14

174 15 0
                                    

Alissa berjalan keluar mashion dengan langkah gontai ia menyeret koper tersebut tiba tiba sebuah mobil berhenti di hadapannya

"Hey Alissa" Alissa terdiam ia tidak menengok atau membalas menyapa, yuta pun menghampiri Alissa dan saat menatap mata Alissa ia terkejut di tambah Alissa juga membawa kopernya

"Apa kau di usir?" Alissa menatap yuta dan kemudian ia menangis lagi yuta pun langsung memeluk Alissa di dekapannya

"Ayo, aku akan menghajar si Jung itu" namun tangan yuta di tahan oleh Alissa "tidak usah" yuta pun menghela nafas berat dan menyuruh Alissa masuk ke dalam mobilnya

"Yuta antarkan aku ke restoran abeoji" yuta tak banyak bertanya melajukan mobilnya ke restoran tersebut

Yuta dan Alissa masuk dan memesan makanan "Jeno-yaaaaa pesan makanan" Jeno melihat yuta pun menghampirinya ia mengira yuta sedang berkencan namun sesaat kemudian Jeno menatap khawatir karna yang yuta bawa adalah nunnanya

"Nunna kenapa?" Alissa tidak menjawab jeno lalu menatap yuta, yuta hanya menggelengkan kepalanya dan menyuruh Jeno untuk membawakan minum dengan sigap Jeno pun membawakan minuman untuk Alissa dan yuta

"Tolong jangan bilang pada abeonim Jeno-ya" Jeno kemudian mengangguk ia mengelus rambut nunnanya "tolong jaga nunna ku" yuta pun mengangguk

Yuta menyodorkan minuman ke Alissa "minumlah dulu tenangkan dirimu" Alissa pun meminum minuman itu "jelaskan kenapa kamu bisa menangis dan membawa koper seperti ini" Alissa kembali menangis dan mengusap air matanya

Yuta mengelus punggung Alissa mencoba menenangkan, Alissa pun mulai menceritakan apa yang terjadi "Jayden sialan" yuta mengeraskan rahangnya kesal "ayo aku antarkan kamu pulang ke rumah..." Namun belum sempat mereka pergi ada yang memanggil yuta "yuta-san?" Yuta menoleh dan menatap terkejut, yuta kemudian tersenyum "abeonim"

Donghae mencoba menghampiri yuta saat melihat perempuan di hadapan yuta yang serasa tak asing, namun saat mendekat Donghae pun terkejut melihat putrinya menangis karna bagaimana pun Donghae merawat Alissa untuk di bahagiakan hati orang tua mana yang tidak sedih melihat anaknya menangis

Alissa mendongakkan kepalanya dan menatap Donghae kemudian ia memeluk tubuh Donghae, Donghae menatap yuta seolah minta penjelasan "bahas nya di rumah saja abeonim nanti Alissa akan menjelaskan" Donghae pun mengangguk

Alissa di antarkan oleh yuta pulang ke rumah "yuta-san?" Yuta menggeser badannya "eommaaaaa" Alissa langsung berlari ke arah taeyeon dan memeluk erat. Taeyeon menyuruh Alissa duduk di sofa sementara yuta menyeret koper Alissa

Taeyeon mencoba melepaskan pelukannya namun Alissa enggan "saya pamit dulu eommonim"

"Tidak minum dulu" yuta menggelengkan kepalanya "tidak usah eommonim tadi sudah di restoran"

"Apakah abeoji sudah tau?" Yuta mengangguk dan kemudian membungkuk hormat dan pamit "terimakasih yuta-san" yuta mengangguk dan pergi

Saat sudah sampai di mobil yuta tak bisa membendung kekesalannya

(jadi gini pren yuta dan Alissa udah kenal lama karna Alissa pun jadi butler di rumah keluarga Nakamoto cukup lama jadi mereka deket)

Oke yah okeee

Akhirnya yuta memilih pulang ke rumahnya walaupun sejujurnya ia lebih ingin memukul wajah Jayden

Yuta segera memarkirkan mobilnya di garasi rumah dan menghampiri okasan nya yang sedang meminum teh "yuta-chan kamu sudah pulang?" Yuta mengangguk "tadi aku mengantarkan alissa pulang karena tadi ia menangis" nyonya na pun langsung duduk tegak dan menatap dengan menyelidik "bukan karna ku Kasan" yuta menyilangkan tangannya

"Lalu kenapa Alissa bisa menangis?" Dengan sedikit menghela nafas yuta pun kembali menceritakan semua nya, nyonya na kemudian menjadi sedikit khawatir pada Alissa mau bagaimana pun selama ia bekerja di sini Alissa sudah seperti putrinya sendiri karna nyonya na sangat ingin punya anak perempuan namun lahirnya malah si yutaaa

"Yuta, suruh saja Alissa kembali ke sini" yuta menghela nafas "sebenarnya ia tuh bekerja bukan untuk uang Kasan, hanya untuk bersenang senang" nyonya na mengangguk menyetujui karna ia pribadi sudah mengetahui latar belakang keluarga Alissa yang ternyata bukan orang biasa

Jeno mencoba mengetuk kamar kakaknya yang seharian ini di rumah sebenarnya ia ingin pulang lebih awal namun pelanggan di restoran ayahnya sangat ramai

Saat Jeno masuk kakak nya sedang tertidur dengan wajah sedikit sembab, Jeno mengelus kepala kakak nya

"Enghhh Jeno?" Alissa mencoba bangun dan menatap Jeno sambil menyipitkan matanya "nunna ayo makan, abeoji sudah pulang dan menutup restoran lebih awal" dengan bujukan Jeno Alissa pun menyetujuinya

"Sini nak kita makan dulu" Donghae menyajikan banyak makan untuk putrinya ia jarang sekali melihat putrinya mengingat betapa sibuknya mereka berdua

"Sudah abeoji ini terlalu banyak" Donghae hanya tersenyum dan menggaruk kepalanya ia terlalu antusias makan malam kali ini memang sepi hanya ada suara garpu dan sendok setelah selesai makan mereka pun kumpul keluarga

"Alissa-yaaa kamu ini kenapa nak, cerita pada abeoji" Alissa pun duduk di samping Donghae semua mata menuju kepadanya, Alissa dengan berat hati menyertakannya "aku mengerjakan tugas Ku seperti biasanya aku membersihkan kamar Jayden tapi aku seriusan tidak merusak atau mengambil apapun" Donghae mengangguk ia yakin putrinya bukan lah type orang yang seperti itu "lalu ia berteriak menuduhku mencuri dan merusak berkasnya" mata Alissa kini berkaca kaca lagi, Donghae mengeraskan rahangnya "oh jadi pria yang makan bersama mu itu yang mengusirmu, abeoji harus mendatanginya bagaimana ia bisa menuduh orang lain tanpa bukti yang jelas" Alissa langsung menarik tangan Donghae menenangkan 

"Sudah lah yeobo" Taeyeon juga ikut menenangkan donghae dan memeluk Alissa, meskipun diam Jeno pun merasa sakit hati melihat nunna nya yang di perlakukan tidak adil meskipun hanya butler kemampuan nunna nya ini cukup bagus Jeno pribadi sangat ingin menjadi seperti nunnanya

"Sudah kamu tidak usah menjadi butler lagi abeoji sudah menyiapkan cabang restoran yang bisa kamu kelola, bukan kah kamu suka membuat kue" Alissa yang berada di pelukan Taeyeon pun mengangguk "appa akan menyerahkannya padamu, Jeno-ya nanti kamu bantu nunna mu saja biar appa cari pegawai baru" Jeno mengangguk

Karena sudah malam Jeno pun mengantar nunnanya ke kamar, kemudian menyelimuti dan mencium kening Alissa

Tbc

ButlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang