"Berhubung kalian masih disini, kita habiskan waktu seharian seperti dulu. Suamiku lembur dan ia menyuruhku untuk refreshing,"ucap Yeji sangat bersemangat.
Saat ini ia berada di mobilnya bersama Lia dan Ryujin. Mereka sepakat untuk girls time di Banyan Tree. Jika dulu mereka girls time di pemandian umum dekat tempat kerja Ryujin, sekarang mereka melakukannya di tempat yang mewah. Lia sejak tadi sibuk memuji dan mengagumi nasib Yeji yang berubah drastis. Memiliki suami yang 'sayang' dan royal pada istrinya, keluarga suami yang menerimanya dengan tulus dan diatas itu semua, Yeji tidak perlu pusing memikirkan hutang orang tuanya lagi. Lia bukan orang yang susah sejak mereka berteman. Bisa dibilang Lia adalah orang yang sangat sejahtera namun ia begitu akrab dengan Ryujin dan Yeji. Dia sangat setia bahkan tidak jarang Lia menemani Yeji di tempat kerjanya.
"Eh iya Ryu, kau semalam kenapa pulang larut sekali? Aku kira kau tidak akan pulang, sialan. Apa kau bertemu Felix Felix itu? Kalian bercinta sampai dini hari ya?!"Lia tiba-tiba menyikut Ryujin yang duduk disebelahnya. Yeji langsung terdiam mendengar ucapan Lia karena teringat Beomgyu tadi pagi. Jika apa yang Lia ucapkan benar, berarti ia benar-benar salah dengar nama Ryujin disebut suaminya.
"Felix? Apa itu kekasihmu sekarang?"tanya Yeji bersemangat. Ia siap untuk sebuah teh di pagi hari.
"Oh ayolah Yeji, aku tau hidupmu sangat berubah sejak menikah tapi masa kau benar-benar tidak membaca grup? Kau benar-benar mengabaikan kami?"Lia memanyunkan bibirnya.
"Ah serius, aku mungkin melewatkan hal itu. Karena aku lebih banyak tidak memegang hp-ku,"Yeji membela dirinya.
"Felix bukan kekasihku,"jawab Ryujin.
"Dasar Lia saja yang sibuk menjodohkan kami,"lanjutnya sambil melirik Lia.
"Hei, tapi kalian sudah berkencan beberapa kali. Kau tau, Ji? Bahkan Ryujin untuk pertama kalinya mengatakan padaku bahwa mungkin Felix bisa membuatnya move on,"
"Ah benarkah? Itu berita yang sangat baik! Aku jadi ingin tau lebih banyak tentang Felix Felix ini. Bagaimana orangnya?"tanya Yeji bersemangat.
"Dia adalah seorang yang dermawan! Dia kaya walau pun tidak sekaya suamimu tapi buat level kita dia sangat sangat kaya! Yang jelas dia sangat baik, green flag detected! Yang jelas tidak sebrengsek Kak Lino,"Lia melipat kedua tangannya dan melihat keluar jendela. Akhir tahun lalu Lia putus dengan tunangannya yang lebih memilih gadis lain. Memang brengsek.
"Itu bagus sekali. Aku doakan semoga kalian berjodoh,"Yeji mengenggam tangan Ryujin dan mendoakan dengan tulus. Ryujin tertegun melihat ucapan itu keluar dari bibir wanita yang menikah dengan lelaki yang ia cintai. Tadi malam bahkan setelah ia meninggalkan Beomgyu di sekolah, ia hanya bisa berjalan menelusuri pinggir sungai Han sambil menuangkan kepedihannya. Bahkan ia nyaris menjadi sasaran orang jahat jika saja tidak ada polisi patroli yang lewat. Akhirnya Ryujin mengunjungi kedai soju di pinggir sungai han dan berakhir minum-minum sendirian disana.
Yeji, seandainya saja ia tau bahwa orang yang Ryujin harapkan berjodoh dengannya satu-satunya hanyalah Beomgyu, suaminya....
Apa yang akan Yeji pikirkan?
Jelas Ryujin tidak mau memikirkan hal buruk menimpa sahabatnya. Untuk itu Ryujin hanya bisa mengangguk dan tersenyum menanggapi doa Yeji, "Terimakasih, Ji...,"
*
*
"Woaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!! Ini benar-benar kita sewa seharian?!"tanya Lia takjub saat memasuki ruang president suit di Club & Spa terkenal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BILA [BEOMGYU YEJI]
Fanfiction"Apakah aku tidak punya pilihan lain selain mati?" Summary: Yeji terpaksa menikah dengan Beomgyu, pewaris kerajaan real estate terbesar di Korea karena hutang yang tidak bisa dibayar oleh orang tuanya. Akankah pernikahan yang dilandasi oleh hutang b...