FLASHBACK CHAPTER WITH LEVI'S POV.
Words : 2000+
bacanya pelan-pelan aja, panjang kok ini. :)***
Masih segar di ingatanku, saat ibu menangis sambil memelukku. Pria berambut pirang cerah dengan mata biru laut itu menunggu sembari melipat tangan di dada, bersandar pada mobil sedan putih. Dia datang untuk menjemput ibu, dia akan membawanya keluar dari tempat jelek ini.
Di usiaku yang ke tujuh tahun itu aku masih tidak mengerti. Bukankah ibu seharusnya terlihat senang? Kenapa ibu malah menangis? Kupikir ibu masih akan kembali lagi, nyatanya tidak. Kenny menyeretku ke rumahnya dan mengatakan jika ibu ... takkan pernah kembali lagi.
.
.
.
Semuanya baik-baik saja dari tahun ke tahun. Kenny memberiku makan yang cukup dan menanggung kebutuhan sekolahku. Namun sikap acuh tak acuhnya dengan jelas menunjukkan bahwa dia sama sekali tak menginginkanku.
Aku tumbuh menjadi pribadi yang tertutup, tidak mudah bergaul, dan selalu mengurung diri di kamar. Keluar pun hanya jika Kenny memanggil.
"Levi!"
Nah lihat? Aku baru membahasnya dan sekarang sudah benar-benar dipanggil. Dengan malas, aku beringsut dari kasur dan berjalan menghampiri Kenny yang berada di ruang tamu.
"Siapkan teh dan camilan, temanku akan datang sebentar lagi," kata Kenny sembari menyilangkan kakinya. Aku hanya mengangguk kemudian melakukan perintah Kenny. Tidak biasanya dia menerima tamu, begitu pikirku.
Sebelum aku beranjak ke dapur, suara klakson mobil menyeruak masuk ke telingaku, membuatku menoleh. Di luar sana, terlihat pria berambut pirang berkacamata yang baru saja keluar dari mobil. Dia bersandar santai di sisi mobilnya, dengan cahaya matahari pagi yang memantul dari kacamata.
Dia merogoh kantongnya, mengambil sebatang rokok kemudian menyalakannya. Dari jarak ini aku masih bisa melihat asap tipis menyusur keluar dari bibirnya, mengaburkan wajahnya sejenak sebelum terbawa angin.
---------------------------------------------------
☘ a/n : di sini Zeke menggunakan marga ibunya hingga mengubah namanya menjadi Zeke Fritz, sementara ayahnya tak disebutkan. Jadi dia tak memiliki hubungan apa pun dengan Eren.
---------------------------------------------------Sempat terlintas rasa curiga di benakku, apakah dia orang yang sama yang pernah membawa ibu pergi? Namun, segera kusadari bahwa rambut orang ini lebih kusam dibandingkan dengan pria pirang yang membawa ibu pergi.
Aku kembali dengan dua cangkir teh, fokus pertamaku tertuju pada teman Kenny. Mata kami beradu cukup lama, dapat kurasakan langkah kakiku tersendat-sendat dengan tangan yang ikut bergetar. Terlebih saat kuletakkan nampan itu ke meja, sensasi aneh dan berdebar memaksa masuk ke hatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕄𝕚𝕤𝕥𝕒𝕜𝕖𝕤 • 𝔼𝕣𝕖𝕟 𝕩 𝕃𝕖𝕧𝕚
Romance𝘽𝙖𝙜𝙞 𝙇𝙚𝙫𝙞, 𝙙𝙪𝙖 𝙠𝙚𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙗𝙚𝙨𝙖𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙞 𝙢𝙖𝙨𝙖 𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙚 .... "𝘼𝙠𝙪 𝙩𝙖𝙠 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙪𝙡𝙖𝙣𝙜𝙞 𝙠𝙚𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙙𝙞 𝙢𝙖𝙨𝙖 𝙡𝙖𝙡𝙪! �...