"Kau tidak pulang?" Soobin menepuk pundak Beomgyu yang lagi-lagi menuangkan minuman keras kesukaannya ke dalam gelas. Beomgyu menggeleng.
"Bukankah Yeji menunggumu? Tidak baik membiarkan wanita hamil sendirian malam-malam. Jika kau berniat meninggalkannya malam ini lebih baik kau menitipkannya di rumah orang tuamu,"ucap Soobin.
" Dia sudah biasa tinggal sendiri dari dulu,"
"Iya aku tau tapi kan dulu dia masih gadis, saat ini dia sedang hamil dan itu anakmu," Soobin hampir lelah menyadarkan Beomgyu yang sangat keras kepala. Pria itu memberikan lirikan tanda meminta pertolongan pada temannya yang lain namun Taehyun dan Kai hanya menggeleng tidak tau harus bagaimana.
Saat itulah Yeonjun masuk dan melihat suasana di dalam private room mereka berubah lebih pekat. Beomgyu masih sibuk menegak minumannya sementara Soobin terlihat khawatir.
"Ada apa?" tanya Yeonjun pada Soobin tanpa suara.
"Dia tidak mau berhenti dan pulang," jawab Soobin juga tanpa suara. Yeonjun sempat mengkonfirmasi sekali dan untuk kedua kalinya Soobin menjawab, barulah pria itu paham. Yeonjun langsung memberi isyarat agar Soobin dan yang lain keluar, meninggalkan mereka berdua.
Tak langsung bicara, Yeonjun menuangkan wine ke dalam gelasnya dan memutar-mutar gelas tersebut sambil menatap cairan merah marun itu turut bergerak.
"Beomgyu berapa usiamu sekarang?"
Tentu saja Beomgyu tidak menjawabnya. Dia merasa itu tidak penting untuk dijawab. Toh dia hanya 2 tahun lebih muda daripada Yeonjun.
"Apa masih pantas, seorang pria berusia 25 tahun, sudah menjadi pemimpin perusahaan dan membawahi banyak karyawan, sudah menikah dan akan menjadi seorang ayah masih merajuk karena seorang perempuan?" Yeonjun menoleh, menatap Beomgyu yang masih minum-minum dengan pandangan nelangsa.
"Jika kau hanya mau menceramahiku, aku akan pergi dari sini,"ucap Beomgyu dengan nada datar. Soobin menahan tangan Beomgyu.
"Jun, sudah. Kau tidak akan tau dia pergi kemana jika dalam kondisi seperti ini,"bisik Soobin dengan menggerakkan mulutnya pada Yeonjun.
Yeonjun memutar bola matanya lalu menegak minumannya sekali lagi sebelum menarik kerah baju Beomgyu.
"Dengar ini dasar bodoh. Jika kau menyakiti Yeji, aku akan membunuhmu,"Yeonjun melepaskan kerah baju Beomgyu dengan kasar lalu beranjak dari duduknya. Beomgyu tertawa cekikikan. Yeonjun menatap pria itu dengan datar, seakan ingin menghajarnya karena malah tertawa seperti ini.
"Kalau kau menyukai Yeji harusnya dari dulu kau tolong dia. Denganmu, pasti hutangnya juga akan lunas. Dia tidak perlu menikah denganku, berhubungan lalu hamil anakku,"Beomgyu berhenti tertawa dan menatap Yeonjun sengit.
"Asal kau tau, aku tidak menyesal di bagian berhubungan dengannya, gadis polos sepertinya sangat membuat candu,"seringai Beomgyu. Yeonjun ingin menghajar Beomgyu saat ia menarik kerah baju Beomgyu lagi namun langsung ditahan oleh Soobin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BILA [BEOMGYU YEJI]
Fanfiction"Apakah aku tidak punya pilihan lain selain mati?" Summary: Yeji terpaksa menikah dengan Beomgyu, pewaris kerajaan real estate terbesar di Korea karena hutang yang tidak bisa dibayar oleh orang tuanya. Akankah pernikahan yang dilandasi oleh hutang b...