17

180 15 0
                                    

Boa sudah menghubungi butler Kim ia bilang ia sudah bisa kembali berkerja itu cukup membuat boa lega

.......

Alissa seperti biasa ia pergi ke restoran ayahnya untuk membantu kali ini Donghae tidak mengizinkan alissa menjadi pelayan sehingga Alissa hanya membantu ayahnya memasak dan membuat dessert

"Alissa" Alissa mendongak "nee? Wae abeoji?" Ujarnya sambil mengaduk adonan kue "kita punya pesanan makanan dan kue untuk acara teman abeoji" Alissa memberhentikan kegiatannya "eo jinjja? Eonjae?" Donghae mengecheck hanphonenya "tanggal 20, sekitar 4 hari lagi"

"Bukan kah kita harus bersiap?" Donghae mengangguk "acaranya cukup besar jadi kita harus membuat banyak kue, aku rasa kita harus menutup restoran sesaat untuk menyiapkan kue kuenya" Alissa menyetujui usulan itu "tapi bukankah kita juga harus bekerja di sana?" Donghae menatap Alissa tersenyum dan menggelengkan kepalanya "kita di sana akan jadi tamu jadi biarlah pihak hotel yang mengatur tugas kita hanya menyediakan makanan"

Alissa menatap bingung dan mengerutkan keningnya "kenapa kita menjadi tamu abeoji?" Tanya Alissa "ini acara teman ku, anaknya akan di Lantik sebagai CEO baru pengganti ayahnya jadi kita di undang" Alissa kemudian mengangguk

Jeno tiba tiba datang ke dapur "nunna pria itu datang lagi" Jeno menunjuk ke arah pintu penghubung dapur dengan ruangan restoran, Alissa sedikit mengintip dan menghela nafas "sudahlah biarkan saja" Jeno pun mengangguk dan Alissa kembali membuat adonan kuenya

.....

Hari ini dan besok toko sudah di tutup Alissa fokus dengan berbagai macam hidangan kue yang akan di sajikan ya karna pesanannya cukup banyak jadi tidak mungkin bukan jika mereka membuat di H-1

Alissa memegang punggungnya pegal sudah berapa loyang yang ia panggang mungkin sudah 50 loyang belum lagi ia harus menghias beberapa kue

Alissa memasukan kue tersebut ke dalam chiller, ia kemudian beristirahat sejenak hari ini Donghae sedang sibuk berbelanja bersama ibunya meresahkan sekali mengapa mereka membiarkan Alissa memasak sendirian sementara mereka pergi ke mall. Lagi pula mengapa mereka begitu antusias

Seseorang kemudian membuka pintu dapur yah siapa lagi jika bukan Jeno "nunna aku akan membantu" Jeno memakai celmek dan melihat apa saja yang sudah Alissa kerjakan

"Jeno-yaa tolong kamu lihat di oven apakah kuenya sudah matang" Jeno mengangguk dan melihat ke arah oven "sepertinya belum nunna, nunna akan membuat apa saja hari ini?" Alissa tampak berpikir ia kemudian melihat catatannya "banyak sekali aku harus membuat cookies" Alissa menghela nafas "Jeno mungkin itu sudah matang tolong angkat dan kita akan pergi ke supermarket sebentar" Jeno menurut apa kata kakaknya

....

Alissa pun pergi ke supermarket terdekat ia memilih berbagai produk untuk kuenya, ketika ia ingin menjangkau sekotak susu ia merasa kesulitan hingga ada tangan yang meraih susu itu "terimakasih" saat mendongakan kepalanya Alissa sadar jika orang itu Jung Jayden Alissa mendengus dan segera mendorong trolinya menjauh

Namun Jayden yang tak kehabisan akal dia mencoba mendekati Alissa "kau mau apa tuan?" Tanya Alissa tanpa melirik sedikit pun, Jayden menatap ke arah troli Alissa "tentu saja aku belanja" Alissa memutar bola matanya malas kemudian menghentikan trolinya "baik silahkan belanja" ujarnya sambil meminggirkan trolinya agar tidak menghalangi jalan

Namun Jayden yang bingung pun pura pura memilih beberapa bahan yang bahkan ia tidak tau fungsinya untuk apa, Alissa mengabaikan kelakuan Jayden dan fokus pada bahan bahan yang ia butuhkan

