Setengah jam kemudian, mobil Ali sudah berhenti di depan gedung apartmennya.
Ali kemudian mengajak Prilly turun kemudian mengambil Digo dari gendongan Prilly, dan mengajaknya masuk.
Sepanjang jalan menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai apartment Ali, Ali mengandeng tangan Prilly lembut, yang membuat tatapan iri pada orang yang berpapasan dengan mereka.
Setelah mereka sampai di depan apartment Ali, Ali kemudian membuka pintu, dan menyuruh Prilly masuk ke dalam.
Prilly berhenti di sebuah ruangan yang terlihat seperti ruang tamu, sedangkan Ali langsung menuju kamarnya untuk membaringkan Digo yang sudah tertidur lelap.
Beberapa menit kemudian, Ali keluar dengan kemeja putihnya. Rupanya Ali telah melepaskan jas nya.
"Kenapa dari tadi berdiri terus! Duduk Si!" Ucap Ali mengajak Prilly duduk.
"Aku nggak mau! Makasih! Lagipula namaku Prilly, bukan Sisi!" Jawab Prilly ketus.
"Okay terserah kamu! Mau Sisi ataupun Prilly, juga tidak masalah. Karena kau tetap istriku!" Jawab Ali yang sudah berdiri, kemudian berjalan mendekati Prilly dengan seringaiannya.
"Mau apa kamu?! Jangan dekat - dekat Ali!" Ucap Prilly yang terdengar manja di telinga Ali, sambil mendorong tubuh Ali.
Ali tersenyum, kemudian menjauhkan dirinya dari Prilly, kemudian mengajak Prilly menuju mini bar di samping ruang tamu.
"Ngapayn ke sini? Mau ngajak minum?" Tanya Prilly.
"Kita baru ketemu sekarang. Tidak adakah yang ingin kau sampaikan atau yang ingin kau dengar dari ku?!" Jawab Ali sambil menuangkan cairan beralkohol kedalam gelas Prilly.
"Tidak ada yang perlu di dengar atau di sampaikan lagi. Setahu ku kita sudah bercerai beberapa tahun lalu. Jadi kau berhentilah menganggap aku sebagai istrimu!" Jawab Prilly sambil meneguk minuman yang di berikan Ali.
Ali yang melihat Prilly meneguk minumannya, hanya tersenyum penuh arti sambil mendekati Prilly.
"Benarkah? Tidak bisakah kita mulai kembali semuanya dari awal?"
"Aku tahu aku salah waktu itu. Maafkan aku!"
"Aku janji akan berubah. Karena aku sungguh sangat mencintaimu Sisi!"
Ucap Ali di depan Prilly sambil menatap lurus manik mata Prilly.Jantung Prilly berdetak kencang mendengar perkataan Ali. Prilly menatap mata Ali, seolah mencari kebohongan dari ucapannya tersebut, tapi nihil.
Ali benar - benar jujur dalam mengungkapkan perasaannya. Tapi apa dikata, Prilly masih merasakan sakit hati atas perlakuan Ali dulu.
"Maaf! Aku tidak bisa! Memaafkan mu saja masih sulit untukku, apalagi harus membuka hatiku lagi untukmu!" Jawab Prilly sambil memutar tubuhnya membelakangi Ali.
Ali tidak terjejut mendengar jawaban Prilly, dia sudah menduganya. Tapi bukan Ali namanya, kalau tidak bisa mendapatkan wanitanya kembali.
"Baiklah! Aku tidak akan memaksamu! Tapi,,,! Berikan Digo untukku! Dia darah dagingku!" Ucap Ali, yang sontak membuat Prilly langsung kembali menghadapnya.
Prilly menatap Ali dengan pandangan tidak percaya. Bagaimana mungkin Prilly bisa menyerahkan putranya kepada Ali. Sedangkan hanya Digo, sumber kebahagiaannya.
"Kau?! Tidak! Digo putraku. Aku tidak akan pernah memberikannya kepadamu Ali. Kau bisa menc,,,! Hmph,,!"
Ucapan Prilly terhenti karena bibir Ali yang kini sudah bertengger manis di bibirnya sambil melumatnya lembut.
Prilly sedikit terkejut, dan hendak melepaskan diri dari Ali. Tapi Ali malah memeluk pinggangnya dan menekan kepala Prilly untuk memperdalam ciumannya.
Pelan tapi pasti, kini tangan Prilly telah menggantung di Leher Ali sambil membalas ciuman Ali.
Sebenci dan semarah apapun Prilly kepada Ali, tapi tubuhnya tidak bisa berbohong bahwa dia sangat merindukan sentuhan Ali.
Ali tersenyum di balik aksinya dan menggiring Prilly menuju salah satu kamar di apartmennya tersebut.
Ali membaringkan tubuh Prilly di atas ranjangnya, tanpa memutus ciuman mereka.
"Ehm,,! Ali aku ngantuk! Aku mau tidur!" Ucap Prilly dari bawah tubuh Ali ketika Ali mengakhiri ciuman mereka.
Ali tersenyum, dan mencium dahi Prilly kemudian beranjak dari atas tubuh Prilly.
"Ya sudah kita tidur. Tapi ganti pakaianmu dlu!" Ucap Ali lalu membantu menggantikan pakaian Prilly, dengan salah satu kemejanya.
Ali pun langsung mengganti pakaiannya kemudian tidur, sambil memeluk tubuh mungil Prilly istrinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/366724337-288-k608314.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Ex Husband
Romance"Setelah bertahun-tahun, akhirnya aku menemukanmu! Kali ini aku tidak akan pernah melepaskanmu! Aku tidak akan melakukan kesalahan yang dulu lagi sayang" Aldrich Kenneth William "Kenapa harus dia lagi? Kenapa hatiku tetap berdebar meskipun setelah...