CHAPTER 19

158 10 0
                                    

"Mom! Ayo cepat"! Panggil Digo kepada Prilly.

"Iya sayang sebentar! Atau kau duluan saja bersama uncle Zac! Mami masih ada pekerjaan sedikit sebelum pergi!" Jawab Prilly.

"Prill, kamu lagi nggak nyari alasan buat nggak pergi kan?! Terus kakak harus jawab apa sama Claudia dan keluarganya kalau mereka nyariin kamu"? Ucap Zac.

"Ya ampun enggak kak. Prilly akan pergi. tapi abiz cek dokumen ini dulu. Makanya kakak sma Digo duluan aja biar nggak terlambat ke acaranya. Prilly janji akan datang!" Ucap Prilly meyakinkan kakaknya.

Zac kemudian mengiyakan kata-kata Prilly kemudian segera beranjak pergi mengajak Digo.

Selang 1 jam kemudian, Prilly telah menyelesaikan pekerjaannya. Prilly kemudian memperbaiki make up dan dandanannya kemudian berlalu untuk menghadiri acara keluarga Claudia.

"Syukur masih sempat!" Ucap Prilly tatkala menapakan kaki di Ballroom hotel tempat acara keluarga Claudia berlangsung.

Tidak jauh dari tempatnya berdiri, nampak Ali yang memperhatikannya. Rupanya Prilly dan Ali, sampai secara bersamaan, hanya beda lift saat akan datang ke Ballroom.

Ali kemudian berjalan mendekat ke arah Prilly, kemudian memeluk pinggang Prilly posesif, seakan mereka memang adalah pasangan.

Prilly yang kaget, sontak memalingkan wajahnya untuk melihat siapa yang tengah memeluknya.

"Aldrich?! Kau,,,?" Ucap Prilly yang kemudian terdiam karena menyadari kekonyolan mulutnya.

"Kenapa Si?! Kok diem?" Tanya Ali sambil tersenyum.

"Kau,,! Lepaskan! Aku tidak mengenalmu tuan!" Ucap Prilly sambil berusaha melepaskan tangan ali dari pinggangnya. seolah tipuannya masih mempan dengan Ali.

Ali tersenyum, kemudian membalikan tubuh Prilly menghadap dirinya, dan memeluk Pinggang Prilly dengan kedua tangannya.

"Kau sudah gila! Cepat lepaskan! Orang-orang memperhatikan kita!" Ucap Prilly sambil melirik beberapa orang yang sedang menatap mereka.

"Sampai kapan kamu mau pura-pura tidak memgenalku Si?!" Tanya Ali sambil mengeratkan pelukannya di pinggang Prilly.

"Baikalah kau menang! Akan aku jelaskan! Sekarang cepat lepaskan aku. Orang-orang sedang melihat kita!" Ucap Prilly kemudian.

Ali kemudian menatap sekelilingnya dan tersenyum menyeringai ke arah Prilly.

Ali kemudian kembali mengeratkana pelukannya yang sempat mengendor dan langsung mencium bibir Prilly.

"CUP"

Ali melumat bibir Prilly, mengabsen setiap inchi dari mulut Prilly. Prilly membalas ciuman Ali dengan intes seperti yang Ali harapkan.

Beberapa menit berlalu, Ali kemudian memutus ciuman mereka, karena merasa Prilly yang tengah sesak nafas akibat ulahnya.

Ali memandang wajah Prilly yang tengah merah merona sambil berusaha meraup udara sebanyak-banyaknya.

"Mom? Dad?" Panggil Digo tiba-tiba.

Seketika orang-orang yang melihat mereka di buat heboh oleh celotehan Digo.

Bagaimana tidak, selama ini mereka hanya tahu bahwa Prilly sudah menikah, tapi tidak pernah menyangka bahwa Aldrich adalah suami Prilly.

Begitupun sebaliknya, sebagian orang tahu, aldrich telah memiliki istri, tapi tidak pernah menyangka Aprill jeferson adalah istrinya.

"Mommy sama Daddy kapan datangnya? Kalau tahu kalian dateng bareng, kan Digo bisa ikut!" Ucap Digo kemudian.

Belum sempat Ali atau Prilly menjawab pertanyaan Digo. Tiba - tiba saja mereka langsung di serbu para wartawan.

Melihat suasana yang mulai tidak memungkinkan, Ali langsung menggendong Digo serta menarik tangan Prilly lalu keluar dari Ballroom tersebut.

"Ali! Kau apa - apaan sich?! Pake narik - narik segala! Sakit tahu!" Ucap Prilly saat sudah berada di basement parkiran.

Ali hanya melirik Prilly sekilas, kemudian langsung memaksa Prilly masuk ke dalam mobilnya yang telah berhenti di depan mereka.

"Jalan pak!"
"Langsung ke apartement!"
Ucap Ali ketika dia memasuki mobilnya.

"Apartment? Apartment siapa?!"
"Ali aku mau pulang ke apartmentku! Bisakah kau mengantarku?"
Ucap Prilly kemudian.

"Iya sayang. Ini juga kita lagi dalam perjalanan!" Jawab Ali sambil tersenyum.

Prilly mengabaikan perkataan Ali, sambil menengok ke arah luar jendela.

"Mom?! I was Sleep!"
Ucap Digo kemudian membuyarkan lamunan Prilly.

"Iya sabar yach sayang, ntar lagi sampai ko!" Jawab Prilly.

"Ech Ali, kita mau kemana? Ini bukan jalan ke apartmenku!" Ucap Prilly kemudian karena merasa arah mobil yang ditumpangi salah.

"Siapa juga yang mau ke apartmentmu! Kita akan ke apartmentku! Kau dan Digo harus istirahat!" Jawab Ali.

"Aku nggak mau! Aku mau pulang!" Ucap Prilly sambil menatap Ali.

"Udah! Diem Si! Kamu nggak liat si Digo udah ketiduran?! Lagian emangnya kenapa dengan rumahku! Kalian aman di sana!" Jawab Ali.

"Tapi aku nggak mau Ali. Apa kata orang nanti kalau mereka tahu!" Ucap Prilly.

"Kamu masih istriku Si! Jadi aku masih punya hak atas dirimu! Dan mulai malam ini, kamu dan Digo tinggal bersamaku di apartment ku!" Ucap Ali dengan penuh penekanan.

"Ya sudah terserah kamu! Tapi besok aku pergi dari apartment kamu!" Jawab Prilly!

My Possesive Ex HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang