Yeji masih tidak menyangka bagaimana bisa dia berada di tempat ini sekarang.
Empat pria yang tidak begitu asing sedang bersenda gurau dengan suaminya. Serta dua orang wanita yang sangat asing dan seorang wanita yang pernah dilihatnya. Mereka semua duduk di sofa melingkar itu, bercengkrama sambil minum-minum.
Sementara Yeji, dia hanya duduk di ujung, memperhatikan mereka semua.
Memperhatikan suaminya yang dirangkul oleh seorang wanita.
*flashback*
"Gyu, satu tiket ini punya siapa?" tanya Yeji sambil menunjuk amplop tiket yang sejak tadi dipegang Beomgyu.
Beomgyu yang sejak tadi melihat sekeliling pun menoleh pada Yeji dan menyadari sesuatu. Pria itu berdeham sebelum bersuara.
"Ah benar, kau harus mengetahuinya. Aku mengajak Ningning, sekertarisku. Dia sudah masuk ke circle ini sejak lama, jadi dalam liburan ini tentu saja dia ikut," terang Beomgyu. Yeji ingin membantah ucapan Beomgyu namun ditahannya. Beomgyu terlihat seperti tidak ingin disela ataupun dibantah.
"Oh... Baiklah...," ucap Yeji menahan sesak didadanya. Dia tau, dia punya feeling, siapa Ningning ini.
"Tunggu," Beomgyu menahan tangan Yeji saat gadis itu pamit ke toilet.
Yeji menoleh.
"Satu hal yang harus kau ingat, jangan bawel. Ikuti saja alurnya, paham?" tegas Beomgyu. Yeji mengangguk patuh walau berat hati, lalu langsung pamit ke toilet untuk menumpahkan airmatanya.
*end of flashback*
Tidak sampai disitu saja, Yeji harus menahan dirinya ketika bangku disebelah Beomgyu malah ditempati oleh Ningning. Yeji sang istri, malah duduk di belakang dengan Yeonjun. Beruntung Yeonjun sangat baik dan cukup perhatian. Saat Yeji banyak pikiran karena melihat Beomgyu dan Ningning yang duduk di depan mereka tertawa karena celotehan gadis itu, Yeonjun mengingatkan Yeji untuk memasang sabuk pengaman. Yeonjun juga mengambilkan minuman untuk Yeji saat pramugari lewat. Yeonjun tampan, kerena, namun Yeji heran kenapa hanya dia dan Taehyun yang tidak membawa pasangan.
Sementara dua gadis lainnya adalah Arin dan Yuna, kekasih Soobin dan Kai.
"Kau mau kemana?"
Adalah saat Yeji yang baru dari dapur, tidak jadi berjalan kembali ke ruang tengah vila ini. Tiba-tiba saat dia berbalik, kepalanya menabrak dada bidang Yeonjun.
Pria itu berdiri sambil lengan kirinya menyandar di dinding, tangan kanannya memegang segelas cocktail.
"Ah, aku sepertinya mabuk udara tadi. Aku akan beristirahat di kamar,"ucap Yeji berusaha untuk kabur dari Yeonjun. Yeonjun ingin menahan, namun melihat Yeji yang buru-buru naik ke atas, pria itu hanya bisa menghela nafasnya dan kembali ke ruang tengah dimana teman-temannya berada.
"Kau ini serius, Gyu?"tanya Yeonjun saat akhirnya mendapat kesempatan menghampiri Beomgyu yang merokok di luar. Beomgyu membuang abu rokoknya dan menatap Yeonjun dengan tanya.
"Kau membawa istri dan selingkuhanmu sekalian. Jangan ralat aku, Ningning adalah selingkuhanmu karena status Yeji lebih legal. Di mata kami, Ningning adalah selingkuhanmu,"ucap Yeonjun.
Beomgyu tertawa pahit dan membuang puntung rokoknya. Dia lalu menyender di tiang dan memandang Yeonjun sambil melipat kedua tangan didada.
"Kau mau menceramahiku sekarang?"tanya Beomgyu seolah menantang.
"Yeji bahkan tidur di kamar terpisah dan kau tidur dengan Ningning sekamar? Kau gila,"ucap Yeonjun.
"Seingat kami, kami menyuruhmu mengajak pasangan bukan seling-,"
KAMU SEDANG MEMBACA
BILA [BEOMGYU YEJI]
Fanfiction"Apakah aku tidak punya pilihan lain selain mati?" Summary: Yeji terpaksa menikah dengan Beomgyu, pewaris kerajaan real estate terbesar di Korea karena hutang yang tidak bisa dibayar oleh orang tuanya. Akankah pernikahan yang dilandasi oleh hutang b...