Namun entah kenapa setiap Alissa mendorong trolinya Jayden pun mengikuti Alissa yang sudah jengah pun menatap Jayden "yak kalo mau belanja silahkan kenapa kau seperti mengikuti saya" Jayden mencoba mengelak dan menggeleng "aku juga ingin membuat kue"

"Yang benar saja maid di rumah mu banyak tuan muda untuk apa kau berbelanja" Jayden mengangguk, betul juga yah sebenarnya niat jayden hanya ingin membeli minuman saja namun karna tak sengaja melihat Alissa ia pun bergegas mengambil troli dan berakhir mengambil barang yang tidak jelas

Alissa yang merasa sudah lelah meladeni mantan tuannya itu segera mengakhiri berbelanja nya dan mendorongnya menuju kasir, Jayden juga mengikuti dari belakang sudahlah Alissa lelah biarkan saja dia melakukan sesukanya

Saat membayar selesai Alissa sedikit kesusahan dengan belanjaannya, Jayden yang melihat itu pun dengan sigap membantu, Alissa menatap datar "mematikan" Jayden berdecak "astaga aku hanya ingin membantu apa salahnya, "terserah" akhirnya mereka berjalan beriringan

Saat hendak menyebrang tiba tiba Alissa melihat seekor kucing di tengah jalan, mobil yang berlalu lalang begitu ramai namun karna lampu mulai merah ia pun mengambilnya

"Oh astaga kucing manis kenaoa kamu tersesat di sini" Alissa menggendong kucing tersebut namun ia tak menyadari jika lampu sudah berubah menjadi hijau

Jayden yang bingung kemana Alissa pergi pun menoleh ke sana kemari saat melihat lampu sudah berwarna hijau Jayden segera berlari untuk menyelamatkan Alissa "kamu gapapa?" Tanya Jayden panik, alissa menggeleng cepat namun ia melihat lutut Jayden berdarah "tapi kamu terluka, maaf" Jayden tersenyum "gapapa kok" Alissa pun sedikit merasa bersalah

Ia menopang tubuh besar jaehyun menuju restoran ayahnya

Kring bel restoran berbunyi saat Alissa masuk

"Nun___na" Jeno terkejut karena taeyong membawa Jayden ke restoran ayahnya, Jeno pun langsung menghampiri mereka berdua "untuk apa nunna membawa pria ini kemari" ujar Jeno sambil menunjuk Jayden "diamlah Jeno kamu harus berterimakasih karena aku bahkan hampir kecelakaan" Jeno membelalakan matanya ia langsung mengechek keadaan Alissa "mana yang luka nunna? Dimana" Alissa menatao jengah ke arah Jeno "aku baik baik saja tapi dia terluka, cepat ambilkan aku air" Jeno pun segera menuruti kemauan kakaknya

Alissa mengambil kotak p3k yang tersedia di ruangan ayahnya "ini nunna" Jeno memberikan sebaskom air dan juga kain. "Jeno tolong bawa ini ke dapur dan oven kue selanjutnya nunna akan membantu dia dulu" Jeno bergegas pergi ke dapur kembali

Dengan telaten Alissa membersihkan luka Jayden, Jayden sesekali meringis karena jujur itu cukup perih "bilang jika terasa perih" Jayden mengangguk, Alissa mulai memberikan obat di luka Jayden setelah selesai Alissa meniupnya dan menutupnya dengan plester "sudah selesai, kau boleh minhm dulu sebelum pergi dan terimakasih telah menolongku" Alissa segera beranjak bangun namun tangannya di tahan "ada apa lagi tuan?"

Jayden menatap Alissa dengan wajah sendunya "bisakah kamu memaafkan ku?" Alissa menghela nafas berat "aku sudah memaafkan mu, lagi pula aku mengerti" Jayden tersenyum namun ia tetap tidak puas "jadi bisakah kita berteman?" Alissa mengerutkan Alissa nya bingung namun kemudian ia tersenyum tidak baik jika ia terus terusan membenci bukan "baik kita berteman" Alissa pun menerima jabatan tangan Jayden

"Sekarang aku sibuk, jika kau mau pulang pulanglah, tapi jika kesulitan hubungi saja supirmu" Jayden mengangguk tapi Jayden merasa lebih baik jika ia di sini untuk sementara waktu biar bisa pdkt

Tbc



Sesuai janji yah

ButlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang