Mata Jayden menyusuri restoran yang sepi ini, hanya ada kebisingan suara alat masak di dapur yang terdengar. Jayden tersenyum melihat luka yang kini sudah di obati oleh Alissa
Sebenarnya lukanya tidak begitu sakit tapi Jayden ingin dramatis supaya di izinkan tetap tinggal sebentar.
Jayden yang mulai bosan pun penasaran dan memutuskan untuk sedikit mengintip ke arah dapur, ia melihat betapa sibuknya Alissa dan Jeno yang tengah membuat kue dalam jumlah yang tidak bisa dikatakan sedikit.
Jayden mengerutkan keningnya heran, "Restorannya sepi tapi kenapa mereka buat kue banyak?" Jayden merasa bingung
.....
"Nunna kenapa tidak biarkan dia pulang" Jeno menatap Alissa dengan tangan yang sibuk mengocok adonan "biarkan saja, selagi tidak menganggu" Alissa mengambil beberapa loyang kue yang sudah matang dan mengeluarkannya dari oven
Alissa mengusap keringat yang kian bercucuran di keningnya "ah ternyata panas juga yah terus terusan berdiri dekat oven" Alissa menatap ke arah pintu, ia bisa melihat jika Jayden ada di sana mereka tanpa sengaja melakukan eye kontak
Jayden yang merasa terpergok pun memalingkan wajahnya "ada apa Jayden shi?" Tanya Alissa
Jayden pun membuka pintu dapur dengan langkah sedikit tertatih "ah tidak apa aku hanya penasaran, mengapa kalian membuat kue sebanyak ini sedangkan restoran sedang tutup" Jayden mencoba mencari topik pembicaraan
"Restoran ini kebanjiran pesanan untuk acara jadi kami mempersiapkan nya" Jayden pun mengangguk paham.
Jayden mulai memperhatikan gerakan Alissa dan Jeno
....
Waktu tidak terasa sudah sore matahari sudah mulai terbenam kebisingan di dapur sudah tak terdengarJayden yang bosan menunggu tanpa boleh membantu tertidur bertumpu tangannya di meja restoran
"Jayden shi, ini sudah sore bangunlah" Alissa berusaha membangunkan Jayden. Jayden yang merasa terusik pun mulai terbangun dan melenguh sambil mengucak matanya ia kemudian menatap jam tangan "ah maaf aku ketiduran"
Alissa hanya menatap dengan pandangan jengah, maaf Jayden shi kami sudah harus pulang, anda bisa menghubungi supir anda" Jayden pun mencoba bangun dan mereka keluar dari restoran
Alissa membungkuk berpamitan dan segera pergi bersama Jeno dengan motornya, Jayden menatap kearah mereka hingga sudah tak terlihat lagi dari pandangannya
"Ah sial tadi kan aku ke supermarket bawa mobil" Jayden menepuk jidatnya pelan sambil melihat ke arah kakinya "bagaimana bisa aku berjalan dengan kaki seperti ini untuk ke mobil" Jayden menghela nafas namun tetap memilih berjalan menuju mobilnya di sebuah supermarket yang sedikit jauh dari restoran
......
Sesampainya di rumah, keluarga nya sudah berkumpul boa menatap Jayden dengan sedikit mengerutkan keningnya "kaki mu kenapa nak?" Jayden menggaruk kepala nya tak gatal "ah itu tadi aku sedikit jatuh" ia tersenyum dengan menunjukan lesung pipinya pada boa, boa hanya menggelengkan kepalanya heran melihatnya tingkah laku putranya yang ceroboh itu
Makan malam sudah tersedia kali ini tentu saja butler Kim yang menghandle masakan, cukup baik namun terasa berbeda ini seperti kembali ke rutinitas awal dimana Jayden tidak suka sayuran dan krystal dengan kegiatan dietnya
Hangeul menatap cemberut ke arah makanan yang di hidangkan, Jessica menatap anaknya heran ia menangkap pipi anaknya dengan sedikit membungkukkan badan "ada apa haneul-aaa, makanannya tidak enak?" Haneul menggeleng namun tetap dengan bibir mengerucut "haneul mau masakan kakak butler" haneul pun menatap Jessica, Jessica yang bingung pun menatap ke arah boa "haneul sayang, sekarang kan sudah ada butler Kim jadi makan ini dulu saja yang sayang nanti kapan kapan halmonie ajak kakak butler main ke sini" haneul yang awalnya cemberut pun tersenyum lebar
"Jinjja?" Boa mengangguk, dan akhirnya haneul pun memakan makanan yang sudah tersaji di hadapannya
Makan malah sudah selesai namun keluarga Jung tetap berkumpul untuk membahas beberapa hal mengenai acara pelantikan Jayden nanti
"Bagaimana butler Kim, apa rencana yang sudah kamu siapkan?" Tanya boa sambil menatap beberapa dekorasi acara hotel
"Yeobbo untuk kue aku meminta suami Taeyeon yang membuat kuenya"
"Donghae maksud mu?" Boa mengangguk "baik berarti kita tinggal makanan utama, minuman dan dekorasi saja"
"Jayden bagaimana pendapat mu tentang dekorasi ini?" Boa menunjukan sebuah gambar dekorasi, Jayden tampak memilah bingung dengan beberapa gambar tersebut yang menurutnya terlalu mencolok, ketika Jayden membuka satu lebaran ia pun tersenyum dan menunjuk dekorasi tersebut
"Aku rasa aku suka dekorasi yang ini mom, simple namun tetap elegan bagaimana menurut mommy?" Boa menatap ke arah yang di tunjuk Jayden, kemudian mengangguk menyetujuinya "kurasa ini tidak buruk, ya kan?" Tanya boa ke seluruh anggota keluarganya yang di balas dengan anggukan
"Baik nanti saya akan menghubungi pihak hotel mengenai dekorasi tersebut, untuk makanan utamanya tuan dan nyonya ingin menu seperti apa?"
"Bagaimana jika makanan western ku rasa cocok untuk acara itu" butler Kim pun memberikan beberapa menu makanan western dan mencatat menu tersebut sebagai list makanan yang akan di sajikan nanti
.....
Sesampainya di pekarangan rumah Alissa segera turun dan meregangkan otot otot nya "wah ini kerja rodi namanya" Jeno terkekeh pelan melihat nunnanya yang tampak kelelahan, ia pun segera memarkirkan ke dalam bagasi dan masuk ke dalam rumah
"Aigoo aigoo lihatlah Jen kita cape cape buat kue abeoji dan eomma justru sibuk membeli baju" Alissa berkacak pinggang sambil menggelengkan kepalanya "yak lagi pula ini acara teman abeoji alissa-yaa, kemari eomma mu sudah membelikan kamu gaun Jeno juga sini" Alissa pun menghampiri dengen tersenyum
"Eomma apa harus seperti ini? Memangnya dress code nya sudah di tentukan?" Taeyeon menatap Donghae namun Donghae pun kebingungan iya juga yah kan dress code nya belum di tentukan
"Ah sudahlah tak apa lagi pula acara formal kan biasanya hitam putih" Alissa berdecak namun ia tetap tersenyum melihat gaun yang di belikan untuknya
"Sekarang ayo kita makan malam dulu" mereka pun segera menuju ruang makan dengan sedikit bercanda, Alissa sungguh senang bisa berkumpul dengan keluarganya ia sangat jarang mendapatkan moment ini jarena terlalu sibuk berkerja
"Alissa bagaimana dengan toko cabang apa kamu setuju" Alissa pun menghentikan makannya dan menatap Donghae "bukankah terlalu cepat? Lagi pula Jeno masih sekolah abeoji" Jeno yang di sebut namanya pun menoleh "akwu tidwak keberatan nu naaa" Alissa menatap malas ke arah Jeno "telan dulu baboya" Jeno menelan makanannya dan tersenyum "arraseooo arraseooo aku menerimanya" Jeno mengacungkan kedua jempol nya senang
TBC
Akhirnya update juga walaupun masih gaje yah wkwkwk keknya ini beberapa mau aku rapihin juga karna typonya bahkan bikin aku bingung pas baca ulang, maafin yah kalo sekiranya ada typo mohon di maklumi
Maapin baru up sumpah karena aku tuh selain sibuk karena tugas aku juga mulai lupa sama alur ceritanya wkwkw jadi karna kemarin udah beberapa orang baca pengumuman aku jadi aku rasa aku bisa lanjutin cerita ini sampe tamat
Semoga aja inspirasi aku ga abis abis yah biar bisa up cerita terus dan bisa ngasih cerita baru yang lebih baik lagi
See you in the next chapter yeorobun
KAMU SEDANG MEMBACA
Butler
Romanceboa membawa seorang butler yang akan menggantikan ms Kim di rumahnya, namun siapa sangka ternyata selain mengurus keperluan pelayanan rumah butler ini juga merangkap menjadi asisten pribadi dari Jayden putra bungsu Boa, bagaimana kisahnya mari kita...