CHAPTER 18

189 15 0
                                    

"Daddyyy!" Teriak Digo memanggil Ali sambil berlari mendekat!

Mendengar teriakan tersebut, sontak semua karyawan Ali yang berada di Loby langsung menatap Digo dengan pandangan tidak biasa.

Tak luput juga dengan Bryan, yang menatap Digo sedikit khawatir. Pasalnya saat ini mereka sedang bersama rekan bisnisnya.

Bryan hanya takut, apabila Ali memarahi bocah kecil tersebut di depan banyak orang seperti ini.

Tapi di luar expektasi Bryan, kenyataannya Ali malah menyambut Digo dan membalas pelukannya sambil menundukan dirinya.

"Hei Boy! Kau kesini tidak memberitahukan kepada Daddy terlebih dahulu. Hmm?! Bagaimana sekolahmu" Tanya Ali yang langsung mengangkat serta menggendong Digo, mengabaikan tatapan heran dari orang di sekitarnya.

"Biasa saja Dad. Tadinya aku ingin mengajak Mommy ku kesini. Tapi dia sedang tidak enak badan!" Jawab Digo.

"Apa dia sakit?" Tanya Ali khwatir sambil menatap Bertha.

"Oh tidak. Dia hanya pusing dan kelekahan!" Jawab Bertha seadanya.

Ali dan rombongannya pun langsung menuju salah satu restoran, karena memang mereka tadi hendak keluar untuk makan siang.

"Mr. Aldrich. jadi ini putramu? Selama berbisnis dengan mu, baru kali ini aku melihat putramu. Dia sangat mirip denganmu!" ucap salah satu rekan kerja Ali.

"Oh iya. Karena selama ini, dia lebih sering bersama ibunya." jawab Ali.

60 Menit kemudian, lunch break itupun berakhir dan Ali kemudian langsung mengantarkan Digo pulang.

"Lain kali kalau ke tempat Daddy. Kau beritahu Daddy dulu. Agar supaya kau tidak menunggu lama seperti tadi. okay!" Ucap Ali saat tiba di gedung apartment Digo.

"Ok Dad. Btw, Dad tidak masuk?" Tanya Digo.

"Belum waktunya. Dad harus kembali ke kantor. Daddy harus menyelesaikan pekerjaan Daddy yg sempat tertunda!" Jawab Ali dan segera berlalu dari tempat itu.

Ali langsung melajukan mobilnya untuk kembali ke kantornya. 30 Menit berselang, tibalah dia di kantornya.

"Aku menunggumu sejak tadi! Kau kemana saja?" Tanya Bryan ketika melihat Ali memasuki ruangan kerjanya.

"Kau seperti wanita saja. Cerewet! Aku barusan mengantarkan Putraku. Bocah kecil itu memintaku untuk mengantarkannya pulang!" Jawab Ali.

"Ali aku tidak tahu apa yang terjadi denganmu. Aku heran kenapa tiba-tiba kau begitu menyayangi anak itu. Tapi aku mohon hentikanlah hal itu sekarang!" Sergah Bryan.

"Makaudmu? Memangnya kenapa?" Tanya Ali dengan cueknya, sambil membolak-balikan berkas di meja kerjanya.

"Karena anak itu adalah putra Aprill Ashley Jefferson! Putri dari Clayton Jefferson! Wanita yang semalam bersama Claudia! Kau ingat ceritaku semalam kan?" Jelas Bryan!

"Hmm! Aku tahu!" Jawab Ali dengan cueknya.

"Hei! Kau,,! Terserah! Yang penting aku sudah memperingatkanmu. Aku hanya tidak ingin kau di tuduh mencermarkan nama baik mereka dengan mengaku-ngaku sebagai ayah dari cucu mereka!" Kata Bryan, dan segera meninggalkan Ali, sepupu anehnya ini.

Ali POV
"Apa dia bilang Digo bukan putraku?" Guman Ali sambil tersenyum!
"Kau hanya tidak tahu saja bahwa Digo memang putraku! Kali ini aku tidak akan membiarkan mereka menjauh dariku!" Batin Ali sambil melihat ke arah luar jendela ruangannya.
Ali POV End

Yup saat ini Ali telah mengetahui bahwa Digo adalah putranya lewat dokumen yang telah di sampaikan orang kepercayaannya.

Sementara itu di tempat Prilly. Tampak Digo tengah bermain bersama Zac dan kakek, neneknya.

"Sayang, weekend nanti kita sekeluarga akan menghadiri acara keluarga Smith! Jadi jaga kesehatanmu!" Ucap Amber di tengah ruang tamu.

"Bisakah aku tidak pergi seperti biasa?" Tanya Prilly malas.

"Kau selalu seperti itu. Kau tidak lupa bukan, kalau keluarga Smith adalah keluarga Claudia sahabatmu?" Jawab Zac menimpali.

"Ya baiklah! Aku pergi! Tapi aku tidak ingin jika para temanmu menggangguku Zac!" Ucap Prilly yang hanya di tanggapi dengan kekehan dari keluarganya.

Itulah salah satu alasan kenapa Prilly sangat malas menghadiri acara formal seperti itu. karena sudah pasti, dia akan di ganggu oleh para pria yang tertarik dengannya.

Beberapa haripun berlalu sejak kunjungan orang tua dan kakaknya waktu itu.

Saat ini Prilly tengah bersantai di ruang TV sambil mengawasi Digo bermain!

"Wow sayang! Kau hebat sekarang, sudah bisa mengalahkannya!" Ucap Prilly ketika melihat Digo mengalahkan "Bos besar" di game play stationnya.

"Of course mom! Karena selama ini Daddy sudah mengajarkan dan memberikan tipsnya kepadaku!" Jawab Digo.

Memang selama beberapa hari ini. Ali sering menjemput Digo di sekolahnya dan sering mengajaknya bermain atau jalan-jalan. Mereka melakukan kencan ayah dan anak tanpa sepengetahuan Prilly.

Sebenarnya Digo sering menceritakan aktivitasnya kepada Prilly. Tapi mendengar nama William saja dia sudah muak.

Karena itulah ketika Digo atau Bertha bercerita, Prilly hanya mendengar sekilas tanpa mau repot-repot memikirkannya.

Karena bagi Prilly, sudah cukup jika Digo baik-baik saja dan tidak merugikan orang yang di panggil "Daddy" nya tersebut.

Toh kalau dia merasa rugi, Prilly akan segera mengklarifikasinya dan membayar ganti rugi Pria tersebut.

My Possesive Ex HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang