Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
¢ 29. Bertengkar Lagi
Veronica menghela nafas untuk kesekian kalinya, melihat Galeo yang sedaritadi sibuk dengan ponselnya dan tidak membiarkannya pulang.
Sudah terhitung tiga hari dia berada di rumah sakit, ponselnya yang hilang menyebabkan Veronica tidak bisa menghubungi ayahnya. Bahkan ayahnya sama sekali tidak datang untuk menemuinya selama di rawat, entah dilarang oleh Galeo atau memang ayahnya sama sekali belum tahu.
"Kenapa, kau melamun?"
Tersentak dengan ucapan Galeo, Veronica dibuat mendengus mendengarnya.
"Berisik, daripada banyak bertanya lebih baik pulangkan aku" ucap Veronica kesal.
Tapi bukan Galeo namanya, jika menurut begitu saja. Pria itu berjalan mendekati ranjang dimana Veronica dirawat selama ini.
"Kita akan pulang ke penthouse, jadi lupakan saja keinginanmu itu untuk pulang"
Veronica membelalakkan matanya, menatap tidak suka atas ucapan Galeo.
"Kenapa aku harus ikut bersamamu?! Selama ini aku tinggal bersama ayahku, dan baik-baik saja!"
Galeo mengeryitkan dahinya mendengat Veronica yang tiba-tiba meninggikan suaranya.
"Memangnya siapa yang mengijinkanmu pergi bersama pria tua itu? Bukankah, kau sudah tidak ingin melihat wajahnya, sejak dia menjualmu?" menaikkan sebelah alisnya, Galeo tertarik dengan reaksi wanita yang masih saja menatap tajam kepadanya itu.
Mengigit bibir bagian dalamnya, Veronica kesal mendengar ucapan Galeo yang memang benar apa adanya.
Dia juga mengambil keputusan itu, agar bisa meninggalkan pria yang masih berstatus suaminya ini. Padahal, mengingat kesepakatan yang sudah pria itu setujui, seharusnya dia sudah tidak memiliki keterlibatan apapun dengan Galeo.
Namun, ketika Veronica bertanya alasannya sambil memperlihatkan cincin yang tersemat kembali di tangannya, jawaban Galeo di luar dugaan.
"Karena, kau sudah membawa anakku. Maka mulai sekarang, dan seumur hidupmu. Kau, harus hidup sebagai Mrs.Covvlen dan ibu dari anakku"
Jika saja itu bukan orang seperti Galeo, maka Veronica akan luluh dan tersentuh hatinya. Tapi, sialnya itu adalah pria bernama Galeo Covvlen, dan bagi Veronica adalah sebuah bencana!
"Kau semakin menjengkelkan, Leo. Daripada kau terus keras kepala Lebih baik belikan aku smoothies yang enak. Harus kau sendiri yang membelikannya, jangan menyuruh Fraz ataupun yang lain! Sana!" ucap Veronica, mencoba mengusir Galeo pergi.
