Chapter 12 | Kejutan Kue Pernikahan

849 97 5
                                    

Chapter 12 | Kejutan Kue Pernikahan

An unsurprising
surprise!

.
.
.


        "Lo ngapain disini?"

Miya mengernyit, menyebutkan seluruh sumpah serapah yang tertuju pada wanita cantik dengan balutan dress putih disana.

"Oh my god!! Gue kira gue bakal salah tempat ternyata lo beneran disini..." heboh wanita itu menghampiri Miya ditempatnya.

"Eh stop! Stop!!" Miya mengangkat alis tinggi, mengulurkan tangannya ke depan cepat menghentikan Bella yang berlari cepat ke arahnya.

"G-gue ada urusan bentar. Lo diam disini!" Perintah Miya menghentikan pelukan lebar Bella sepupunya yang langsung terhenti di udara.

Kepala Miya bergerak menoleh pada Thomas yang sejak tadi memperhatikannya, memberikan kode pada pria itu dengan lirikan mata membuat Thomas segera beranjak dari tempatnya.

"Bentar ya Bel, lo duduk dulu aja sini. Gue mau ke dapur sebentar," katanya tak membiarkan Bella untuk membuka mulut.

Miya menarik ujung lengan baju Thomas agar melangkah lebih dulu, menggandeng Abel menuju pintu yang menghubungkan dengan lantai atas menuju dapur.

Thomas menghentikan langkahnya tepat di depan pintu dapur, "B-bentar Ya, ini aku gak papa masuk ke dapur?" Tanya pria itu ragu-ragu.

"Gak papa, cepet Kak masuk!" katanya terdengar setengah memaksa. Mendorong-dorong pria itu dengan rusuh di depan pintu abu-abu yang setengah terbuka.

"L-loh?! Toomm?!!" Pekik seorang wanita yang melihat kerusuhan di depan pintu itu mengernyit, "what are you doing here?!"

"A-anu Tante itu....."

"Aku titip dua orang ini bentar, Tante!" Potong Miya lebih dulu menghentikan kalimat Thomas. Berbalik dan bersiap untuk melangkah pergi sampai Miya teringat sesuatu.

"Ah, hampir lupa!" Katanya dengan cepat kembali memutar badannya. Miya berjongkok di depan anak laki-laki disana, mengangkat kedua sudut bibirnya dengan lebar.

"Kamu boleh tunggu dan melihat-lihat disini dulu sampai Tante Miya kembali?" Tanya wanita itu dengan ramah. "Tante Miya janji gak akan lama," tambahnya dengan bersungguh-sungguh.

Abel mengulum bibir, melirik isi ruangan luas disini kemudian mengangguk dengan ragu.

"I promise, i wont take long!" Katanya lalu bangkit dengan cepat. "Whatever i tell about us to her, just say yes... Kak Thomas harus samain jalan story semua tentang kita," peringat Miya sebelum berbalik dan melesat berlari turun, tak memberi kesempatan pria itu untuk menjawab.

Miya mengerem langkah kakinya mendadak, Terdiam di depan pintu bawah tangga dan memejamkan mata sesaat sambil mengatur nafas. Wanita itu meneguk ludah getir, merapihkan dirinya sekali lagi di depan kaca sambil melatih senyum terbaiknya.

'Elo wanita kuat.'

Rapalnya seperti mantra sebelum Miya menekan kenop pintu yang langsung menghubungkannya dengan toko bakery.

Miya mengangkat dagunya, tersenyum dengan lebar dan berniat untuk menyapa lebih dulu sampai matanya menemukan sosok lain disana.

Sesosok familiar yang pernah Miya tinggalkan karena masa kesedihannya.

Miya menghela nafas pendek, melipat kesepuluh jarinya kuat tanpa sadar.

Ah... takdir apa lagi yang akan dihadapinya sekarang?




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NuragaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang