.

Aldrich melihat Sisi yang terlelap dalam dekapannya ketika matanya terbuka sempurna.

Seulas senyum terukir di bibirnya kala menatap Sisi serta mengingat apa yang mereka lakukan semalam.

Dengan perlahan Aldrich mengangkat kepala istrinya, serta memindahkan tangannya dengan hati-hati.

Aldrich kemudian bangun perlahan-lahan dari tempat tidurnya agar tidak membuat Sisi terbangun.

Setelah itu Aldrich langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap untuk ke kantornya.

Setelah selesai mempersiapkan diri, Aldrich kemudian keluar dari kamarnya. Tapi sebelum itu, Aldrich menyempatkan untuk mencium dahi istrinya tersebut.

"Selamat pagi tuan. Anda ingin sarapan apa?! Maaf karena sepertinya nyonyah Sisi kelelahan setelah membereskan dapur semalam. Karena itu dia belum mempersiapkan sarapan untuk tuan!" Ucap salah satu pembantunya, ketika melihat Aldrich sudah duduk di depan meja makan.

Tampak Aldrich mengeryitkan dahinya, kemudian menatap tajam ke arah pembantunya.

"Maksudmu dia yang merapihkan semua kekacauan tadi malam?!" Tanya Aldrich dengan nada sedikit meninggi.

Pelayan yang di tanyapun sontak terkejut dan tidak menyangka kalau respon Aldrich seperti sekarang ini.

Karena biasanya, apapun yang terjadi atau di lakukan Sisi. Aldrich tidak pernah ambil pusing.

"I,,iya tuan! Kami sudah mengatakan akan membereskannya, tapi nyonyah berkeras biar dia saja yang melakukan! Kami tidak bisa berbuat apa-apa!" Ucap pelayan tersebut gugup.

"Hmm! Baiklah aku mengerti. Hari ini, jangan biarkan dia bekerja terlalu banyak! Biarkan dia istirahat! Kalau dia memaksa untuk tetap bekerja, katakan padanya bahwa aku yang meminta dia untuk beristirahat!" Ucap Aldrich.

"Baik tuan. Dan sekarang, tuan ingin sarapan apa?! Nanti akan kami siapkan!" Ucap pembantunya tersebut.

"Tidak usah. Aku akan sarapan di kantor. Kalian lanjutkan saja pekerjaan kalian!" Ucap Aldrich kemudian segera berlalu dari ruang makan tersebut.

Waktu menunjukan pukul 09.00 pagi ketika Sisi terbangun dari tidur nyenyaknya.

Sisi kemudian memandang sekeliling kamarnya, untuk memastikan keberadaan suaminya.

"Pasti dia sudah ke kantor! Mudah-mudahan dia tidak marah karena aku bangun kesiangan!" Guman Sisi.

Sisi kemudian bangun, dan segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Namun baru saja melangkah dari tempat tidur, Sisi langsung tersungkur di lantai sembari merasakan nyeri di bagian pangkal pahanya.

"Aaw! Sakit!" Eluh Sisi disertai wajah merah meronanya tatkala bayangan perbuatan mereka semalam terlintas di otaknya.

Sisi kemudian memaksakan dirinya berjalan ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya serta mengganti pakaiannya, Sisi kemudian melangkah ke lantai bawah untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan rumahnya.

"Nyonya! Nyonya sudah baikan?!" Tanya salah satu pembantu rumahnya ketika melihat Sisi muncul di dapur.

"Siapa yang sakit?! Aku baik-baik aja ko bi. Cuma sedikit kelelahan saja." Jawab Sisi kepada pembantunya sambil tersenyum.

"Tapi kata tuan, nyonya perlu istirahat. Jadi saya berpikir nyonya sedang sakit!" Lagi jawab pembantu tersebut.

"Ya sudah bi. Aku sudah baikan kan sekarang. Jadi sini aku bantu buat bersih-bersih!" Ucap Sisi, sambil ingin merebut alat pembersih dari tangan pembantunya.

"Maaf nyonya! Anda harus banyak istirahat! Anda tidak boleh bekerja hari ini. Ini merupakan perintah dari tuan Aldrich sendiri! Jadi nyonyah Sisi, silahkan anda membuat diri anda nyaman tanpa mengganggu pekerjaan kami! Permisi!" Kata pembantunya yang disertai candaan kepada Sisi.

Sisi hanya tersenyum kemudian mulai menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Sisi kemudian ke ruang keluarga, bersantai sejenak serta beristirahat seperti yang dikatakan oleh pembantunya.

Tidak bisa di pungkiri, nyeri di pangkal pahanya, menyebabkan beberapa aktivitas Sisi terganggu.

Tapi sebisa mungkin dia sembunyikan dari para pembantunya, karena malu dan bingung apabila ketahuan penyebab kelelahan dirinya.

Sementara itu di kantor Aldrich, terlihat Aldrich dan Gisel tengah berbicara di dalam ruang Pribadi Aldrich.

"Aku ingin mengakhiri hubungan kita!" Ucap Aldrich!

"Maksudnya?! Aku nggak ngerti maksud kamu sayang!" Ucap Gisel menanggapi pernyataan Aldrich.

"Aku lagi nggak bercanda Ghi. Aku mau kita udahan!" Ucap Aldrich memperjelas pernyataannya. 









My Possesive Ex HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang